Menyusui merupakan momen berharga bagi ibu dalam memberikan asupan gizi yang terbaik bagi si Kecil. Meski dalam perjalanannya terasa sulit karena banyak tantangannya, namun momen mengasihi ini gak akan terulang.
Sebenarnya menyusui gak hanya sekadar memberikan nutrisi dari Air Susu Ibu, tapi ada banyak manfaat baik yang bisa kita berikan seperti menambah ikatan ibu dan anak, merangsang perkembangan emosi anak, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, ada baiknya kita memaksimalkan proses menyusui ini dengan menghindari beberapa hal kebiasaan buruk dalam menyusui seperti berikut ini.
Terjadi distraksi saat menyusui
Hindari menyusui di tempat ramai atau sambil bermain gadget. Menyusui salah satu cara membentuk ikatan emosional yang lebih antara ibu dan anak. Biasakan untuk menatap mata si Kecil saat menyusui.
Mengonsumsi obat tanpa konsultasi
Beberapa bahan pada obat herbal memiliki efek samping dan memengaruhi persediaan ASI. Maka itu sangat penting melakukan konsultasi sebelum meminum obat-obatan, memang pengobatan dengan bahan alami bisa saja aman tetapi selama menyusui harus dikonsultasikan dulu dengan ahlinya.
Jadwal menyusui yang terlalu ketat
Menerapkan jadwal menyusui memang bagus, tapi kalau terlalu ketat dengan jadwal juga nggak baik dan bisa memengaruhi tumbuh kembang si Kecil. ASI lebih mudah dicerna dibandingkan dengan susu formula, maka itu biasanya bayi baru lahir menyusu sampai 12 kali dalam sehari atau menyusu 1,5 jam sampai 2 jam sekali. Bukan berarti harus ‘terpaku’ dengan jadwal ini, kita harus melihat tanda-tanda si Kecil mulai lapar. Jangan sampai bayi menangis karena kelaparan.
Terburu-buru saat menyusui
ASI terbagi dalam foremilk dan hindmilk. Foremilk adalah susu yang lebih encer dan keluar di awal sesi menyusui. Sebaliknya, hindmilk susu yang keluar di penghujung sesi menyusui, teksturnya kental atau creamy yang membantu meningkatkan berat badan bayi. Agar si Kecil mendapatkan keduanya, maka menyusuilah selama 10 sampai 15 menit.
Diet ketat selama menyusui
Aktivitas menyusui dapat membakan 500 sampai 700 kalori per hari. Seberapa cepat berat badan ibu turun setelah melahirkan, tergantung dari metabolisme tubuh, rutinitas olahraga, dan penerapan pola makan. Sebaiknya ibu menyusui gak asal melakukan diet, agar lebih aman konsultasikan dulu dengan ahlinya.