“Tagline kami, ‘tidak ada orang tua yang sempurna.’ Itu juga dipilih dengan sengaja karena kalau dengarnya orang yang sempurna biasanya sudah males, tapi kita justru mau mengajak orang tua untuk bercerita.” – Najelaa Shihab, Pendiri Keluarga Kita
Sejak 2015, Keluarga Kita rutin menggelar Sesi Berbagi Cerita Rangkul (Relawan Keluarga Kita) di berbagai kota. Kegiatannya berbentuk diskusi seputar parenting antara fasilitator dan peserta. Sebelum diskusi, mereka akan menyaksikan dulu video penjelasan materi dari Najelaa Shihab selaku Pakar Pendidikan Keluarga dan Orang Tua. Untuk mengikuti Sesi Berbagi Cerita Rangkul, biasanya ada donasi yang perlu diberikan oleh peserta untuk mendukung pendidikan keluarga.
Format kegiatan serupa juga diterapkan pada Sesi Nobar Rangkul, namun ada tambahan kegiatan menonton rangkaian episode film “Ini Keluarga Kita” agar penyampaian materi lebih ringan.
“Sesi Berbagi Cerita Rangkul yang pakai power point dan diskusinya panjang. Sementara sesi yang pakai film yang Nonton Bareng. Lokasinya bisa di mana aja, bisa di kafe, bisa di RPTRA,” jelas Najelaa Shihab kepada awak media saat kegiatan Media Trip bersama Keluarga Kita.
Selain itu, fasilitator kedua sesi tersebut adalah Rangkul yang kebanyakan dari kalangan orang tua dan nonprofesional.
Saya pun penasaran dengan sosok-sosok penggeraknya yang merupakan relawan dari Keluarga Kita. Yakni, yayasan sekaligus gerakan yang gencar memberikan edukasi seputar pengasuhan anak dan pendidikan keluarga. Bukan lewat seminar, melainkan diskusi ringan yang mendorong pesertanya untuk belajar parenting dari sesama orang tua.
Bertugas memfasilitasi nobar dan sesi sharing
Hingga awal April 2018, Indah Tri Setiawati bersama dua rekannya sudah dua kali menggelar Sesi Nonton Bareng (Nobar) Relawan Keluarga Kita (Rangkul) di RPTRA Mutiara, Marunda, Jakarta Utara. Itu berarti sudah dua episode film bertema pendidikan keluarga yang telah mereka putarkan untuk warga setempat. Soalnya, mereka mempunyai target memutarkan sembilan episode film drama komedi “Ini Keluarga Kita” yang merangkum seluruh kurikulum utama Keluarga Kita. Seperti Hubungan Reflektif, Disiplin Postif, dan Belajar Efektif.
Indah sendiri tidak berasal dari kalangan profesional. Ia adalah pengurus Rukun Warga (RW), sementara dua rekannya merupakan penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan pengelola Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Meski begitu, ketiganya telah menjalani pelatihan Rangkul dari Najelaa Shihab yang bekerja sama dengan PKK Pemprov DKI Jakarta. Persisnya, pada pertengahan tahun 2017.
“Kita sebetulnya ingin mengubah perilaku orang tua. Orang tua menjadi sumber belajar, suasananya menyenangkan, rileks, semuanya bisa cerita. Makanya tagline kami, ‘tidak ada orang tua yang sempurna.’ Itu juga dipilih dengan sengaja karena kalau dengarnya orang yang sempurna biasanya sudah males, tapi kita justru mau mengajak orang tua untuk bercerita,” terang Najelaa.
Ia pun yakin setiap orang tua memiliki kisah sukses maupun gagal yang bisa dibagikan dengan orang tua lainnya. Menurutnya cara itu terbukti efektif untuk menjadi pembelajaran.
Gerakan yang sangat inspiratif, ya! Tapi, tahu enggak, jadi Rangkul itu ada suka dukanya. Yuk, cari tahu di artikel Begini Rasanya Jadi Relawan Parenting.
(Dok. Febi)