Suatu ketika Rina berpapasan dengan rekannya yang sedang hamil. Kakinya pun tak sengaja terinjak kaki si bumil. Rekan lainnya yang melihat peristiwa itu pun refleks menggoda, “Hati-hati, lho, nanti ketularan hamil!”
Rina yang kakinya masih kesakitan pun membalas, “Lha, apa hubungannya?”
Rekannya tersebut lantas menjawab, “Kalau kaki kita terinjak ibu hamil kan bisa ketularan hamil.”
Ibu beranak dua ini pun hanya tertawa. Rina tak gentar dengan ungkapan tadi karena ia yakin itu hanyalah gurauan berbalut mitos. Ia paham betul bahwa sperma haruslah bertemu dengan sel telur untuk membuat seorang perempuan hamil.
Contoh lainnya, Lisa ingin sekali hamil. Ia pun antusias ketika mengetahui sahabatnya, Anjani, memberitahukan kabar gembira bahwa ia akhirnya hamil. Ketika bertemu dengan Anjani, Lisa pun meminta agar kakinya diinjak. Dengan harapan, Lisa juga ‘ketularan’ hamil.
Kehamilan, proses yang rumit
Ilustrasi di atas menggambarkan betapa mitos “kaki terinjak ibu hamil membuat perempuan ketularan hamil” dekat dengan masyarakat kita. Sebagai orang tua milenial yang cerdas, kita tentu paham kan kalau keduanya tidak berhubungan sama sekali?
Menurut organisasi nirlaba Amerika yang bergerak di bidang kesehatan reproduksi, Planned Parenthood, kehamilan merupakan proses rumit yang melibatkan beberapa tahapan. Kehamilan secara ‘sah’ dimulai ketika sel telur yang dibuahi menempel pada dinding rahim. Prosesnya berlangsung 2-3 minggu setelah hubungan seks dilakukan.
Sperma dan sel telur harus ‘berjodoh’
Sperma pun harus melalui perjalanan yang menantang untuk bertemu dengan sel telur. Pasalnya, dari jutaan sperma yang dikeluarkan, hanya satu sel sperma yang dapat bertemu sel telur sehingga pembuahan dapat terjadi. Sel sperma tersebut harus berenang menyusuri leher rahim, rahim, hingga ke tuba fallopi untuk mencari sel telur. Selain itu, sperma memiliki waktu hingga enam hari saja untuk menemukan sel telur sebelum akhirnya mati.
Di sisi lain, hanya sel telur matang yang siap untuk dibuahi oleh sel sperma. Setiap bulannya, hormon-hormon yang mengatur siklus menstruasi perempuan mematangkan beberapa sel telur tersebut. Hormon-hormon ini pula yang membuat lapisan rahim menjadi tebal dan kenyal. Kondisi yang menyiapkan tubuh untuk hamil.
Kalau bukan kaki diinjak ibu hamil, lalu bagaimana caranya agar perempuan dapat cepat hamil?
Hentikan penggunaan metode keluarga berencana (KB)
Yap, hentikan penggunaan KB dalam bentuk pil maupun suntikan beberapa bulan sebelum rencana kehamilan. Misal, hentikan suntikan Depo-Provera yang mengandung progesteron sekitar sembilan bulan sebelum kamu mencoba untuk hamil. Pasalnya, tubuh membutuhkan beberapa siklus untuk mulai berovulasi lagi secara teratur.
Ketahui masa-masa subur
Hanya telur matang yang siap dibuahi oleh sperma. Ovulasi secara umum dimulai sekitar 14 hari sebelum waktu menstruasi berikutnya. Ciri-cirinya, antara lain
- suhu tubuh meningkat sekitar setengah derajat serta
- lendir vagina lebih banyak juga tidak mudah putus ketika direnggangkan dengan ibu jari dan jari telunjuk.
Jika kamu berhubungan badan dalam kurun 36 jam dengan kondisi tersebut, kemungkinan untuk hamil pun besar. Perlu kamu ketahui pula, sel telur yang telah dilepaskan hanya dapat hidup selama 12-24 jam.
Berhubungan seksual menjelang tidur
Posisi berbaring usai berhubungan seksual akan memudahkan sperma berenang menuju sel telur. Karena itulah, berhubungan seksual menjelang tidur akan memberikan kesempatan yang lebih lama bagi tubuh untuk berbaring sepanjang malam.
Minta suami menjaga kualitas sperma
Menurut beberapa penelitian yang dilansir situs kesehatan WebMd, hal-hal berikut ini dapat menurunkan kualitas sperma:
- menggunakan celana yang ketat,
- berendam air panas,
- kebiasaan menaruh telepon genggam dekat dengan testikel, dan
- konsumsi kacang kedelai.
Jadi, minta suami untuk menghindarinya agar kamu dapat cepat hamil, ya.
Terapkan gaya hidup sehat
Ada banyak cara untuk mewujudkan gaya hidup sehat. Seperti olahraga teratur, mengonsumsi makanan bergizi, dan tidak merokok maupun minum alkohol.
Hindari stres
Apapun yang dapat menghilangkan stresmu adalah hal baik asalkan menyehatkan. Jika kamu membutuhkan alternatif, beberapa penelitian membuktikan, akupuntur dapat mengurangi stres sekaligus memperbesar kemungkinan untuk hamil. Patut dicoba, nih!
Cara-cara di atas tentu bukanlah mitos, melainkan fakta-fakta yang bersumber dari ahlinya. Jadi, selamat mencoba, ya!
Referensi lain:
- Artikel “Get Pregnant Faster: Your 7-Step Plan” pada Parents
- “Your Chances of Getting Pregnant, at Every Point in Your Cycle” pada Parents
(Febi/Dok. Shutterstock)