Kali ini Parentalk mau melengkapi daftar makanan yang dipercaya sebagai ASI booster pada artikel Khasiat Katuk, Torbangun, dan Kedelai buat Busui. Sebagian besar di antaranya merupakan penganan merakyat nan terjangkau yang tak hanya meningkatkan produksi ASI ibu menyusui, tapi juga kaya akan gizi.
Pare
Sayuran dengan cita rasa pahit ini kaya vitamin C dan antioksidan yang berguna melindungi sel dari kerusakan, meningkatkan kesehatan tulang, gigi, gusi, dan pembuluh darah, juga meningkatkan penyerapan zat besi. Pare baik untuk ibu menyusui yang menderita diabetes mellitus karena dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Sayuran ini dapat kamu konsumsi dalam bentuk tumisan atau melengkapi seporsi siomay dengan siraman bumbu kacang. Yum!
Kacang hijau
Kalau kamu pecinta burjo alias bubur kacang hijau, selamat! Hidangan tersebut termasuk booster ASI, lho. Selain itu, kacang hijau kayak akan protein, thiamin (vitamin B1), zat besi, magnesium, fosfor, kalium, dan mangan yang dapat melengkapkan asupan nutrisi ibu menyusui.
Labu siam
Tahukah kamu, kebutuhan asam folat ibu menyusui dua kali lipat dari perempuan yang tidak menyusui? Karena itulah, busui membutuhkan asupan yang dapat memenuhi kebutuhan asam folat, salah satunya labu siam. Selain kaya akan asam folat, labu siam juga mengandung vitamin C dan K, seng (zinc), dan mangan. Penganan ini juga menjadi sumber vitamin B6, magnesium, dan kalium.
Pepaya
Buah ini kaya akan vitamin A, vitamin C, dan asam folat. Pepaya juga dapat memenuhi dengan baik kebutuhan kalium di masa menyusui. Buat busui yang ingin menjaga berat badan dan kadar kolesterol, pepaya bisa menjadi camilan yang sehat. Ini karena papaya rendah kandungan kolesterol, lemak jenuh, dan natrium.
Bayam
Menurut dr. IGAN Partiwi, SpA, kebutuhan vitamin B6 ibu menyusui satu kali lebih tinggi dibanding perempuan yang tidak menyusui atau hamil. Karena itulah, konsumsi bayam lebih banyak dari biasanya akan menambah kandungan vitamin B6 dalam ASI. Selain vitamin B6, bayam juga kaya akan zat besi, protein, thiamin, riboflavin, asam folat, kalsium, magnesium, fosfor, kalium, vitamin A, C, E, dan K. Semuanya terkandung dalam bayam hijau maupun merah.
Oatmeal
Konselor Laktasi F. B. Monika berpendapat, belum ada bukti ilmiah bahwa konsumsi oatmeal dapat meningkatkan produksi ASI. “Penjelasan ilmiah yang mungkin terkait adalah oatmeal merupakan sumber zat besi yang baik. Ibu yang menderita anemia dapat menurun produksi ASI-nya sehingga bila ibu tersebut mengonsumsi makanan kaya zat besi, anemianya dapat sembuh dan produksi ASI-nya juga meningkat,” jelas F. B. Monika dalam Buku Pintar ASI dan Menyusui.
Fenugreek
Banyak ibu menyusui yang mempercayakan fenugreek atau kelabat sebagai ASI booster. Bahkan, fenugreek merupakan salah satu herba terkenal di Amerika Serikat. Namun menurut F. B. Monika, bukti penelitian mengenai hal ini masih simpang siur.
“Satu penelitian membuktikan ibu yang mengonsumsi minimal 3.500 miligram per hari meningkat produksi ASI-nya, sementara penelitian lain masih mempertanyakan kemanjuran fenugreek sebagai booster ASI. Namun yang pasti, mengonsumsi fenugreek memiliki efek samping walau dr. Thomas Hale mengategorikannya sebagai L3/cukup aman (moderately safe),” tulis F. B. Monika dalam bukunya.
Beberapa efek samping fenugreek, antara lain dapat menyebabkan nyeri perut, mual pada bayi dan ibu, diare, menghalangi penyerapan obat, vitamin, dan mineral, juga berpotensi menyebabkan reaksi alergi.
Jadi, sebelum mengonsumsi herba seperti fenugreek termasuk dalam bentuk suplemen, sebaiknya Ibu mengonsultasikannya dulu kepada konselor laktasi dan dokter anak, ya. Apalagi bila menimbulkan efek samping yang mengganggu, sebaiknya penggunaannya dihentikan.
Suasana hati busui yang utama
Meski ragam penganan tadi bermanfaat bagi produksi ASI, tidak serta merta busui memaksakan diri untuk mengonsumsinya setiap waktu. Bagaimanapun produksi hormon oksitosin yang bertugas mengalirkan ASI dipengaruhi oleh suasana hati Ibu. Jadi, jangan sampai Ibu malah menjadi stres dan ASI mampet lantaran terpaksa atau dipaksa mengonsumsi makanan tertentu.
Referensi:
- 160 Tanya Jawab seputar Menyusui oleh dr. IGAN Partiwi, SpA dan dr. Winur Widijanti, SpOG
- Buku Pintar ASI dan Menyusui oleh F. B. Monika
(Febi/ Dok. Pixabay)
1 comment