Sama seperti para ibu lain, banyak ups and downs yang dirasakan Sigi Wimala setelah jadi orang tua. Meski begitu, ibu dari Maxine dan Alex ini tetap berusaha melakukan yang terbaik buat keluarga dan anak-anaknya. Yuk, simak perbicangan Parentalk bareng sosok ibu masa kini, Sigi Wimala.
Hai mbak Sigi. Cerita dong, bagaimana kehidupan kamu sebagai seorang ibu?
Being a mom is very hard. Padahal setiap hari sudah dicoba, janji ke diri sendiri buat jadi ibu yang lebih baik. Misal, hari ini marah-marah, besok dikurangi dan berusaha lebih banyak main sama anak-anak.
Walaupun aku jadi fulltime mom, lebih banyak di rumah tapi ternyata enggak jaminan bisa sepenuhnya fokus ke anak. Banyak distraksi, kaya gadget, kerjaan atau bahkan media sosial. But I try my best for them.
Jadi ini salah satu alasan kamu suka pakai hashtag #survivingparenthood begitu ya di postingan Instagram? Karena enggak mudah jadi orang tua?
Iya benar. Aku termasuk yang enggak mengikuti parenting goals apalah itu. Menurut aku tiap orang tua punya goals masing-masing. Semua ibu kalau sudah kumpul pasti cerita tantangan yang dihadapi and how they try to survive.
Setiap orang tua kan tantangannya beda-beda. Kita juga enggak bisa judge orang, padahal enggak tahu kenyataannya seperti apa.
Kaya di kasus momshaming. Kalau aku pikir, tiap ibu punya masalah sendiri. Pastinya enggak enak kalau di-momshaming seperti itu. Jadi enggak perlu lah meribetkan keadaan orang lain sama kondisi kita sebagai orang tua.
Kapan sih momen terberat yang kamu rasakan selama mengasuh anak?
Tiap fase ada tantangan masing-masing. Orang banyak yang bilang, repotnya itu pas di awal saja kok. Nantinya bakal lebih mudah. Tapi kenyataannya enggak begitu.
Waktu masih bayi mungkin tantangan fisik seperti kurang tidur dan adaptasi sama bayi. Pas gede sedikit, drama menyapih. Terus sekarang anak-anak lagi suka menunjukkan emosinya. Jadi aku mesti memaklumi drama-drama karena itulah cara mereka belajar mengekspresikan diri.
Misalnya juga pas enggak ada yang bantuin di rumah, apa-apa ke mamanya. Dari kemarin aku mengeluh, capek, merasa enggak bisa melakukan semuanya sendirian. But I have to be there.
Kalau sama anak kan ini momen penting dalam hidup. Paling mereka nempel banget ke kita sekitar 13 tahun, habis itu punya dunia sendiri. Jadi aku juga berusaha mengingatkan diri sendiri biar jangan mengeluh.
Menurut kamu, cara apa yang bisa dilakukan ibu-ibu lain biar survive menjalani parenthoodnya?
Pertama, have a good support system. Kalau aku biasanya ke orang tua. Atau ke Agni, adik aku yang sama-sama sudah jadi ibu. Jadi aku enak cerita, menyampaikan uneg-uneg ke dia.
Kedua, bicarakan apapun sama suami. Kadang-kadang ibu atau istri punya tendensi melakukan semuanya sendiri. Jadi pas suami mau bantuin eh sudah dihadang duluan. Sebenarnya kalau suami bisa ikut berpartisipasi dalam hal-hal kecil, pastinya lebih enak.
Selain itu, Sigi punya satu kalimat yang bisa jadi penyemangat orang tua lain nih, “Enjoy every second of it. Jangan sampai menyesal pas anak sudah gede-gede nanti.” So, enjoy your parenthood ya Parents!
(Dyah/ Dok: Instagram @sigiwimala)