Si Mbak mudik sebentar lagi! Untuk mengurangi keribetan memasak buat keluarga, kamu bisa terapkan metode food preparation. Yakni, menyiapkan bahan makanan untuk suatu periode (bulanan, mingguan, atau tiga harian). Food preparation dilakukan pada awal bergulirnya periode tersebut. Tujuannya untuk menghemat waktu memasak sehari-hari karena bahan makanan mentah sudah dipisahkan per menu setiap hari.
Tapi ingat, penyimpanan dan cara memasak adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi gizi makanan. Untuk membuat makanan awet dan aman dikonsumsi meski disimpan berhari-hari dalam kulkas, kamu bisa lakukan tips food preparation yang aman dari para penggiatnya, yaitu Tiffa N. Tanuwigena dan Ummi Kaltsum Alkaff alias Mia.
Perlengkapan yang dibutuhkan
- Wadah makanan (sesuai dengan jumlah jenis pangan yang akan disimpan).
- Tisu dapur, kertas roti, atau koran.
- Plastik kedap udara (vakum) atau kantong plastik dengan zip lock.
- Botol bekas selai untuk menyimpan bumbu halus.
Daging
Mia dan Tiffa berpendapat, aneka penganan daging perlu dicuci untuk mengurangi kuman. Meski begitu, khusus daging sapi, Tiffa membilasnya sedikit saja.
“Daging sapi cenderung berkurang juiciness-nya kalau dicuci,” ungkap Tiffa, ibu rumah tangga yang memiliki bisnis rumahan di bidang kuliner.
Namun, ketika mencuci daging, pastikan percikan airnya tidak mengenai perlengkapan dapur lainnya. Bersihkan pula pisau dan talenan daging sebersih mungkin. Bahkan, sebaiknya perlengkapan untuk membersihkan dan memotong daging mentah dikhususkan saja. Soalnya, menurut Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA), bakteri pada daging mentah dapat menyebar ke makanan, perkakas, dan permukaan lainnya alias terjadi cross-contamination. Terlebih, beberapa jenis bakteri begitu lekat pada permukaan daging sehingga sulit untuk dihilangkan meski kamu telah membilasnya berkali-kali.
Menurut USDA, cara terbaik untuk membasmi bakteri pada daging adalah dengan memasaknya sesuai temperatur yang tepat, yakni minimal 145 °F atau 63 °C. Untuk memenuhi syarat ini, kita bisa menerapkan metode blansir seperti yang dibahas dalam artikel Blansir, Trik Membuat Bahan Makanan Awet.
Berikut beberapa tips penyimpanan daging.
- Setelah dikeluarkan dari kantong belanja, daging dibilas sedikit kemudian dilap dengan serbet makan atau tisu dapur.
- Tempatkan daging dalam potongan kecil atau per porsi. Tujuannya untuk mencegah proses pencairan (thawing) berulang ketika daging dibiarkan utuh. Pencairan berulang rawan menimbulkan bakteri.
- Simpan daging dalam kemasan vakum agar usia penyimpanan lebih lama.
- Kalau tidak ada kemasan vakum, kamu bisa membungkus daging dengan kertas roti atau kantong plastik dengan zip lock lalu masukkan ke freezer.
- Daging mentah disimpan pada suhu minus 1 – 5°C.
Ingat, daging tak boleh alami proses pembekuan dua kali. Misal, daging beku yang sudah dicairkan kamu masukkan lagi ke dalam freezer.
Menrut Ahli Gizi Klara Yuliarti, makanan yang sudah terpapar dengan udara luar rentan terkontaminasi bakteri.
“Semakin kita ulang proses pembekuan atau penghangatan kembali itu sebetulnya semakin merusak kandungan gizi dari makanan itu,” jelas dr. Klara.
Untuk menjaga nutrisi, hindari perubahan suhu mendadak dan biarkan daging mencair secara bertahap. Seperti tidak langsung merebus daging yang masih beku.
