Ada masanya saya mendapati hasil ASI perah (ASIP) menurun saat masih bekerja dulu. Berdasarkan pengalaman dengan kedua anak saya, hal itu selalu terjadi ketika usia bayi menjelang empat bulan. Saya menduga, kondisi itu terjadi karena stok ASIP yang tersedia ‘kejar tayang’ dengan kebutuhan menyusu Si Kecil. Belum lagi, jadwal memerah saya tidak optimal dan pikiran stres karena tekanan bekerja.
Apakah Ibu-ibu sedang mengalami kondisi serupa atau tengah menyetok ASIP sebelum mulai bekerja? Coba deh, simak dulu hal yang harus Ibu lakukan saat ASIP menurun berikut ini agar bisa mengantisipasinya jika terjadi.
Temukan penyebab ASI perah menurun
Menurut Konselor Laktasi F.B. Monika, sebaiknya Ibu menemukan penyebab produksi ASI sedikit. Beberapa hal yang dapat menyebabkan hasil perah Ibu menurun, antara lain
- perubahan hormon saat menstruasi atau hamil,
- konsumsi obat-obatan yang mempengaruhi produksi ASI,
- alat pompa ASI yang tidak bekerja efektif (misal, corong pompa tidak sesuai dengan ukuran payudara atau komponen alat pompa sudah tidak layak pakai),
- frekuensi mengosongkan payudara tidak optimal (contohnya, frekuensi memerah berkurang atau bayi menerima asupan selain ASI), dan
- ibu terlalu lelah, stres, atau sedang sakit.
Terkait stres, Dokter Spesialis Anak IGAN Partiwi alias dr. Tiwi mengungkapkan, emosi dan keadaan psikis Ibu sangat mempengaruhi refleks pengaliran ASI (let down reflex). Ini karena refleks tersebut mengontrol perintah yang dikirim oleh hipotalamus pada kelenjar bawah otak. Jika Ibu tegang, cemas, takut, dan kebingungan, ASI pun tidak akan turun.
Selain itu, perasaan cemas maupun terintimidasi setelah membandingkan ASIP sendiri dengan orang lain dapat menyebabkan penurunan produksi hormon-hormon yang bertugas memproduksi dan membantu mengalirkan ASI. Jadi, jangan deh, membandingkan ASIP-mu dengan hasil perahan ibu lain di ruang laktasi. Ibu juga bisa aktifkan fitur mute pada postingan para busui yang suka membagikan foto ASIP mereka di Instagram, lho.
Tips meningkatkan produksi ASI
Ketika hasil ASIP menurun, Ibu bisa berusaha menciptakan pikiran dan suasana hati yang positif juga memperbanyak kontak dengan Si Kecil.
Ciptakan pikiran dan suasana hati yang positif
- Dokter Tiwi berpesan, alih-alih mengukur keberhasilan memberi ASI melalui seberapa banyak botol ASIP yang terisi penuh, sebaiknya Ibu berpatokan pada kenaikan berat badan Si Kecil yang signifikan.
- Pahami pula bahwa setiap orang memiliki kapasitas yang berbeda-beda. Artinya, jika ASI Ibu tidak sebanyak busui lain, Si Kecil tetap dapat menikmati manfaat yang sama dari ASIP yang kamu berikan.
- Buatlah diri Ibu tenang dengan cara menumbuhkan percaya diri dan istirahat cukup. Ibu dapat melakukan hal-hal yang disukai seperti menonton, membaca, atau menikmati jajanan kesukaan.
Perbanyak kontak dengan Si Kecil
- Pandangi wajah bayi guna menstimulasi refleks pengaliran ASI (let down reflex) bekerja sehingga melancarkan produksinya. Jika sedang tidak bersama Si Kecil, Ibu bisa memandangi foto atau videonya.
- Ketika bersama bayi, perbanyak kontak kulit dengan kulit sehingga bayi terpacu untuk menyusu lebih sering.
Selain menciptakan pikiran positif dan memperbanyak kontak dengan Si Kecil, kamu juga bisa menerapkan beberapa Trik Memerah untuk Meningkatkan Produksi ASI, lho.
Referensi:
- Buku Pintar ASI dan Menyusui oleh F. B. Monika
- 160 Tanya Jawab seputar Menyusui oleh dr. IGAN Partiwi dan dr. Winur Widijanti, SpOG
(Febi/Dok. Pixabay)