“Si kecil akan berulang tahun yang kesatu sebentar lagi. Dia belum bisa berjalan, tapi teman seusianya sudah. Bagaimana, ya?”
Pertanyaan itu kerap muncul di benak para ibu baru. Jangan khawatir, Bu! Memang sebagian bayi sudah dapat berjalan sendiri, bahkan sebelum menginjak usia setahun. Namun, menurut para pakar, kebanyakan balita mulai dapat berjalan secara mandiri pada usia 18 bulan, lho.
Penulis buku What To Expect The First Year, Heidi Murkoff dan Sharon Mazel, mengungkapkan sejumlah faktor yang mempengaruhi saat yang tepat bagi si kecil untuk menunjukkan langkah pertamanya.
Faktor genetik
Cepat atau lambat seorang bayi mulai berjalan dipengaruhi riwayat keluarganya saat fase belajar berjalan di masa kecil.
Berat badan dan bentuk tubuh
Bayi yang ramping, namun berotot cenderung berjalan lebih cepat ketimbang bayi dengan tumbuh montok dengan pembawaan kalem.
Kepribadian bayi
Si pengambil risiko biasanya lebih cepat belajar berjalan ketimbang balita yang lebih berhati-hati.
Kepandaian merangkak
Anak yang kurang pandai merangkak atau tidak merangkak sama sekali terkadang berjalan lebih cepat ketimbang bayi yang menikmati kemampuan merangkaknya.
Pengalaman negatif
Barangkali si kecil pernah terjatuh cukup menyakitkan saat orang tua mendorongnya belajar berjalan. Jika itu terjadi, si kecil mungkin saja baru mantap menunjukkan langkah kecilnya jika ia sudah mampu berdiri dengan tegap. Pada saat itu, bisa saja, lho, si kecil mulai menunjukkan progres berjalan yang mencengangkan.
Bayi sering terkungkung
Beberapa bayi enggan untuk belajar berjalan karena mereka tidak diberikan kesempatan untuk mengembangkan otot kaki dan kepercayaan dirinya dengan berdiri maupun merambat. Misal, bayi sering didudukkan di stroller atau lebih suka bermain di ExerSaucer (semacam babywalker tanpa roda).
Berikan bayi kesempatan
Orang tua sebenarnya bisa mendorong bayi untuk belajar berjalan. Berikan si kecil cukup waktu dan ruang untuk belajar bangun dari duduk, merambat, berdiri, dan melangkah. Upayanya akan lebih baik bila ia bertelanjang kaki. Ini karena para bayi menggunakan jari-jari kakinya untuk belajar berjalan.
Hindari penggunaan kaos kaki lantaran licin juga sepatu karena terasa ketat. Jika anak sudah bisa berjalan beberapa langkah, tantang ia untuk berjalan menghampiri ayah dan ibunya.
Alat bantu belajar berjalan
Penulis buku Toddler 411, Ari Brown, M.D., menyarankan orang tua untuk menyediakan barang-barang yang bisa mendorong anak untuk belajar berjalan. Seperti mainan troli belanja seukuran anak-anak atau walking wings yang memungkinkan si kecil berjalan sementara orang tua menahan tubuhnya dengan dua utas tali khusus dari atas.
Di sisi lain, para pakar satu suara dalam melarang penggunaan baby walker karena berbahaya. Anak dapat jatuh karena menabrak furnitur atau tembok, bahkan jatuh dari tangga karenanya. Menurut Dr. Brown, baby walker juga membuat kemampuan anak berjalan justru lebih lambat berdasarkan American Academy of Pediatrics.
Selalu ingat ya, Bu. Si kecil hanya akan terlihat mantap berjalan saat ia siap. Jadi, jangan memaksakannya untuk cepat berjalan. Lebih baik, bersabarlah melalui perjalanan untuk mencapai kemampuan tersebut, termasuk saat-saat ia tertabrak maupun terjatuh.
Referensi:
- What To Expect The First Year oleh Heidi Murkoff dan Sharon Mazel
- “Walking Worries” oleh Beth Howard dalam Parents Magazine
(Febi/ Dok. Pixabay)