Sayuran
Khusus sayuran berdaun lebar seperti sawi putih atau selada-seladaan, Mia dan Tiffa membilasnya dulu kemudian diangin-anginkan. Bagian bawah atau ujung akar sayur dipotong untuk mencegah pembusukan. Gunakan tisu dapur atau koran sebagai pembungkus. Kemudian, sayuran yang sudah dibungkus masuk ke bagian bawah kulkas.
“Rata-rata sayuran lebih mudah busuk jika disimpan dalam plastik karena aliran udara tidak lancar. Apalagi, jika (sayuran) masih berakar seperti bayam dan kangkung, lebih baik dibungkus dengan kertas,” pesan Tiffa.
Sayuran seperti daun bawang, buncis, brokoli, dan kembang kol dicuci lalu dipotong kecil-kecil. Khusus brokoli dan kol, sebelum dimasukkan ke kulkas direndam air garam terlebih dulu lalu tiriskan. Aneka sayuran ini juga masuk ke bagian bawah kulkas.
Sama halnya dengan daging, Ibu juga bisa membuat sayuran lebih awet dengan metode blansir. Yuk, cek juga artikel Blansir, Trik Membuat Bahan Makanan Awet.
Umbi-umbian
Mia mengimbau untuk tidak memasukkan penganan di bawah ini ke dalam kulkas.
- Umbi lapis seperti bawang merah, putih, dan bombay.
- Umbi batang, misal kentang, ubi, dan singkong.
- Umbi akar, seperiti jahe, lengkuas, kencur, dan kunyit.
“Umbi-umbian kalau masuk kulkas bisa busuk. Busuknya bonyok mengeluarkan air atau jamuran ada hifanya,” jelas Mia.
Sementara, Tiffa menyimpan bawang-bawangan di dua tempat. Bawang yang belum dikupas di simpan di luar kulkas. Untuk bawang yang sudah dikupas dan masuk ke periode food prep pekan depan, ia simpan dalam wadah sesuai menu harian.
“Umbi-umbian seperti kentang dan ubi saya simpan di luar, tempatnya kering dan teduh, tapi tidak gelap,” jelas Tiffa.
Khusus umbi akar seperti wortel dan lobak, Mia dan Tiffa hanya mencuci dan memotongnya kecil-kecil sesuai kebutuhan food preparation lalu disimpan di bagian bawah kulkas.
Bumbu dasar
Mia mencuci bersih bumbu masak seperti sereh, daun jeruk, dan daun salam lalu ia keringkan dan masukkan dalam plastik. Bumbu-bumbu yang sudah dikemas itu kemudian ia taruh di dalam freezer.
Sementara untuk cabai, Mia hanya mencuci dan meniriskannya lalu ia masukkan ke dalam kulkas.
Ibu juga bisa membuat bumbu dasar kuning untuk menghemat waktu, lho. Bumbu dasar ini bisa melengkapi food prep untuk hidangan seperti pepes, ayam goreng, gulai, dan sebagainya. Kebetulan, saya mendapatkan resepnya dari Pengusaha Katering Sehat Kushandari Arfanidewi yang dikenal luas lewat akun Instagramnya, @kelincitertidur.
Bahan-bahan:
- 200 gram bawang merah
- 100 gram bawang putih
- 3 ruas kunyit
- 2 ruas jahe
- 6 butir kemiri (sangrai)
- 4 barang sereh
- 5 buah daun jeruk
- 4 buah belimbing wuluh
- minyak kelapa secukupnya
Haluskan semua bahan-bahannya, tumis, tiriskan hingga adem, lalu simpan dalam botol kaca atau wadah lainnya di lemari es kulkas terdalam.
Semoga ragam tips di atas memudahkan Ibu menyiapkan hidangan saat si Mbak mudik, ya!
Referensi tambahan: artikel “Tips Seputar Penyimpanan Pengolahan Daging” pada Mamaku Koki Handal
(Febi/Dok. Pixabay Tiffa)