Proses kelahiran, menurut pengalaman saya, begitu panjang dan menguras energi. Namun, jika seorang ibu dapat tenang dan menikmati persalinan, prosesnya akan berjalan lebih mudah dan nyaman. Pada artikel Tips Tenang Jelang Persalinan, kamu sudah belajar mempersiapkan mental sebelum menghadapi proses kelahiran. Kali ini, saya akan membahas tips bersalin dengan nyaman yang dirangkum dari buku berjudul Melahirkan Tanpa Rasa Sakit dengan Metode Relaksasi HypnoBirthing oleh Evariny Andriana dan 9 Bulan yang Menakjubkan oleh Bonny D. Hall, dkk.
Terapkan metode persalinan aktif
Caranya dengan bergerak bebas dan aktif seperti berjalan, berlutut, duduk, atau jongkok selama persalinan. Metode yang digagas Ginekolog Inggris Janet Balaskas ini dapat mengurangi rasa sakit, memberi lebih banyak oksigen untuk bayi, membuat kontraksi lebih efektif, dan mengurangi risiko robekan perineum (daerah antara vagina dengan anus). Gravitasi bumi juga akan memudahkan bayi turun ke panggul.
Berdasarkan pengalaman pribadi, metode ini sangat membantu mengalihkan saya dari rasa nyeri. Kegiatan yang saya lakukan mulai dari melakukan gerakan-gerakan belly dance yang lembut (bukan yang menghentak) dan duduk di gym ball.
Meski tetap ‘sibuk’ dan bergerak, jangan terlalu lelah ya, Bu. Istirahatlah sesekali dengan duduk atau berbaring pada salah satu sisi tubuh sesuai kenyamanan kamu.
Mandi air hangat
Menurut buku berjudul 9 Bulan yang Menakjubkan, air bersuhu 36-37 derajat celcius dapat meringankan rasa sakit saat kontraksi dan menyamankan kamu. Kehangatan air membantu pembuluh darah melebar sehingga aliran darah lebih lancar, menyangga tubuh, dan mempercepat persalinan yang lambat. Berendam air hangat juga dapat membuat vagina lebih elastis sehingga mengurangi robekan perineum.
Memeluk pasangan
Berbagai temuan ilmiah mengungkapkan, berpelukan dapat memicu hormon-hormon positif yang dapat mengurangi stres sehingga dapat menekan rasa nyeri. Dengan memeluk pasangan, pikiran kamu juga dapat lebih tenang.
Gunakan tenggang waktu pembukaan awal untuk rileks
Pada awal masa pembukaan, kontraksi berlangsung setiap 15-30 menit sekali. Namun, masa tenggang ini akan semakin pendek seiring lengkapnya pembukaan.
Manfaatkan masa tenggang untuk menenangkan pikiran dan menanamkan afirmasi positif. Seperti dengan berkata dalam hati: “biarkan aku mendengar kuatnya tangisan anakku. Biarkan aku tersadar mengingat seluruh proses kelahiran yang akan menjadi momen terindah dalam hidupku.”
Tentunya kamu bisa menggunakan kalimat afirmasi sendiri disesuaikan dengan kondisi saat itu.
Praktikkan kontrol pernapasan saat kontraksi
Meski kamu menghadapi rasa nyeri, jangan menahan napas karena dapat mengganggu asupan oksigen ke tubuh. Terapkan pernapasan perut yang panjang dan dalam saat kontraksi mulai terasa. Hembuskan napas secara perlahan. Teruslah bernapas secara stabil seperti ini. “Jika kamu merasa kontraksi itu mulai berakhir, hembuskan napas dan kembalilah rileks,“ tulis Evariny.
Kamu juga bisa menerapkan teknik bernapas sambil berhitung. Masih menurut Evariny, saat berkontraksi, tarkilah napas sambil menghitung satu hingga empat. Jika kontraksi mereda, hembuskan napas sambil mengucapkan “satu” yang mengacu pada kondisi awal yang relaks. Pola pernapasan ini bertujuan membuat kamu fokus pada penghitungan ketimbang rasa nyeri.
Hindari mengeluh dan merintih kesakitan
Rintihan terlebih jeritan justru akan menguras energi dan memicu stres pada tubuh kamu. Rasa sakit persalinan sebaiknya disalurkan lewat kontrol pernapasan sambil bersikap tenang dan menanamkan afirmasi positif. Dengan begitu, persalinan dapat lebih lancar dan kamu dapat menyimpan energi untuk puncak perjuangan nanti, yakni mengejan saat pembukaan lengkap.
Selain itu, alih-alih memperhatikan aktivitas tim medis yang bersiap dengan proses kelahiran kamu, tetaplah fokus untuk megatur napas dan berdoa. Tahanlah keinginan untuk mengejan sebelum diperintahkan oleh dokter atau bidan yang menangani. Juga, bukalah mata kamu saat hendak melahirkan. Menurut Evariny, menutup mata dapat menyebabkan pembuluh darah di mata pecah karena tekanan saat mengejan.
Dengan bersikap tenang, kamu dapat bersalin dengan nyaman dan menyambut kelahiran si kecil dalam kedamaian.
(Febi/ Dok. Pixabay)