Yay! Teman atau sahabat kamu baru saja mengabarkan kalau ia baru melahirkan. Untuk menunjukkan kepedulian dan simpati atas kabar bahagia tersebut, kamu pun berniat untuk segera mengunjungi sang ibu. Eits, tunggu dulu. Kamu enggak harus jadi orang pertama yang mengunjunginya, kok.
Faktanya, ibu yang baru saja melahirkan butuh waktu sendiri untuk memulihkan energi usai perjuangan yang menguras jiwa dan raga. Hal ini didukung pula dari hasil polling akun Instagram Parentalk yang mengungkap 76% responden pernah merasa sangat terganggu dengan kunjungan yang tak diharapkan pascamelahirkan. Sementara itu, 24% responden saja yang tidak keberatan dengan hal tersebut.
Nah, sebelum berkunjung ke rumah sakit atau kediaman si ibu, pastikan kamu mengikuti etika mengunjungi bayi baru lahir berikut ini, ya!
Kabari sebelum datang
Usai mengucapkan selamat atas kelahiran si kecil melalui pesan WhatsApp, tanyakan pada si ibu mengenai waktu yang pas untuk berkunjung. Kamu bisa mengusulkan beberapa pilihan waktu dan memintanya menentukan. Beberapa hari setelah persalinan bisa menjadi pilihan yang baik karena kamu memungkinkan temanmu memiliki waktu lebih untuk beristirahat dan beradaptasi dengan bayinya. Setiap ibu sebenarnya punya kesiapan yang berbeda-beda sebelum ia memperkenalkan buah hatinya kepada orang lain.
Hindari kunjungan ‘kejutan’
Kunjungan mendadak rentan bisa membuat si ibu risih, apalagi kalau kamu datang bersama laki-laki, sementara ia sehari-hari berhijab. Informasi kedatangan sangat berarti bagi temanmu karena sebagai ‘tuan rumah,’ tentu ia ingin tampil kece menyambut tamunya (seperti sudah mandi dan sedikit berdandan).
Datang tepat waktu
Bila si ibu memberikan lampu hijau untung mengunjunginya, datanglah tepat waktu sesuai kesepakatan. Dengan membuatnya menunggu, temanmu menjadi kurang leluasa menjalankan aktivitasnya. Seperti yang kita ketahui, waktu istirahat sangatlah berharga bagi ibu pascamelahirkan.
Tunda kunjungan bila kamu sakit
Walau kamu merasa sedikit kurang fit, sebaiknya kamu tunda dulu kunjungan ke tempat temanmu sampai tubuh terasa benark-benar sehat. Ini karena bayi baru lahir rentan terhadap beberapa penyakit ketimbang anak-anak dan orang dewasa. Sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna melawan bakteri, virus, dan parasit. Bila kamu akan membawa anak dan ia juga merasa kurang enak badan, sebaiknya tidak usah diajak ya, Bu.
Tolak keinginan si ibu untuk melayani
Jika temanmu menanyakan keinginan tamunya untuk makan atau minum, tolaklah dengan sopan. Kamu berada di sana untuk memberi dukungan, bukan dilayani. Dengan menjadi tamu yang tidak merepotkan, akan sangat membantu ibu baru!
Minta izin untuk menyentuh dan mengambil gambar bayi
Hormatilah posisinya sebagai orang tua si bayi. Apapun yang akan kamu lakukan terhadap si kecil, sepatutnya kamu mendapat izin terlebih dulu dari sang ibu, termasuk menyentuh, menggendong, dan mengambil fotonya. Selain itu, jangan pernah mencium bayi karena alasan imunitas tadi sekaligus menghargai perasaan orang tuanya.
Cuci tangan dengan bersih sebelum menyentuh bayi
Kalau sudah mendapatkan izin dari ibunya, cucilah tanganmu dengan bersih menggunakan sabun sebelum menyentuh atau menggendong bayi. Tak hanya berupaya menjaga kesehatan si kecil, inisiatif mencuci tangan dengan bersih juga akan mengurangi rasa was-was dalam hati ibunya.
Tahan diri untuk berkomentar
Meski kamu merasa lebih berpengalaman ketimbang si ibu, tahan diri untuk memberikan komentar atau kritik apapun bila tidak diminta, ya. Namun, jika ia bertanya, kamu bisa berbagi informasi sesuai pengalaman dan pengetahuanmu.
Kamu juga bisa membawakan makanan atau minuman favorit untuk si ibu yang belum bisa kemana-mana selama beberapa minggu ke depan. Selain itu, sebaiknya kunjungan tak lebih dari satu jam, kecuali kamu benar-benar dekat dengannya. Jika begitu, kamu bisa menawarkan temanmu untuk mandi ataupun tidur siang sejenak. Be a kind and smart visitor!
Sumber:
- PopSugar
- Grup Sehat (milissehat.web.id)
(Febi/ Dok. Pixabay)