Premarital check up atau pemeriksaan kesehatan sebelum menikah, penting dilakukan oleh tiap calon pengantin. Cara ini jadi salah satu upaya mewujudkan pernikahan bahagia dan memiliki keturunan serta keluarga yang sehat.
Hal tersebut disadari oleh Ni Made Landra Saraswati (25 tahun) yang berencana menikah dengan kekasihnya Dicky pada Juni mendatang. Ia berinisiatif mengajak tunangannya untuk melakukan premarital check up, tiga bulan sebelum mereka menikah.
“Aku sih yang lebih sering ungkit soal premarital check up karena penting banget dan untungnya dia setuju,” cerita Landra pada Parentalk. “Apalagi kita enggak mau nunda momongan, pengennya langsung dapat jadi benar-benar disiapin deh.”
Di sisi lain, Landra menyadari kalau lewat pemeriksaan dini, ia dan pasangannya mesti siap menerima kondisi kesehatan masing-masing.
“Pasti ada rasa cemas ya terkait status kesehatan. Tapi mending tahu duluan, jadi tahu langkah preventifnya daripada tahu belakangan,” kata Landra.
Premarital check up menghindari hal yang tidak diinginkan
Sayangnya, saat ini tidak semua orang berpendapat seperti Landra yang menilai pentingnya pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin. Banyak yang beranggapan kalau hal ini masih asing dan bukan hal yang darurat.
Padahal menurut dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dr. Benny Johan Marpaung, Sp.OG, sebaiknya tiap pasangan melakukan premarital check up menjelang pernikahannya. Jika tidak, bisa jadi seseorang mengetahui fakta yang tidak menyenangkan buat kehidupan pernikahannya.
“Pernah saya menangani pasien yang sedang hamil tapi ternyata mengidap HIV. Dia tertular dari suami dan baru tahu kondisi suaminya itu setelah mereka menikah,” cerita dokter Benny dalam acara ulangtahun Orami di Penang Bistro, 21 Februari 2018.
“Dalam premarital check up, pemeriksaannya bisa lewat darah, sperma, rahim. Nanti dilihat, kondisinya oke atau enggak,” jelas dokter Benny.
Lewat penjelasannya, dokter tersebut ingin menegaskan manfaat mengecek kesehatan sebelum menikah. Tujuannya bukan untuk mengungkap aib di pasangan. Melainkan mencari upaya pencegahan dan solusinya jika ternyata ada hal yang tidak sesuai.
Yang terungkap lewat premarital check up
Dalam situs Suburbandiagnostics, disebutkan resiko penyakit yang bisa diketahui lewat premarital check up. Pertama, penyakit menular seperti Hepatitis B, Hepatitis C, HIV/ Aids dan penyakit seksual yang menular. Kedua, penyakit kelainan genetik yang berpotensi dialami keturunan dari pasangan tersebut. Seperti penyakit Thalassemia, Hemofilia dan Sickle Cell Disease.
Untuk mengetahui hal tersebut, calon pengantin harus melalui serangkaian tes. Secara umum keduanya akan menjalani tes kesehatan menyeluruh, tes urin, tes darah dan kondisi genetik. Lalu ada pemeriksaan khusus pada tiap orang, seperti dilansir dari Detik Health.
Untuk calon pengantin perempuan, antara lain pemeriksaan TORCH, pengecekan kadar panggul, bentuk rahim dan ovarium dan cek potensi alergi pada sperma. Sementara untuk calon pengantin pria, pemeriksaaannya meliputi kualitas dan kuantitas sperma serta potensi penyakit menular.
Tapi sebaiknya kamu tidak terlalu parno terkait premarital check up ya. Selain untuk mengetahui kondisi yang spesifik, kamu juga bisa tahu kesehatan tubuh secara general. Misalnya, kalau ternyata kadar gula dan kolesterol terlalu tinggi, kamu dan pasangan bisa mengatur pola makan serta rajin olahraga agar tubuh kalian lebih sehat.
Premarital check up tentunya juga bukan untuk menakuti calon pengantin. Melainkan sebagai upaya edukasi agar tiap pasangan bisa mendapat informasi terbaik tentang kesehatan, langsung dari pakarnya. Dengan begitu, kalian bisa memiliki pernikahan dan keturunan sehat seperti yang diinginkan.
(Dyah/ Dok: Pixabay)
1 comment
Biaya premarital chek up rata2 kisaran berapa ya?