“Aduh, aku flu. Rasanya enggak kuat, ingin nenggak obat…”
“Aku batuk-batuk sudah lebih dari seminggu. Dahaknya mengganggu. Boleh minum obat batuk enggak, ya?”
Tunggu dulu, Bumil! Saat lagi hamil, kalian tidak boleh makan obat-obatan sembarangan, lho. Risikonya bisa membahayakan janin.
Menurut buku 9 Bulan yang Menakjubkan oleh Bonny D. Hall, dkk., obat bisa memengaruhi janin, plasenta, dan rahim. Efek obat dapat langsung bekerja pada janin sehingga menyebabkan kerusakan, kelainan perkembangan, atau kematian.
Fungsi plasenta juga bisa terdampak. Misal, efek obat mengerutkan pembuluh darah. Kondisi tersebut menyebabkan suplai oksigen maupun zat gizi berkurang ke janin.
Selain itu, obat bisa membuat otot rahim berkontraksi sangat kuat sehingga mengurangi aliran darah ke janin dan mencederainya.
Waspada obat-obatan ini
Kalau dulu, saya selalu berusaha menghindari konsumsi obat meski penyakit membuat tubuh saya lemas. Contohnya, sakit flu berat atau diare. Kalau sudah begitu, saya memilih untuk istirahat total dan menjaga asupan cairan sampai sembuh sendiri dari penyakitnya. Ini karena saya tahu, salah-salah minum obat, risikonya fatal buat si kecil.
Nah, sebelum berupaya menghilangkan rasa sakit, bumil perlu mengenali jenis-jenis obat yang harus dihindari selama kehamilan beserta risikonya pada janin:
Alkohol di dalam obat
Kadar gula rendah, gangguan pertumbuhan, dan cacat fisik.
Amphetamin
Kandungannya terdapat dalam pil diet dan berisiko menyebabkan gangguan jantung juga penyakit darah pada janin.
Anabolic steroid
Kandungannya terdapat pada obat alergi dan salep iritasi kulit. Risiko yang ditimbulkan, efek maskuli pada janin perempuan dan efek feminine bagi janin laki-laki.
Antibiotik
Khususnya untuk jenis tetracycline, doxycycline, streptomycin, dan kanamycin. Antibiotik ini dapat menembus plasenta dan menyebabkan gigi kuning pada bayi, gigi tak beraturan, menekan pertumbuhan tulang, katarak, tuli, dan buta.
Antidepresan, Tranquilizers (obat penenang)
Obat penenang ini dapat mengakibatkan cacat bawaan, khususnya organ jantung.
Antihipertensi (golongan ACE inhibitor)
Risiko kelainan tulang kepala dan berat lahir rendah.
Antihistamin
Kandungannya ada pada obat alergi dan banyak obat antimabuk kendaraan. Risiko bila bumil mengonsumsinya adalah kejang pada bayi baru lahir dan kelainan bentuk.
Antikonvulsan (antikejang), Carbamazepine
Risiko gangguan jantung.
Asetaminofen
Berfungsi sebagai pereda sakit atau analgesik, namun dapat menimbulkan masalah ginjal pada janin jika dikonsumsi bumil.
Aspirin (dosis di atas 81 mg) dan Ibuprofen
Gangguan pembekuan darah dan keguguran.
Isotretinoin
Kandungannya untuk mengobati jerawat yang berat, psoriasis, dan kelainan kulit lainnya. Konsumsi Isotretinoin oleh ibu hamil berisiko menyebabkan cacat bawaan, kelainan jantung, telinga kecil, dan hidrosefalus (kepala besar) pada janin.
Kodein
Obat batuk dan pereda nyeri ini dapat menyebabkan bibir sumbing dan sindrom ketagihan obat.
Obat anti-imflamasi nonsteroid (NSAID)
Gangguan pembekuan darah dan keguguran.
Obat antimual (antinausea), vitamin B6 (sampai 100 mg/hari)
Uji pada hewan menyebabkan kecacatan.
Obat diuretik (pencahar)
Kelainan darah janin.
Obat hormon seksual dan Dietilstilbestrol (DES)
Hormon androgenic yang berfungsi mengobati kelainan darah ini dapat menyebabkan efek maskulin pada bayi perempuan, yaitu klitoris membesar dan labia minora menutup.
Sementara, pengaruh estrogen sintetis (DES) pada bayi perempuan bisa mencetus kanker, kelainan rongga rahim, dan leher rahim lemah. Pada bayi laki-laki menyebabkan kelainan penis.
Parasetamol
Kandungannya terdapat pada obat flu, sakit kepala, dan pereda nyeri. Risiko yang dapat ditanggung oleh janin berupa gangguan ginjal dan hati.
Streptomisin
Obat TBC ini dapat menyebabkan gangguan pendengaran (tuli)
Sulfonamida
Obat infeksi saluran kemih ini berisiko menimbulkan gangguan fungsi hati janin juga bayi kuning saat di lahirkan.
Selalu konsultasikan ke dokter
Sebelum mengonsumsi obat, sebaiknya ibu hamil mengonsultasikannya dulu ke dokter kandungan. Dokter biasanya akan memberikan jenis obat-obatan yang aman untuk janin.
(Febi/Dok. Pixabay)
1 comment
Asetaminofen nama lainnya parasetamol.