Sebelumnya, Parentalk membahas Berdamai dengan Kebiasaan Pasangan yang Mengganggu. Kali ini kami suguhkan beberapa tips untuk mengatasinya.
Nah, kalau merasa kebiasaan pasangan tidak bisa ditoleransi lagi, kamu bisa berupaya memperbaikinya. Caranya, dengan menyampaikan rasa risih pada pasangan dengan baik. Ingat, lho, dengan baik. Jangan menyindir atau malah nyinyir.
Siapa sih, yang akan terima bila dikritik dengan sinis? Bukannya menerima masukan dari kamu, bisa-bisa suami malah tutup kuping dan ngambek.
Komunikasikan dengan baik
Kami kutip lagi beberapa komentar warganet di postingan kami soal kebiasaan pasangan yang mengganggu, ya.
@egolsaleha: @putuchandram tukang tanya yang enggak penting, ngupil di mobil, main handphone enggak berhenti. Pengen tak buang aja tuh HP.
@melya_p.s: Kalau aku sih, HP. Soalnya mentang-mentang pekerjaannya menggunakan HP, semuanya jadi dibuat alasan pekerjaan. Pokoknya kayak enggak ada waktulah untuk ngobrol, sharing bagaimana ke depannya, apa yang harus diperbaiki. Yah, gini-gini aja, monoton @musthafakamal94.
Belajarlah bersabar dan simpan uneg-uneg-mu sejenak. Komunikasikan saat kalian berdua dalam suasana hati yang baik juga bersantai bersama. Salah satu kondisi terbaik adalah usai bercinta. Sampaikan keberatan kamu dengan lemah-lembut, diselingi ungkapan manja, atau dalam suasana humor.
“Say, aku senang deh, kalau sebelum tidur kita saling cerita hari masing-masing. Boleh kan, kalau main games-nya dikurangi? Supaya aku bisa manja-manjaan juga sama kamu…”
Setelah ia mengerti rasa risih yang kamu alami, saatnya mendiskusikan solusi. Harapannya sih, kalian bisa menghasilkan win-win solution.
Ayah: Oke, kalau gitu, aku minta jatah main game seminggu tiga kali sebelum tidur, ya…
Ibu: Hahaha! Iya, deh…
Itu misalnya, lho, ya….
Introspeksi diri
Jangan lupa pula untuk introspeksi diri. Apakah kamu juga punya kebiasaan yang membuat pasangan terganggu? Sudahkah kamu berupaya memperbaiki diri? Apakah kamu sudah berbuat banyak hal untuk membahagiakan suami atau istri?
@yumleifita: Alhamdulillah, enggak merasa terganggu sama kebiasaan atau kegiatan suamiku @asmoro_bagus karena di dunia ini banyak hal dan orang-orang yang tidak sempurna. Aku juga bukan istri yang sempurna. Jadi, kalau ada kebiasaan yang tidak baik, ayo kita benahi bersama ya, Mas.
Selalu ingat bahwa kalian akan menghadapi banyak perbedaan dalam pernikahan. Karena itulah, komunikasi yang baik dan rasa saling menghormati berperan penting untuk membuat hubungan kalian tetap harmonis.
“A great marriage is not when the ‘perfect couple’ comes together. It is when an imperfect couple learns to enjoy their differences.” – Dave Meurer, Penulis Buku Pernikahan dan Keluarga
(Febi/Dok. Pixabay)