Parents, tahu ngga kalau mertua itu juga ada tipe-tipenya. Yap! Setiap orang kan punya karakter yang berbeda. Bagi sebagian menantu, membangun hubungan dengan mertua bisa dikatakan lebih sulit ketimbang waktu PDKT sama pasangan 😀
Makanya gak sedikit pasangan yang merasa tertekan dengan perang dingin antar mertua. Meski begitu, banyak juga sih yang beruntung punya mertua baik hati. Dilansir dari berbagai sumber, terdapat tujuh tipe mertua sering ditemui.
Mertua perhatian
Kalau tinggal berdekatan, mertua tipe ini akan sering berkunjung ke rumah kita sekaligus membawa makanan yang maknyusss. Gak jarang juga buat ngajak menantunya pergi jalan-jalan atau sekadar makan di luar.
Punya mertua perhatian terkadang cukup mengganggu bagi menantu yang cuek. Biasanya mertua yang perhatian kerap ikut campur masalah rumah tangga karena saking perhatian dan pedulinya.
Mertua dingin atau cuek
Agak deg-degan rasanya kalau punya mertua yang dingin dan cuek, cuma ngobrol seperlunya, nggak basa-basi. Kadang bisa bikin kita negative thinking dan jadi baper, rasanya tuh selalu jadi mikir. “Aku ada salah apa ya? Apa gak suka ya kalau aku begini?”
Duh, kayak di bawah tekanan banget, ya 😀 Sesekali cobalah minta saran dan tuntunan pasangan soal bagaimana menghadapi si Mertua ini. Meski mertua kelihatannya kayak gak suka, kita tetap harus menghormatinya, ya.
Mertua materialistis
Mertua tipe ini beranggapan bahwa setelah menikah, anak punya kewajiban untuk menafkahi orang tua. Mertua ini juga sering kode-kode atau minta secara langsung dikirimi uang ataupun dibelikan hadiah yang diinginkannya.
Rasanya emang bikin stres saat kondisi keuangan sedang pas-pasan, sika mertua yang seperti ini bikin kita jadi cermat dan bijak untuk mengatur keuangan.
Mertua pilih kasih
Mertua ini tentunya punya menantu favorit, kalau kita yang jadi pilihan pertamanya dan selalu dijadikan prioritas pasti akan memancing kecemburuan sosial bagi saudara ipar lainnya.
Masalahnya kalau kita dijadikan yang kedua jangan sampai timbul rasa cemburu ya. Tetap jadi diri sendiri dalam menghormati mertua. Tenang aja ya, gak perlu iri dan cemburu 🙂
Mertua pencemburu
Mertua seperti ini juga kadang bikin pusing. Terkadang ia merasa kalau anaknya lebih memedulikan keluarga barunya, malah bisa sampai merasa anak dan menantunya udah gak sayang lagi sama dia. Misalnya cuma karena belum sempat mampir ke rumah, telepon yang gak keangkat, dan hal lainnya.
Nggak apa-apa, berarti mertua butuh perhatian dan sebenarnya sayang sama kita. Dengan punya mertua cemburuan kita jadi belajar untuk bisa lebih memperhatikan orang tua.
Mertua suka ikut campur
Kalau yang begini nih, bawaannya udah mau tau aja deh apapun itu. Terkadang suka ngasih nasihat dan saran yang sebenarnya gak diperlukan. Mertua seperti ini antara perhatian sama kepo 😀
Buat kita yang punya mertua suka ikut campur, jangan sampai kepancing emosi karena ia suka bertanya-tanya banyak hal. Hadapi dengan santai dan kalau bisa usahakan untuk gak menceritakan maslaah rumah tangga, ya.
Ramah dan santai
Mertua yang ramah dan santai bisa membuat kita cukup tenang, ya. Gak ada tuntutan yang perlu dipenuhi dari mertua, gak perlu merasa ‘kaku’ juga. Meski mertua bersikap santai kita tetap harus menghormati dan santun kepadanya.
Parents, gak ada mertua yang sempurna termasuk kita. Namun memang perlu adanya penyesuaian dan pengenalan yang lebih dalam agar kita bisa lebih mengerti dalam menghadapi sikap mertua.
Tetap tenang, sabar, dan semangat ya Parents 😀