Parents, setelah melahirkan kita akan mengalami fase yang cukup menantang yaitu beradaptasi untuk menjalani peran sebagai Ibu. Nggak ada yang bilang ini mudah untuk dilakukan, tapi kita pasti bisa menjalaninya dengan baik.
Ibu harus ingat, setelah melahirkan akan ada banyak fase yang dijalani. Salah satunya fase menyusui yang pertama ibu lewati, rasanya memang macam-macam dari mulai bahagia sampai sedih. Dengan begitu, kita perlu adanya pertolongan pertama buat ibu pasca melahirkan.
Bagi Mammin Rolen yang baru aja melahirkan anak kedua, masih ngerasain tantangan yang sama kok, cuma udah nggak terlalu kaget kayak waktu lahir anak pertama 😀 Jadi semuanya udah bisa Mammin kontrol dan siapkan karena belajar dari pengalaman sebelumnya.
Oleh karena itu, Mammin mau berbagi pengalaman untuk menyiapkan pertolongan pertama pada ibu pasca melahrikan. Tips ini nggak semata hanya untuk ibu, tapi juga buat pasangan dan keluarga 🙂 Kita lihat yuk, pertolongan apa aja yang bisa kita lakukan setelah melahirkan.
Mendapat dukungan dari pasangan
Pasangan adalah orang terdekat yang semestinya bisa mengerti kondisi kita dari siapapun. Dukungan pasangan berarti banget dalam momen ini, rasanya kurang sreg kalau kita terus meminta tolong ke orang tua dan mertua.
Jadi peran pasangan sangat diperlukan. Entah itu menyuapi ibu makan, bergantian menjaga Si Kecil, menemani ibu pumping, membantu tugas rumah, bahkan sampai mendengarkan keluh kesah ibu. Pasangan yang suportif memberikan pengaruh pada keharmonisan rumah tangga, lho.
Jangan ragu meminta pertolongan orang terdekat
Meskipun pasangan diharapkan bisa membantu kita secara penuh, namun terkadang ada beberapa hal yang membuat kita juga butuh bantuan orang lain. Misalnya, saat suami sudah mulai kembali bekerja, atau suami mendadak sakit, dll.
Kondisi ini tentunya membuat kita butuh bantuan orang lain. Kita bisa meminta bantuan orang tua, mertua, saudara, bahkan tetangga. Jangan sampai kita memaksakan diri untuk melakukan semuanya, apalagi tubuh sedang dalam pemulihan dan harus mengurus bayi baru lahir. Pasti lelahnya luar biasa, jangan sungkan untuk meminta bantuan orang lain demi kebaikan kondisi kita.
Konsumsi makanan bergizi dan atur waktu istirahat
Mengonsumsi makanan bergizi berpengaruh pada proses pemulihan, ASI, dan kebugaran tubuh. Bayangin kita habis melahirkan dan harus mengurus si Kecil tapi tubuh kurang fit karena nggak mengonsumsi makanan yang baik, apalagi kalau jadwal makannya kurang teratur.
Begitu juga dengan waktu istirahat, rasanya susah banget untuk tidur pulas yang panjang, ya. Malam harus begadang, pagi pun harus melakukan tugas rumah tangga seperti mencuci baju anak, mencuci botol pumping, dll. Coba untuk kerjasama dengan pasangan dalam mengatur waktu, misalnya gantian begadang atau membiarkan ibu tidur siang.
Batasi tamu yang menjenguk si Kecil
Kehadiran si Kecil dalam keluarga pasti dinantikan oleh saudara dan orang terdekat. Nggak ada salahnya untuk memperbolehkan keluarga menjenguk, asalkan kita siap untuk kehadiran mereka. Bisa saja di antara mereka melontarkan komentar pengasuhan anak yang menyinggung, mencium dan menggendong si Kecil tanpa izin.
Bila ibu masih belum siap menerima banyak tamu yang menjenguk si Kecil, maka batasi saja tamu yang hadir. Kita bisa menjelaskan alasannya dengan baik, yang penting kondisi mental dan psikis sebagai ibu nggak terganggu karena orang lain.
Kelola stres dengan baik
Mengelola stres setelah melahirkan sangat dianjurkan agar pikiran kita nggak merasa penuh dan bisa fokus mengurus si Kecil. Untuk ibu, cobalah menyempatkan waktu untuk menjalani hobi atau aktivitas yang disukai.
Misalnya menitipkan anak sebentar pada orang yang dipercaya agar kita bisa membaca buku, olahraga, atau melakukan hal lain yang kita minati. Kelola stres dengan menenangkan pikiran dan relaksasi, ibu yang bahagia maka akan membuat anak ikut bahagia.
Sisakan waktu untuk mengobrol dengan sahabat atau teman sesama Ibu
Kangen ya, masa-masa waktu kita bisa nongkrong sama teman ataupun sahabat. Bisa ketemu dan ngobrol kapan aja, coba sisakan waktu sesekali untuk teleponan atau bisa meminta mereka untuk ke rumah menemani kita. Rasanya energi seperti diisi ulang, jadi nggak suntuk lagi mengurus anak.
Apalagi kalau punya teman sesama ibu, udah pasti bisa berbagi cerita. Bikin kita nggak merasa sendirian merasakan tantangan yang dihadapi ibu. Selain itu, kita mendapatkan pengalaman atau rekomendasi terkait pengasuhan anak.
Tetap terhubung dengan tenaga kesehatan
Parents, terkadang ada waktu di mana kita merasa buntu terhadap pengasuhan dan tumbuh kembang anak. Misalnya aja, pelekatan menyusui yang sulit, merasa gagal menjadi ibu di beberapa minggu pertama, merasa sakit di bagian bekas operasi caesar, dll. Maka ada baiknya kita tetap terhubung dengan tenaga medis seperti dokter kandungan, bidan, psikolog, spesialis anak, dan konselor menyusui.
Pastikan masalah yang kita hadapi tentang melahirkan, pengasuhan, dan menyusui segera diatasi oleh ahlinya. Jangan sampai kita malah mengatasinya dengan mitos yang nggak tahu akan kebenarannya.
Parents, itu dia yang bisa kita lakukan untuk mencegah depresi setelah melahirkan. Pastikan diri kita siap untuk menghadapi proses menjadi ibu, jangan segan meminta bantuan dan kompak dengan pasangan. Bila ada keluhan dan ada hal yang nggak bisa kita tangani, cobalah untuk berkonsultasi pada ahlinya.
Semangat ya, Parents! Ini semua pasti terlewati dengan baik, kok.