“Ini nanti dipakai ya habis lahiran,” begitu kata ibu saya sambil menyodorkan stagen yang panjangnya belasan meter. Sejak dulu, wanita Jawa banyak yang memakai stagen untuk menjaga bentuk perut, terutama setelah melahirkan. Selain stagen, ada juga korset, gurita atau bengkung yang juga bisa Ibu pakai pascamelahirkan. Apa saja bedanya dan bagaimana plus minus penggunaan stagen, bengkung dan korset? Berikut ulasannya:
Stagen
Berdasarkan pengalaman saya, memakai stagen itu agak merepotkan. Apalagi saya mesti memakai kain ini sendirian sambil menahan perut biar enggak bergelambir.
Bagaimana cara pakainya? Saya mengikat salah satu sisi stagen di teralis jendela biar enggak bergerak-gerak. Terus sisi lainnya saya lilitkan di badan mulai dari bawah payudara sampai daerah panggul. Waktu itu saya butuh dua stagen buat menutup seluruh bagian tersebut dengan kondisi yang kencang.
Pemakaian stagen memang membuat postur tubuh terjaga tetap tegak. Kita juga terdorong buat menahan perut. Apalagi stagen menutup bagian perut sampai panggul jadi terasa nyaman pas dipakai duduk.
Tapi kekurangannya, selain repot tadi, kain stagen juga cenderung kaku. Apalagi kalau baru pertama kali digunakan. Akibatnya, pergerakan saya jadi kurang fleksibel. Kalau harus ke kamar mandi atau bolak-balik bergerak, kain stagen lama-lama bakal mengendur.
Gurita atau bengkung
Setelah melahirkan Kawa, Januari 2017 lalu, penyanyi Andien Aisyah memilih bengkung buat mengembalikan bentuk perutnya. “Tradisi dari nenek, turun ke ibu, lalu ke saya: bengkung setelah melahirkan,” tulis Andien dalam caption foto Instagramnya.
Kalau di luar negeri, penggunaan bengkung seperti ini disebut belly binding. Dalam website The Womb Wellness Center disebutkan, bengkung bisa dipakai secepat mungkin setelah melahirkan. Tapi biasanya bengkung dipakai mulai hari kelima sampai 40 hari pascamelahirkan atau senyamannya ibu.
Penggunaan bengkung atau gurita dapat mensupport postur tubuh ibu pascamelahirkan, mengecilkan perut dan menghindarkan ibu dari sakit di tulang belakang. Oleh tim medis, bengkung biasanya lebih disarankan daripada stagen karena sifatnya lebih fleksibel.
Korset
Setelah melahirkan, saya pernah memakai korset dan rasanya jauh lebih simpel dibandingkan stagen. Tinggal pasang kaitan yang menghubungkan dua sisi korset, terus selesai deh. Bahannya yang lentur juga lebih nyaman di tubuh.
Teman saya bernama Andari Danti, juga memilih korset untuk menunjang penampilannya. “Perut jadi enggak bergelambir gitu. Lebih ada shape-nya kalau pakai baju. Rasanya lebih kencang. Sampai sekarang sih kalau keluar rumah masih suka pakai,” kata Danti.
Di sisi lain, para ibu juga sadar kalau korset saja enggak cukup ampuh buat bikin perut rata lagi. Seperti yang dialami teman saya, Amelinda Widya. Menurut dia, penggunaannya harus dilakukan rutin dan dibarengi latihan fisik.
“Memang (korset) ada pengaruhnya. Tapi pas sudah bisa olahraga tetap harus dibarengin olahraga. Karena kalau cuma korset doang kan enggak mengembalikan otot-otot perut yang melar habis melahirkan,” cerita Widya.
Apa yang disampaikan Widya sesuai sama pendapat para ahli medis. Dilansir dari Kompas.com, Dr. Riyan Hari Kurniawan, Sp. OG., menegaskan kalau stagen dan semacamnya bukan cara tepat mengecilkan perut.
“Itu hanya bersifat mengencangkan kulit perut. Namun tidak berefek pada penurunan berat badan atau membuat langsing,” kata spesialis obgyn dari Bamed Health Care ini.
Stagen, bengkung atau korset tentu dapat membantu menjaga postur tubuh ibu pascamelahirkan. Tapi cara paling efektif buat kembali langsing adalah dengan menjaga pola makan dan olahraga. Semangat biar bisa langsing lagi ya Bu!
(Dyah/ Dok: The Doula Circle, Instagram @andienaisyah)