Setelah memiliki anak, kehidupan seks bersama pasangan mungkin tidak se-hot saat masih pengantin baru. Inilah hal yang saya alami sekarang. Keseharian mengurus dua anak terkadang membuat rutinitas seksual sedikit monoton. Tapi ternyata, sebenarnya kita bisa membuat kehidupan seks kembali berwarna. Kuncinya komunikasi yang baik dengan pasangan dalam hal menyampaikan kebutuhan seksual. Namun ternyata, kita perlu memiliki keterampilan ‘khusus’ untuk mengomunikasikannya, lho.
Menurut Psikolog Klinis Dewasa Nuran Abdat, jika suami dan istri terbiasa melakukan komunikasi efektif dalam pernikahan, tentunya hal tersebut akan mempermudah komunikasi dalam hubungan seksual.
“Komunikasi seksual adalah suatu keterampilan dan tidak semua orang langsung memilikinya. Maka itu, pasangan suami istri membutuhkan proses untuk mencapainya,” tambah Nuran.
Prosesnya pun dapat melalui berbagai tips komunikasi dari Nuran berikut ini.
Menyampaikan ajakan
Ungkapan cinta sebagai kode
Ungkapkan pujian seperti, “Sayang, kamu cantik/ganteng sekali.” Kamu juga bisa mengirimkan chat dengan kata-kata, “Aku mikirin kamu terus, nih. Aku tunggu kamu pulang kantor, ya. Miss you, Babe.”
Kode-kode tersebut adalah bentuk transfer rangsangan secara tidak langsung.
Kode yang mengarah pada aktivitas seksual
Misal, kamu dapat mengirimkan chat atau menelpon pasangan dan mengatakan, “Kamu lebih suka suster, dokter, atau pelayan?” Jika pasangan menjawab “suster,” respon kembali dengan kode seperti, “Oke, aku tunggu main suster-susteran nanti, ya.”
Jangan lupa sisipkan emoticon tertentu seperti tawa atau canda.
Saat pasangan pulang, kenakanlah sexy costume yang dijanjikan. Hal ini untuk memberikan variasi dan meningkatkan rangsangan ke tahap foreplay selanjutnya.
Komunikasi verbal langsung (tanpa kode)
Misalnya, dengan mengungkapkan kalimat ajakan:
“I miss having fun with you in a new style.”
“Sayang, do you want to try something new?”
“Babe, I miss the smell of your body. Don’t you? Let’s have it (sex)!”
Melakukan foreplay
Suami atau istri bisa berlatih untuk memulai terlebih dahulu dengan cara:
- memberikan sentuhan melalui tangan,
- elus lembut tangannya,
- pijat lembut area tubuh tertentu,
- memberikan pelukan atau ciuman kecil,
- sentuh bagian tertentu yang menunjukkan pengarahan seperti bagian paha,
- cium tengkuk leher,
- memberikan ciuman lembut,
- mainkan jemari ke area tubuh termasuk area vital dan tunjukkan sikap mengajak dengan senyuman kecil atau kata-kata manis sebelum menuju ke tahapan selanjutnya.
Luangkanlah waktu untuk mengeksplorasi titik-titik sensitif pasangan lebih lama dan lebih santai. Setidaknya foreplay berlangsung minimal 15 menit awal sebelum masuk ke fokus utama. Nikmati proses eksplorasinya, tapi jangan terlalu lama.
Saat berhubungan seks
Cara terbaik untuk mengomunikasikan kepuasan, yaitu komunikasi verbal dengan memuji pasangan secara to the point seperti, “Sayang, it’s so good.”
Selain itu, komunikasi nonverbal saat hubungan seksual juga dapat dilakukan dengan memberikan erangan atau gerakan tertentu yang mengungkapkan kenikmatan aktivitas tersebut.
Nah, saat tidak suka atau tidak nyaman, kamu bisa memberikan kode dengan cara ambil kendali seperti mengganti posisi atau mengarahkan sembari mengungkapkan dengan lembut, “Sayang, sakit… Gini, yuk!”
Akan tetapi, menurut Nuran, tidak ada salahnya untuk mengeksplorasi beragam teknik atau posisi agar pasangan suami istri dapat saling memahami hal yang disukai maupun tidak disukai.
Setelah seks, berlatihlah untuk melakukan afterplay
Kamu dapat memilih beberapa cara afterplay di bawah ini sesuai kondisi dan keinginan:
- memanjakan pasangan,
- memberikan pujian serta mengungkapkan rasa sayang atau berpelukan ringan,
- berciuman lembut,
- saling meraba,
- saling memijat,
- mandi bersama, dan
- mengobrol sebelum tidur (pillow talk).
Selain saat berhubungan badan, kamu juga dapat menyampaikan rasa suka atau ketidaksukaan aktivitas seksual ketika pillow talk, lho. Menurut Nuran, pillow talk merupakan salah satu bentuk komunikasi efektif. Tujuannya untuk mempermudah penyampaian dan penerimaan informasi seputar apapun tak terkecuali seks.
(Febi/Dok. Shutterstock)