Mungkin, mungkin saja nih kalau di antara kita suka sekali tantangan, seperti bercinta tapi pagi hari!
Tapi, apa mungkin?
Mungkin saja sih, seperti peribahasa banyak jalan menuju Roma! – pasti ada saja jalannya untuk memuluskan niat bercinta walau pagi hari. Yah… walau pada kenyataannya tidak seperti rencana yang sudah disusun sedemikian rupa.
Kenapa sih ingin pagi-pagi? Konon katanya ini berkaitan dengan kondisi biologis laki-laki yang kerap ereksi di pagi hari. Jadi, usut punya usut pagi hari jadi salah satu waktu yang tepat buat bercinta.
Parents! Apa kabar hari ini? Semoga selalu dalam kesehatan yang baik dan segala urusannya diperlancar dan dipermudah, ya.
Parents, dari judul dan prolog singkat di atas – sepertinya sudah tertebak kalau bahasan kali ini akan mengulas soal bercinta! Coba absen dulu nih – mana yang semangat membicarakan perihal bercinta?
Sebentar, kita akan berikan konteks terlebih dahulu, ya. Jadi konteksnya adalah konon waktu bercinta yang bagus adalah pagi hari. Apakah ini benar adanya?
Mungkin, sebagian dari kita di sini setuju kalau bercinta lebih baik dilakukan saat malam hari ketika semua anggota keluarga tertidur – itu saja kadang bisa gagal di tengah jalan karena si Adik terbangun untuk minta ditemani ke kamar mandi. Hihihi.
Jadi, apakah pagi hari jadi waktu yang tepat buat bercinta?
Menurut Ahli…
Dilansir dari CNN Indonesia Dokter Spesialis Andrologi RS Pondok Indah Jakarta Selatan Androniko Setiawan mengatakan belum ada alasan ilmiah yang menyebut pagi hari jadi salah satu waktu terbaik untuk bercinta. Apalagi yang tengah program kehamilan untuk punya momongan.
Menurut Dokter Androniko bercinta di pagi hari tidak begitu disarankan, terutama untuk pasangan yang ingin momongan atau menambah anak. Hal ini dikarenakan oleh sperma pada saat pagi hari biasanya tidak dalam kualitas yang baik, walau penis sedang ereksi.
Nah, hal ini lah yang perlu kita ketahui bersama ya Parents, kalau penis yang ereksi pada saat pagi hari memang karena kadar hormon testosterone tengah mencapai puncaknya. Tetapi, untuk kualitas sperma, dinilai kurang berkualitas.
Memang, testosterone adalah salah satu hormon yang digunakan untuk memproduksi sperma. Tetapi, memproduksi sperma tidak dalam waktu singkat.
Jadi, Kapan Ya Waktu yang Tepat?
Masih menurut Dokter Androniko, bercinta dengan tujuan mempunyai anak atau menambah anak bukan dinilai dari waktu bercintanya. Pagi, siang, sore, atau malam hari – sebenarnya ini bukan masalah.
Tetapi, satu metrik yang perlu diperhatikan adalah intensitas berhubungan seksualnya yang harus tinggi. Berapa kali dalam satu hari, ini yang jadi salah satu kuncinya.
Nah, jika bicara soal intensitas, maka hal ini akan berkaitan dengan kondisi masing-masing individu, baik istri atau suami – semestinya berada di dalam kondisi yang prima atau fit. Kondisi seperti ini, tentu dipengaruhi oleh banyak faktor.
Seperti apa saja yang dimakan dan juga olahraga, serta waktu istirahat. Tiga faktor tersebut adalah hal-hal yang perlu dijaga, agar bercinta bisa menghasilkan hasil yang maksimal.
Terlepas dari kondisi-kondisi tersebut, bercinta juga memerlukan bumbu yang tepat agar suami dan istri bisa tenggelam dalam bahagia.
Bumbu yang dimaksud adalah foreplay yang bisa dilakukan sebagai pemanasan atau appetizer sebelum main course. Pasangan perlu memastikan hal-hal ini nih supaya bercintanya makin manis dan makin terkenang.