Seru! Buat saya, kata itulah yang menggambarkan proses menyusui bayi kembar. Apalagi di awal-awal kelahiran mereka, menyusui seolah jadi hal yang terus dilakukan sepanjang hari. Selesai satu bayi, ganti bayi satunya. Nah, buat para ibu atau calon ibu bayi kembar, Parentalk punya tips yang perlu kamu tahu agar bisa mengASIhi si kembar dengan menyenangkan:
Konsultasi soal laktasi
Konsultasi tentang proses menyusui dapat kamu lakukan sejak si kembar masih dalam kandungan. Lewat konsultasi kamu dapat memperoleh berbagai informasi tentang cara memenuhi kebutuhan ASI, peningkatan produksi ASI dan teknik-teknik khusus, seperti posisi menyusui bayi kembar. Ajak ayah untuk ikut ke klinik laktasi agar bisa memberi dukungan maksimal saat menyusui.
Yakin kalau ASI kamu cukup buat si kembar
Menurut penelitian Emmet dan Rogers yang ada di situs IDAI, dijelaskan kalau produksi ASI berhubungan dengan kebutuhan dan berat badan bayi. Ibu bayi kembar dua akan secara konsisten memproduksi ASI dua kali lebih banyak dari ibu yang memiliki satu bayi. Semakin sering dihisap bayi, produksi ASI juga semakin terangsang.
Jadi, Ibu enggak perlu khawatir ya. Yakinlah kalau produksi ASI bisa mencukupi kebutuhan si kembar. Saat menyusui, pastikan masing-masing bayi menyedot habis ASI di satu payudara. Dengan begitu tiap bayi bisa mendapatkan komponen hindmilk dan foremilk.
Menyusui secara tandem
Menyusui berbarengan atau tandem breastfeeding jadi hal yang sering dilakukan oleh ibu bayi kembar. Dengan memberi ASI bersamaan, Ibu bisa lebih efisien dalam memanfaatkan waktu dan punya jeda untuk istirahat.
Tapi perlu diingat kalau tiap bayi punya kebutuhan masing-masing, begitu juga dengan bayi kembar. Jadi, sesuaikan waktu menyusui dengan keperluan tiap bayi. Kalaupun yang menyusu hanya satu bayi, saya biasanya memanfaatkan momen ini untuk pumping di payudara lainnya. Jadi bisa hemat waktu, sekaligus punya stok ASIP buat si kembar.
Pelajari posisi menyusui
Dilansir dari What to Expect, ibu bayi kembar dapat menyusui dengan posisi cradle hold, football hold, atau kombinasi keduanya. Menurut pengalaman saya, pemilihan posisi menyusui tidak hanya soal kenyamanan. Tapi juga tergantung pada usia bayi karena disesuaikan dengan perkembangan tubuh mereka.
Di awal kelahirannya, bayi kembar saya lebih sering disusui dengan posisi football. Jadi kedua tangan saya di bawah tubuh mereka sambil menyangga kepala dua bayi. Tapi setelah mereka makin besar, posisinya berubah-ubah tergantung tingkah mereka.
Selama menyusui, ibu kembar mesti siap menahan tubuh dua bayi dan menjaga beban tubuh sendiri. Atur posisi yang paling nyaman buat ibu dan pastinya nyaman juga untuk si kembar.
Siapkan ‘alat perang’
Ibu yang menyusui bayi kembar butuh ‘alat perang’ berupa bantal menyusui dan tambahan bantal-guling lain jika dibutuhkan. Di situs Babycenter, dijelaskan pentingnya bantal menyusui bagi bayi kembar. Yaitu untuk menyangga tubuh bayi agar melekat pas di payudara ibu serta memudahkan berbagai variasi posisi menyusui.
Dulu di awal kelahiran si kembar, saya juga menggunakan bantal-guling lain untuk menahan bagian kaki mereka. Bantal-guling ini juga bermanfaat buat Ibu lho, biar enggak gampang capek dan tahan duduk tegak selama menyusui.
Sama seperti pada bayi tunggal, perlu komitmen untuk menyusui bayi kembar terutama di enam bulan awal kehidupannya. Atur pola makan dan nutrisi Ibu supaya ASI yang dihasilkan berkualitas baik. Usahakan juga agar Ibu selalu senang dan tidak stres agar produksi ASI tetap lancar. Selamat mengASIhi ya!
(Dyah/ Pinterest, Pixabay)