Parents, gimana perkembangan bicara anak? Sudah sesuai dengan usianya belum?
Untuk menilai perkembangannya jangan selalu bandingin sama anak-anak lain, ya. Setiap anak itu berbeda-beda kemampuan dan kebutuhannya. Terpenting kita paham soal grafik perkembangan bicara si Kecil sesuai dengan usianya, yaitu dimulai dari 12 bulan.
Mengetahui perkembangan bicara anak dapat mencegah si Kecil lambat dalam berbicara atau speech delay. Oleh sebab itu deh, kita harus selalu kasih stimulasi ke anak seperti ajak ngobrol, bacain dongeng, terus sering ajak nyanyi juga.
Mammin pribadi, sering kasih stimulasi dengan ngenalin buku ke anak sejak usia 6 bulan. Berawal dari softbook terus hardbook, pilih buku yang ngenalin nama hewan, barang, dll. Dari situ Mammin tunjuk beberapa gambar dan diulang-ulang penyebutannya.
“Ini gajah, ini sapi, ini kucing.”
Berdasarkan hasil, cara ini ampuh banget sama anak Mammin. Akhirnya di usia 12 bulan si Kecil udah mampu menyebutkan beberapa nama hewan yang sebelumnya diajarin.
Makanya penting buat kita memahami speech milestone si Kecil biar nggak meleset dari perkembangan semestinya. Apa aja sih perkembangan bicara anak sesuai usianya? Yuk kita pelajari di bawah ini.
Usia 12-18 Bulan
Melansir Very Well Family, Si Kecil udah mulai bisa panggil orang tuanya nih, kayak Papa atau Mama, Ibu dan Ayah. Wah seneng banget ya, denger anak bisa manggil kita. Tapi kita perlu hati-hati kalau bicara di depan anak, karena di usia ini dia udah bisa niru kata-kata, lho.
Untuk kemampuan lainnya, ini nih yang suka bikin kita bingung dan nanya “Adik / Kakak ngomong apa sih?”
Si Kecil suka spontan mengucapkan kata-kata tapi bukan untuk merespons, jadi mulai ngomong yang cuma dia doang yang ngerti 😀
Semakin bertumbuh, si Kecil akan mengkombinasikan suara dan gerakan saat berkomunikasi. Lalu udah mulai bisa meminta sesuatu, misalnya bilang “Cucu” alias susu atau “Amam” yang artinya makan.
Walaupun gemes dengernya, usahakan agar kita bicara dengan bahasa normal yaa bukan pakai bahasa bayi, seperti ‘cucu’ untuk susu. Ini agar anak terbiasa mendengar kata yang sebenarnya.
Usia 18-24 Bulan
Pada rentang usia ini, si Kecil mulai punya banyak kosakata. Bisa menyusun dua kata walaupun tata bahasanya masih belum benar. Misalnya seperti, “Mie awu” artinya mau makan mie, “Ayah nja”, yang maksudnya Ayah berangkat kerja.
Kemampuan lainnya bisa membuat suara saat melihat hewan. Misal si Kecil suka melihat kucing mengeong, lama kelamaan dia bisa meniru. Apalagi kalau kita sering ajarin suara-suara hewan, pasti deh dia akan ikut meniru.
Usia 2-3 Tahun
Semakin bertambahnya usia, kemampuan bicaranya udah mulai fasih. Kosakatanya bisa lebih banyak lagi, udah bisa menggabungkan lebih dari tiga kata meskipun cara ngucapinnya terkesan canggung.
Di usia ini, si Kecil juga udah bisa mengidentifikasi warna, bentuk, dan konsep. Jadi kita harus makin semangat ngajarin dia banyak hal agar makin luas juga kosakata dan wawasannya.
Aktivitas bermainnya juga makin seru karena si Kecil udah bisa nyanyiin lagu, siap-siap dengerin suara cemprengnya, ya 😀
Menariknya lagi, kita udah nggak kaya baca dongeng sendirian gitu lho, seiring perkembangannya, dia udah bisa kasih respons sama cerita yang kita bacain. Terus mulai bisa ungkapin perasaannya, kayak “Aku sedih, aku kenyang,” dan lainnya.
Buat Parents, sabar-sabar ya dalam menuntun perkembangan bicara anak. Paling penting adalah kita nggak denial sama keadaan anak, kalau si Kecil memang telat berbicara, ya kita akui dan segera atasi dengan ahli. Selain itu, kita harus mendukung perkembangan bicara anak dengan memberikannya stimulasi seperti membacakan dongeng, mengenalkan pada buku, dll. Pastinya si Kecil nggak banyak menggunakan gadget karena berisiko tinggi mengalami speech delay.