Rumah tangga tanpa pertengkaran rasanya hal yang mustahil. Terlebih setelah memiliki anak, rasa kesal dengan pasangan begitu mudahnya muncul. Kondisi yang rentan mencetus pertengkaran dari sisi istri, misalnya, perasaan tidak terima karena pasangan kurang berinisiatif dalam pengasuhan anak maupun suami terlalu sibuk dengan ‘dunia’-nya. Sementara dari sisi suami, misalnya, istri terlalu ketus dalam berkomunikasi atau kurang tanggap memenuhi kebutuhannya.
Salah-salah bertindak ketika kondisi-kondisi tadi terjadi, wah, perang dunia ketiga bisa pecah! Karena itulah, rasa kesal terhadap pasangan perlu dikelola dengan bijak demi hubungan pernikahan yang harmonis. Ketika amarah datang, coba dulu beberapa tips menyelesaikan emosi negatif terhadap pasangan berikut ini.
Ingat kembali tujuan pernikahan
Ketika emosi memuncak, ingat-ingat kembali bahwa tujuan pernikahanmu dan pasangan adalah memiliki rumah tangga yang harmonis. Pertengkaran justru akan menjauhkan kalian dari keharmonisan. Lakukan dialog dengan diri sendiri (self-talk) tentang hal tersebut. Harapannya, upaya ini dapat meredam emosi sehingga mencegah dirimu melontarkan kata-kata yang dapat menyakiti pasangan.
Memikirkan hal-hal baik tentang pasangan
Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Hanya karena kesalahan kecil yang nampak tiada artinya, seluruh persoalan menjadi kacau dan berantakan. Peribahasa ini sering kali relevan saat kita kesal dengan pasangan, ya. Maka dari itu, ketika kesan negatif tentang pasangan muncul di benakmu, coba deh, pikirkan hal-hal baik yang telah dilakukan oleh pasangan. Misal, ajukan pertanyaan sebagai berikut pada diri sendiri.
- Apa saja sih, hal-hal yang membuatmu tergila-gila pada pasangan sehingga bersedia menikah dengannya dulu?
- Hal manis apa yang terakhir kali pasangan lakukan untukmu maupun anak-anak?
- Sifat-sifat apa yang kamu suka dari pasangan dan ingin dipertahankan?
Pandangi foto-foto mesra dengan pasangan
Tak hanya foto-foto terkini, pandangi juga foto-foto pernikahan kalian atau masa pacaran dulu ketika sama-sama masih labil. Kemungkinan sih, kamu bakal senyum-senyum sendiri dan rasa kesal terhadap pasangan menjadi berkurang.
Lakukan teknik disosiasi
Disosiasi dalam ilmu psikologi adalah mekanisme pertahanan alam bawah sadar yang membantu seseorang melindungi aspek emosional dirinya dari peristiwa traumatis. Caranya dengan menjauhkan diri dari situasi yang menyakitkan. Teknik ini bisa kamu lakukan ketika konflik dengan pasangan tengah berlansung.
Untuk menerapkannya, mundur 1-2 langkah dan bayangkan dirimu tertinggal di posisi awal berdiri. Dengan begitu, kamu dapat melihat diri sendiri maupun pasangan beserta kondisi sekitar secara imajinatif. Kamu berfungsi sebagai pengamat yang mengobservasi situasi itu. Lihatlah diri sendiri yang ada di depanmu lalu berikan saran tentang cara ia semestinya bersikap dalam situasi tersebut. Ingatkan tentang tujuan pernikahanmu dan minta ia berpikir sebelum berucap untuk mencegah diri sendiri maupun pasangan tersakiti.
Jika kondisi tidak memungkinkan untuk mundur, kamu bisa membayangkan terbang dan mengamati situasi dari atas.
Semoga ragam tips di atas dapat menyelesaikan emosi negatifmu terhadap pasangan, ya!
Referensi:
- The Secret of Enlightening Parenting oleh Okina Fitriani
- Artikel “The 7 Best Tips for Handling Anger and Resentment in Relationships” pada Psych Central
(Febi/Dok. Shutterstock)