Ahli diet Maxine Smith, RD, LD, mengatakan bahwa makan sembari melakukan hal lain, seperti bermain ponsel dan scrolling media sosial adalah kebiasaan yang tidak baik.
Memang, kita sepertinya tidak bisa menghindar dari kemajuan teknologi dan masifnya informasi yang beredar. Setiap hari, hal tersebut kita lakukan dan kita konsumsi informasinya. Bahkan, hal ini terjadi saat kita makan.
Halo Parents – apa kabarnya hari ini? Semoga semuanya sehat-sehat saja, ya!
Well, dari prolog singkat di atas, sepertinya sudah terlihat ya kita akan membahas apa kali ini. YES betul sekali – kita akan membahas salah satu cara atau metodologi yang bisa mengembalikan fokus dan rasa bersyukur kita: mindful eating.
Ironinya seperti ini Parents: terkadang, kita bahkan perlu menonton konten makan-makan dulu sebelum kita mulai makan betulan. Konon katanya, hal ini akan membuat makanan kita terasa lebih enak seperti konten yang sedang ditonton.
Aneh tapi nyata – banyak yang melakukan hal ini. Sayangnya, mereka atau kita bahkan – jika melakukan hal seperti itu, kita melewati satu hal yang begitu fundamental: bersyukur. Bahkan, bisa jadi kita belum berdoa, dan langsung makan saja, Parents!
Apakah ternyata kita sudah mengajarkan rasa tidak bersyukur pada anak sejak dini, dengan membuatnya tenang saat makan – memberikan tab, smartphone atau gawai apapun yang bisa mempertontonkan konten yang disukai?
Tapi, tenang – belum terlambat jika kita sudah menyadari hal ini adalah hal yang kurang baik. Apalagi jika sampai dicontoh oleh anak. Walau, dewasa ini – kita kerap melihat banyak anak-anak yang memerlukan distraksi terlebih dahulu saat makan.
Sebelum jauh membahas mindful eating, kita perlu tahu dulu Parents – apa itu mindful eating?
Makan Penuh Dengan Kesadaran
Smith, ahli diet – mengatakan konsep makan dengan penuh kesadaran adalah salah satu pengembangan dari praktik mindfulness – di mana setiap orang, perlu menyadari sesuatu dalam aktifitasnya, sehingga bisa fokus pada saat itu.
Menurut Smith, hal pertama yang bisa disadari saat mindful eating adalah alasan dan cara makan yang benar. Mindful eating tidak selalu soal apa yang harus dimakan, hal ini merupakan pendekatan internal dalam diri manusia, sebelum ke pendekatan eksternal.
Makan dengan penuh kesadaran akan membuat kita menyadari ada alasan apa dibalik sesuatu yang kita makan, kita mulai akan mempertanyakan – apa alasan kita makan ini, apa dampaknya ke kesehatan jika memakan ini, atau yang lebih personal lagi, untuk ap akita makan ini?
Cukup banyak hal yang bisa disadari saat mindful eating – sehingga, harapannya – kita bisa semakin bersyukur dengan apa yang kita makan dan cara kita menikmati makanan tersebut. Lalu, secara logis, mindful eating juga bisa membawa kita hal-hal yang baik lainnya, seperti: sadarnya kita dalam makan, membuat kita tidak terburu-buru, dan ini membuat pencernaan atau disgesti kita semakin baik.
Menerapkan mindful eating secara tidak langsung juga dapat bisa membawa perubahan perspektif. Sederhananya, kita tidak dikendalikan oleh makanan yang kita makan, tetapi kita yang mengendalikannya.
Selain bersyukur atau apresiasi terhadap apa yang kita makan ya Parents – mindful eating juga bisa membawa kita untuk bisa menahan atau menekan nafsu makan. Bukan berarti makan kita jadi sedikit – tetapi, kita jadi lebih sadar, seberapa banyak kuantitas yang bisa masuk ke dalam tubuh.
Dengan begitu, kita akhirnya bisa mengatur pola makan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dan juga bisa mengelola berat badan. Tentu, hal ini adalah keinginan semua orang, Parents. Nah, secara teori – mindful eating memang benar membawa banyak manfaat, lalu bagaimana praktiknya?
Mulai Dari Mana Mindful Eating?
Salah satu cara yang cukup fundamental dan mempunyai dampak yang signifikan terhadap mindful eating adalah melupakan semua distraksi. Misalnya, ketika biasanya makan kita masih ketergantungan dengan smartphone – sekarang bisa diletakan saja dan tinggalkan.
Mindful eating akan membuat kita sadar dengan rasa makanan, tekstur, aromanya, dan apapun yang ada di dalam makanan tersebut. Berbagai hal tersebut yang akan membuat kita semakin nyaman untuk mindful eating.
Kemudian, setelah distraksi benar-benar ditinggalkan, salah satu hal yang bisa Parents lakukan adalah makan di meja makan. Walau, terbaca naif ya – tetapi, kalau bisa Parents makan di meja makan, atau di tempat yang biasa Parents makan dan jauh dari berbagai distraksi.
TV, smartphone atau hal lainnya – secara tidak langsung adalah distraksi hebat yang akan membuat mindful eating Parents porak-poranda. Setelah hal ini sudah terbiasa, Parents bisa lakukan:
1. Susun rencana makan setiap harinya
2. Jadwalkan makan kecil
3. Pastikan untuk tidak menekan diri terlalu keras
Nah, sederhana kan Parents untuk memulai semuanya? Sekarang, tinggal niat serta tekad yang bulat untuk menerapkan mindful eating ini ya, Parents!