Berdasarkan pengalaman pribadi, slow cooker sangat membantu saya ketika kemampuan mengunyah Si Kecil sudah naik tekstur. Misal, ketika ia sudah bisa menyantap nasi tim atau bubur daging. Tapi, kalaupun anak masih menyantap makanan lembut, Ibu juga bisa menyaring bubur yang dimasak dengan slow cooker, kok.
Salah satu keunggulan memasak MPASI dengan slow cooker adalah zat gizi makanan yang menguap lebih sedikit daripada dimasak secara konvensional. Ini karena makanan dimasak secara perlahan.
Selain itu, slow cooker dapat diandalkan untuk mengempukkan daging dan membuat kaldu dengan tetap menjaga nutrisinya.
Tips agar masakan lezat dan zat gizinya terjaga
Saat masih bekerja dulu, saya memasak MPASI dengan slow cooker pada malam hari dan voila, ketika bangun di pagi hari, masakan sudah matang dan tinggal ditambahkan garam. Dengan catatan, kalau proses memasak ditinggal tidur malam, pengaturan panas slow cooker dibuat paling rendah ya, Bu.
Untuk lebih jauh mengetahui cara tepat memasak MPASI dengan slow cooker, simak dulu saran dari Komunitas Mamaku Koki Handal berikut ini.
- Akan ada sejumlah trial and error dalam menghasilkan tekstur bubur yang diharapkan. Entah itu kurang lembut karena kurang air atau sebaliknya. Jadi, teruslah bereksperimen, Bu.
- Untuk slow cooker ukuran 1,2 liter, takarannya, antara lain 500 mililiter air panas, 6 sendok makan beras, dan 1 sendok makan daging has dalam yang sudah giling. Durasi memasak dengan pengaturan high selama 4 jam menghasilkan tekstur bubur yang kental.
- Letakkan bahan makanan yang teksturnya lebih keras di bagian paling bawah pot.
- Tambahkan produk susu di akhir proses memasak. Pasalnya, produk susu cenderung pecah bila ditambahkan di awal.
- Hindari memasak bahan-bahan makanan yang terbuat dari tepung seperti pasta dan bihun juga tahu dan tempe dengan slow cooker karena akan menjadi blenyek.
- Hindari memasak makanan laut dalam keadaan mentah dengan slow cooker karena dapat membuat makanan menjadi amis.
Awetnya manfaat slow cooker
Lantas, ketika Si Kecil sudah bisa mengonsumsi makanan keluarga, apakah slow cooker masih bisa digunakan? Tentu bisa! Mulai dari roti, cake, minuman hangat, kaserol, sup, semur, bahkan saus bolognaise. Saya sendiri terkadang membuat sup dengan slow cooker dengan harapan daging sapinya lebih lunak agar dapat dimakan oleh anak-anak. Begitu juga, carrot cake dan brownies yang saya buat dengan slow cooker.
Jadi, amunisi dapur yang satu ini dijamin terpakai terus meski masa MPASI anak sudah selesai apalagi jika Ibu senang memasak.
Nah, semoga berbagai tips di atas dapat memudahkan Ibu-ibu yang bekerja menyiapkan MPASI untuk buah hati, ya!
Referensi lain: artikel “Tips Seputar Slow Cooker” pada Mamaku Koki Handal
(Febi/Dok. Shutterstock)