PakBapak dan Parents semua, apakah ada yang merasa gairah seksnya menurun setelah mempunyai anak?
Menurut khalayak umum, intensitas aktivitas seks suami istri menurun setelah punya anak, kerap dikaitkan dengan perubahan hormonal ibu selama kehamilan dan setelah persalinan. Tapi, sebetulnya bapak atau suami juga punya perannya, lho.
Ternyata, suami atau seorang ayah yang baru saja menyandang status seorang ayah juga mengalami perubahan gairah seks. Bahkan, tidak hanya gairahnya saja, proses suami yang baru saja mempunyai anak, juga mempunyai perbedaan saat menuju orgasme.
Ada apa di balik perubahan-perubahan ini ya?
Daripada penasaran dan bertanya-tanya sendiri, yuk Parents, kita selami bersama bahasan kali ini!
Gairah Seks Laki-Laki Berubah Setelah Jadi Ayah
Dilansir dari Kumparan Mom, mengutip dari Romper, kehadiran si kecil ternyata membuat perubahan hormonal yang tidak terduga. Penulis dari Fatherhood: Evolution and Human Paternal Behavior, Kermyt Anderson dan Peter Grey mempunyai penjelasannya.
Menurut mereka, setelah istri melahirkan, perubahan hormonal dan fisik memang tidak terlalu terihat pada suami. Tetapi, kita suami benar-benar dihadapkan oleh si kecil yang baru lahir dan ia sadar sekarang menjadi seorang bapak, secara hormonal ada yang berubah.
Secara biologis, hormon pria yang membuat perubahan ini terjadi adalah testosteron. Menjadi catatan kita bersama nih, Parents bahwasanya jika kadar testosteron pada seorang laki-laki rendah, maka ia akan kesulitan mencapai orgasme. Ini dikarenakan tubuh laki-laki bergantung pada hormon ini untuk merespons rangsangan seksual.
Pada tiga minggu pertama setelah anak lahir, seorang ayah baru cenderung mengalami penurunan testosteron. Setidaknya sepertiga dari produksi normal mereka sebelum menyandang status baru, yaitu seorang ayah.
Meningginya Prolaktin
Selain penurunan hormon testosteron, menjadi seorang ayah akan membuat tingginya prolaktin. Prolaktin adalah hormon yang dikenal bisa meredam hasrat seksual pria ataupun wanita.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di American Journal of Physical Anthropology, ayah yang terlibat secara emosional menghasilkan tingkat prolaktin yang lebih tinggi. Nah, Parents kombinasi testosteron yang rendah serta peningkatan prolaktin membuat gairah seks ayah menurun.
Duh, Harus Bagaimana?
Parents, tenang saja ya. Naik-turun hormon dalam tubuh manusia adalah hal yang normal. Jadi, kita tidak perlu khawatir pada pasangan. Penurunan hormon testosterone dan tingginya prolaktin biasanya tidak berlangsung lama.
Akan ada waktu di mana kadar hormon-hormon tersebut akan kembali di kondisi yang normal. Sehingga, dorongan seks akan kembali normal dan suami-istri bisa kembali bercinta seperti biasanya.