Sejak menikah, hamil dan melahirkan, tubuh saya beberapa kali mengalami perubahan. Dulu menjelang pernikahan, saya berusaha diet biar tampil langsing di hari istimewa itu. Terus pas hamil, jadi agak cuek karena yang penting bayi sehat dan kebutuhan gizi kami tercukupi. Berat badan pun naik 17 kilogram. Setelah Si Kecil lahir, jeng jeng, muncullah berbagai perubahan tubuh pascamelahirkan yang bikin saya gelagapan.
Sebenarnya, perubahan tubuh ini bersifat sementara dan bisa kembali seperti itu asal kita rajin menerapkan pola hidup sehat. Berikut perubahan-perubahan di tubuh ibu, seperti dilansir dari situs kesehatan Web MD:
Perut dan pinggang jadi melar
Selama sembilan bulan kehamilan, rahim kita jadi rumah yang nyaman buat si bayi kesayangan. Perut kita pun meregang karena menyesuaikan perkembangan janin.
Setelah bayi lahir, kelihatanlah stretch mark di perut, pinggang atau paha ibu. Terus ukuran perut dan pinggang juga enggak bisa langsung singset seperti semula.
Menurut ahli kandungan dari Columbia Medical Center, Silvauno Ribodo, butuh waktu sekitar 6-8 minggu untuk rahim kita kembali ke ukuran awal seperti sebelum melahirkan.
Olahraga juga penting untuk mengatasi perubahan bentuk tubuh ibu pascamelahirkan. Alternatif lainnya, ibu dapat rutin memakai korset agar bentuk perut tidak bergelambir.
Ukuran kaki berubah
Pertambahan berat badan selama hamil ikut menambah beban di kaki lho Bu. Hal ini juga dipengaruhi hormon relaksin yang meregangkan otot-otot tubuh ibu agar siap menjalani proses melahirkan.
“Hormon ini tidak hanya mempengaruhi area pelvic tapi juga kaki ibu hamil. Pertambahan berat badan membebani bagian kaki sehingga jadi lebih datar dan panjang. Setidaknya ukuran kaki ibu bertambah setengah inci dari sebelumnya,” jelas Hope Ricciotti, MD, obgyn dari Harvard Medical School.
Payudara lebih kendur
Payudara mengendur jadi salah satu perubahan tubuh ibu pascamelahirkan. Saya ingat banget, di masa-masa awal menyusui, payudara saya jadi lebih besar dan terasa kencang karena produksi ASI lagi banyak-banyaknya.
Tapi menurut Riccioti, hal ini tidak bakal lama dialami ibu menyusui. “Setelah melahirkan, apalagi kalau sudah berhenti menyusui, payudara biasanya jadi lebih kendur. Ukurannya juga mengecil dibandingkan sebelumnya,” kata Riccioti. “Semakin banyak anak, biasanya payudara jadi semakin tidak kencang.”
Tapi proses menyusui bukan faktor utama. Menurut studi pada 93 perempuan di tahun 2008 lalu, payudara yang mengendur lebih banyak dipengaruhi faktor lain. Seperti indeks massa tubuh, banyaknya kehamilan yang pernah dialami ibu, ukuran bra sebelum hamil, kebiasaan merokok dan usia ibu.
Rambut rontok
Kalau kata orang tua zaman dulu, kalau bayi suka mainan ludah, rambut ibunya bakal gampang rontok. Tapi hal ini enggak ada korelasinya ya Bu. Rambut ibu yang rontok dipengaruhi oleh kadar hormon estrogen yang menurun pascamelahirkan.
Hal ini normal terjadi dan biasanya terjadi selama 3-4 bulan setelah melahirkan. Lama-lama, pertumbuhan rambut Ibu bakal kembali seperti semula dalam waktu 6-12 bulan. Jadi, enggak perlu khawatir sama rambut rontok ya Bu.
Gairah seks menurun
Apa Ibu merasa gairah seks terjun bebas setelah melahirkan? Tenang, ini wajar dan jadi bagian dari perubahan tubuh ibu pascamelahirkan.
Penyebabnya karena menurunnya kadar estrogen di tubuh ibu pascamelahirkan. Selain itu, kesibukan mengurus anak biasanya juga membuat ibu lelah dan enggak terpikir lagi buat having sex.
Tapi seiring waktu, gairah seks kamu bisa kembali lagi seperti semula kok. Yang penting, jangan lupa buat tetap romantis-romantisan sama pasangan. Aktivitas seperti ini memacu produksi hormon oksitosin yang bisa membuat ibu merasa lebih bahagia.
Nah, apa kamu mengalami perubahan-perubahan itu? Sebagian ibu beranggapan, perubahan itu adalah bagian dari motherhood journey yang mesti kita nikmati. Tapi selagi masih bisa, tetap semangat buat kembali ke tubuh ideal kamu ya!
(Dyah/ Dok: Pixabay)