Semakin tumbuh besar, anak tentunya makin eksploratif, Parents. Artinya, anak akan ingin tahu banyak hal dan ingin mencoba semuanya.
Salah satu eksplorasi yang akan dilakukan anak adalah dengan makanan. Eksplorasi pada makanan juga bermacam-macam, tapi yang bikin Parents mesti jaga-jaga adalah saat anak tahu akan adanya makanan manis.
Seperti yang kita ketahui bersama, makanan manis mudah sekali mendapatkan perhatian anak. Hal ini tidak menutup kemungkinan karena makanan manis biasanya mempunyai kemasan yang menarik.
Terkadang kita sebagai orang tua kerap terlena karena senang melihat anak makan dengan semangat, tapi untuk makanan manis, sepertinya kita perlu berjaga-jaga.
Bukannya tidak boleh ya Parents, anak boleh saja makan makanan manis dengan batasan tertentu. Hampir semua hal, jika dilakukan dengan berlebihan, tentu punya hasil yang kurang baik.
Sama seperti anak yang suka makanan manis. Kalau berlebihan, tentu bawa dampak buruk buat anak.
Nah, bahasan kali ini akan mengulas bagaimana cara agar anak terhindar dari kecanduan makanan manis. Untuk selengkapnya, sila simak bahasan kali ini sampai selesai, ya.
Waktu yang tepat untuk makanan manis
Cara pertama agar anak terhindar dari kecanduan makanan manis adalah pastikan momen pemberiannya tepat.
Sesudah makan makanan utama adalah salah satu waktu yang tepat. Asumsinya, anak sudah kenyang terlebih dahulu dan makanan manis ini hanya menjadi snack atau makanan ringan saja.
Makanan manis yang bisa diberikan ke anak setelah makan utama adalah buah atau yogurt. Selain rasanya yang manis dan enak, buah dan yogurt tentu bawa dampak baik untuk tubuh anak.
Seperti pencernaan anak yang sehat karena kebutuhan seratnya terpenuhi. Namun, bagaimana jika anak mau makanan manis lainnya ya?
Lepaskan dari kemasan dan porsi kecil
Cara kedua ini relate dengan apa yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa anak bisa jadi suka dengan makanan manis, selain karena rasa, biasanya karena kemasan.
Kemasan makanan manis itu menarik bagi anak-anak lho Parents. Maka, cara kedua untuk membuat batasan untuk anak dengan makanan manis adalah melepaskan makanan tersebut dari kemasannya, dan sajikan dengan porsi kecil.
Sebagai contoh, es krim. Jika mengikuti kemasan, maka anak mungkin akan sanggup saja menghabiskan banyak es krim. Tetapi, Parents bisa lakukan ini: melepaskan kemasannya.
Misalnya es krim batang, Parents bisa bagi es krim tersebut menjadi dua atau tiga bagian kecil dan sajikan di piring atau mangkuk kecil.
Kalau bisa, saat mengecilkan porsinya, anak jangan sampai melihat ya.
Dengan begini, anak akan tahu es krim tersebut hanya sekecil itu porsinya. Jika ingin nambah, buat makanan manis jadi reward mereka. Perlu ada hal-hal yang bisa mereka kerjakan terlebih dahulu, baru bisa mendapatkan ‘hadiah’.
Mungkin cara tersebut sepertinya tidak semua orang tua bisa melakukannya ya. Tetapi, melepaskan makanan manis dari kemasan itu hal yang bisa kita lakukan lho Parents.
Parents, dua cara sederhana di atas adalah cara yang mudah untuk diterapkan. Parents bisa memodifikasi cara-cara tersebut dengan hal lain. Asalkan, tujuannya tetap sama, yaitu mengurangi atau menghindari anak dari kecanduan makanan manis.