Ada kalanya Ayah atau Ibu lagi lemas menjalankan puasa, tapi si kecil bersemangat mengajak bermain. Alih-alih menolak ajakannya, kamu bisa terlibat dalam aktivitas yang tidak menguras banyak energi, lho.
Berikut beberapa ide kegiatan anak balita versi mager alias malas gerak saat bulan puasa. Semuanya bisa dilakukan di dalam rumah.
Bermain peran (1,5 tahun ke atas)
Kegiatan bermain peran atau pretend play tak menuntut banyak gerakan dan seru dilakukan saat Ayah atau Ibu bersantai. Kamu tinggal duduk manis atau mungkin berbaring sambil mengikuti alur cerita yang dirancang si kecil.
Pretend play dilatarbelakangi oleh kecenderungan anak balita menirukan gerak-gerik orang dewasa di sekitarnya. Misal, anak berpura-pura menyuapi boneka seperti halnya yang Ibu lakukan atau menelepon seseorang dengan gaya bicara seperti Ayah.
Menurut Pendiri Komunitas Rumah Main Anak Julia Sarah Rangkuti, seiring perkembangan kognitif dan imajinasinya, anak mulai mampu memanipulasi suatu benda. Contohnya, ia menggunakan piring sebagai setir mobil, menggunakan kardus sebagai kompor mainan, dan sebagainya.
Nah, ajaklah buah hati bermain peran dengan cara sederhana di rumah. Seperti bermain masak-masakan atau dokter-dokteran berbekal perabotan yang ada. Selalu sambut aksinya dengan penuh perhatian dan antusias, ya. Misal, ketika ia memberikan sepiring ‘masakannya,’ berpura-puralah makan dengan lahap.
Manfaat bagi anak:
- Belajar mengenal dunianya dan berbagai peran orang dewasa.
- Si kecil dapat menjadi apapun yang ia sukai.
- Menuangkan dan menanggulangi perasaannya. Misal, seorang anak seolah-olah membujuk bonekanya yang sedang sakit agar tidak takut disuntik oleh dokter. Menurut Julia, dengan memainkan peran tersebut, anak sebenarnya sedang memproses ketakutannya sendiri.
- Memenuhi kebutuhan anak untuk merasa mampu dan menjadi bagian penting dari dunia orang dewasa.
Main puzzle (9 bulan ke atas)
Bagi anak-anak, bermain puzzle selalu bikin penasaran. Tapi, jenis puzzle sebaiknya diesuaikan dengan usia anak untuk menghindari rasa frustrasi. Semakin muda usia anak, makin sederhana pula puzzle-nya. Misal, jika anak masih di bawah setahun, berikan puzzle dengan knob atau pegangan. Tujuannya untuk memudahkan si kecil mengangkat dan memasukkan kembali kepingan puzzle.
Berhubung lagi bulan puasa, Ibu dapat mengenalkan puzzle bertema religi seperti huruf hijaiyyah.
Manfaat bermain puzzle bagi anak, antara lain menstimulasi:
- Perkembangan kognitif
- Koordinasi mata dan tangan
- Perkembangan motorik halus
- Daya ingat dan konsentrasi
- Kemampuan visual-spasial
Membaca buku kisah nabi (3 bulan ke atas)
Dalam suasana Ramadan, inilah saat yang tepat untuk mengenalkan nilai-nilai agama pada buah hati. Mulailah dengan membacakan buku cerita nabi, rasul, atau sahabatnya. Sembari membacakan ceritanya, ajak anak untuk bermain tebak-tebakan bila usianya sudah dua tahun ke atas. Misal, tantang ia untuk mencari dan menunjuk ragam makhluk hidup dan fenomena alam yang ada dalam buku. Seperti unta, kuda, keledai, pohon, awan, matahari, dan sebagainya.
Berikanlah buku yang banyak warna. Bentuknya tak harus board book, tapi bisa juga buku kain, buku bertekstur, buku dengan tombol-tombol yang menimbulkan suara, dan lainnya. Jika si kecil lebih senang membolak-balikkan bukunya ketimbang mendengarkanmu bercerita, tidak apa-apa, kok. Cukup tunjukkan gambar yang ada sekilas-sekilas.
Manfaat bagi anak:
- Menanamkan manfaat membaca sedari dini.
- Menstimulasi indra penglihatan dan peraba.
- Menstimulasi perkembangan kognitif dan bahasa.
Masih butuh ide kegiatan lainnya dan kamu lagi bersemangat menstimulasi si kecil meski berpuasa? Simak juga artikel Ide Kegiatan Anak Balita Edisi Niat, ya!
Referensi: Rumah Main Anak oleh Julia Sarah Rangkuti
(Febi/Dok. Shutterstock)