Kisah Ratih Megasari dan suaminya, Kiagoos Herling Kamaludin alias Ludi, telah menginspirasi banyak orang. Keduanya adalah orang tua dari Almarhum Adam Fabumi yang wafat di usia menjelang 7 bulan karena penyakit Trisomy 13 atau sindrom patau. Yakni, adanya kelebihan satu kromosom pada kromosom 13 sehingga menimbulkan kelainan-kelainan pada otak, jantung, ginjal, juga kelebihan jari.
Semangat positif dan perjuangan Ratih dan Ludi untuk merawat Adam terangkum lewat akun Instagram @adamfabumi dan #salamkenyot. Grup musik RAN dan Yura Yunita bahkan terinspirasi untuk mengangkat kisah mereka dalam video klip “Melawan Dunia.”
Inspirasi bagi banyak keluarga
Tak hanya memantik semangat orang tua dengan bayi-bayi berkebutuhan khusus, kisah Ratih dan Ludi juga menginspirasi banyak pasangan suami istri untuk saling menguatkan dalam suka maupun duka.
Sosok Ratih menunjukkan betapa tegar dan tulusnya kasih sayang seorang ibu. Meski awalnya terpukul dengan kelainan yang diderita anaknya, ia tak mau berlarut-larut dalam kesedihan. Ratih dan suami pun memutuskan untuk tetap melahirkan Adam.
Ingin meningkatkan kualitas hidup bayi yang sakit
Setelah kepergian buah hatinya, Ratih dan sang suami justru tergerak melanjutkan perjuangan lewat Adam Fabumi Foundation (AFF). Yayasan tersebut tak hanya membantu bayi dengan penyakit langka, tapi juga para pasien cilik lainnya yang membutuhkan bantuan kesehatan. Bantuan dari AFF berupa pemberian atau peminjaman alat kesehatan juga dana untuk meringankan biaya pengobatan.
Kini AFF telah menjangkau berbagai daerah di Indonesia, seperti Jabodetabek, Surabaya, Yogyakarta, Lampung, dan Kalimantan. Ratih berharap, bantuan dari AFF dapat meningkatkan kualitas hidup pasien bayi yang membutuhkan.
Dalam rangka Hari Kartini ini, Ratih mau berbagi cerita tentang keseharian juga kiprahnya di AFF, lho!
Ceritakan sedikit dong, tentang kesibukan kamu belakangan ini?
Saya sudah kembali lagi ke aktivitas sebelumnya, yaitu kembali ke kantor, namun ditambah dengan aktivitas AFF. Seperti aktif menggerakan program kepedulian dan bantuan terhadap bayi Trisomy 13/18 juga para pasien NICU (Neonatal Intensive Care Unit) yang butuh pertolongan dana, alat kesehatan, dan asupan susu medis berkebutuhan khusus.
Apa kabar terkini dari Adam Fabumi Foundation?
Sekarang AFF masih melakukan campaign untuk #NICURangers Melawan Dunia dibantu oleh RAN dan Yura Yunita melalui Kitabisa.com. Targetnya adalah menolong para bayi NICU yang membutuhkan dana pengobatan. Mostly, kampanye ini membantu meringankan dana pembayaran rumah sakit untuk segala tindakan medis sang pasien.
Apa saja tantangan menjalankan program-programi AFF?
Karena AFF merupakan sebuah yayasan yang membantu para bayi berkebutuhan khusus seperti Trisomy 13/18, maka tidak bisa dipungkiri kebutuhan biaya sangat diperlukan untuk menunjang aktivitas AFF. Tapi Alhamdulillah, sangat banyak orang baik di sekeliling kita dan mereka ikut berpartisipasi menjadi donatur agar AFF dapat terus membantu bayi-bayi tersebut.
Apa pelajaran berharga yang dapat dipetik lewat AFF?
Banyak pelajaran yang sangat berharga dari hadirnya AFF. Salah satunya, bayi-bayi yang AFF bantu mengajarkan kami untuk bersyukur, betapa kesehatan merupakan rezeki tersendiri juga anugerah dari Allah SWT. Bayangkan saja, begitu mudahnya kita bernapas menghirup oksigen secara gratis, sementara di saat bersamaan banyak manusia lain yang berusaha sekuat tenaga bernapas lewat bantuan medis. Mereka bahkan harus membayar biaya rumah sakit yang nominalnya tidak sedikit.
Sampai kapan kamu akan terus menjalankan aksi-aksi sosial AFF?
Insyaallah, selama saya masih diberikan kesehatan dan rezeki untuk menjalankan AFF, selama itulah saya akan terus berjuang menjalankan AFF.
Bagaimana AFF telah mengubah cara pandang dan hidupmu sebagai perempuan?
Kehadiran Adam plus kondisi spesialnya justru membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik. Saya yang tadinya cuek, jadi super perhatian. Saya juga tadinya enggak sabaran. Namun, Adam mengajarkan saya bahwa dalam kondisi serumit apapun, manusia harus sabar dan terus berjuang untuk mendapatkan hasil maksimal walaupun at the end of the story, kisahnya tidak seperti yang kita inginkan. Bagaimanapun pada akhirnya, kelahiran Adam justru membuat AFF hadir dan Alhamdulillah, bisa membantu teman-temannya yang lain.
Seperti apa Kartini Masa Kini menurut Ratih?
Karena saat ini sudah masuk era yang modern, menurut saya, Kartini Masa Kini itu harus kreatif juga bijak terhadap sekeliling. Namun, hal terpenting adalah ia harus pintar dan berani membuat perubahan untuk masa depan yang lebih baik. Tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk orang banyak.
(Febi/ Dok. Instagram/adamfabumi)