Dulu, ketika belum punya anak atau saat anak masih bayi, saya sempat pernah bertekad untuk tidak memberikan screen time sama sekali kepada anak saya sebelum usianya dua tahun. Tapi, seiring bertambahnya usia anak-anak, idealisme itu pun luntur. Alasannya sesederhana saya butuh jeda sejenak untuk ‘waras’. Inginnya sih, menitipkan anak ke orang lain saat kondisi itu terjadi. Sayangnya, terkadang ketika sedang capek, hanya ada saya sendiri dan anak-anak.
Di berbagai situasi lainnya, saya akui screen time pada gawai sangat membantu saya mencari jalan tengah di situasi genting. Jadi, sebenarnya ada kok, manfaat screen time bila digunakan dengan bijak.
Penyelamat ibu ketika sedang lelah fisik dan mental (burnout)
Ada kalanya Ibu lagi sangat capek dan punya banyak beban pikiran. Untuk mencegah anak menjadi bulan-bulanan yang berujung penyesalan, screen time dapat menjadi penyelamat saat Ibu membutuhkan istirahat sejenak.
Pengalih perhatian anak di situasi genting
Ketika saya dan Si Kecil tengah menempuh perjalanan yang panjang dengan bus atau kereta yang padat, sementara ia lagi bersemangat dan aktif-aktifnya. Biasanya, screen time menjadi pilihan terakhir saya. Yakni, ketika perjalanan masih jauh, namun permainan tebak-tebakan maupun buku cerita dan mainan yang dibawa tak mampu membuat Si Kecil duduk tenang atau meredakan rengekannya. Tujuan saya ‘mendiamkan’ anak dengan screen time sesederhana agar kami tak mengganggu kenyamanan penumpang lain.
Contoh situasi genting lainnya adalah ketika kedua anak saya yang masih balita sama-sama ingin menyusu, namun tak ingin berbagi satu sama lain, sementara bala bantuan di rumah nihil. Daripada pusing mendengar teriakan kedua buah hati, saya tawarkan si sulung untuk menonton YouTube Kids sejenak. Dengan syarat, waktu screen time habis setelah si adik selesai menyusu.
Mengajak anak untuk menerapkan kebiasaan baik sehari-hari
Sebut saja, video musik atau film pendek animasi yang menceritakan pentingnya mencuci tangan dan menggosok gigi. Juga, ajakan untuk berani berkunjung ke dokter gigi. Salah satu YouTube channel favorit kami adalah Nussa dan Rara yang mengajarkan adab-adab dalam keseharian. Seperti adab sebelum tidur, cara makan, dan berdoa sebelum berpergian.
Keunggulan screen time adalah daya pikat audio visualnya yang menarik perhatian anak, bukan? Jadi, manfaatkanlah untuk sosialisasi mengenai hal-hal yang baru atau baik bagi anak.
Membantu orang tua menjelaskan hal yang masih asing bagi anak usia dini
Misalnya, ketika anak belum pernah berkunjung ke dokter gigi, kita bisa memberikan sedikit gambaran tentangnya lewat nursery rhymes atau film animasi pendek terkait.
Menambah wawasan dan kosakatanya
Screen time yang digunakan dengan bijak dapat mengenalkan anak pada dunia luar sehingga menambah wawasan dan kosakatanya. Misal, anak dapat mengenal nama-nama hewan dan transportasi umum yang tidak lazim di lingkungan tempat tinggalnya. Tentu manfaat ini bergantung pada pemilihan tayangan-tayangan berkualitas bagi Si Kecil oleh orang tua. Saya pribadi merasa terbantu dengan YouTube channel seperti Blippi yang menyuguhkan tayangan edukasi tentang aneka ragam alat transportasi. Buah hati menjadi mengenal kosakata baru seperti traktor, excavator, monster truck, kapal laut, dan sebagainya.
Jadi, tak selamanya screen time itu negatif ya, selama kita bisa membatasi mengawasi pengunaannya pada si kecil.
(Febi/Dok. Shutterstock)