Terkadang tanpa disadari ada sikap kita yang melemahkan mental anak. Sikap itu gak memang gak muncul begitu aja, ada banyak penyebab yang bikin kita mudah emosional bahkan agresif terhadap anak.
Kondisi itu biasanya disebabkan oleh banyaknya tantangan yang dihadapi dalam keseharian. Mulai dari pekerjaan, urusan rumah, sampai urusan anak-anak, dll. Yah, menjadi orang tua memang gak mudah, namun bukan berarti itu menjadi alasan kita kerap mengabaikan kondisi anak juga.
Terdapat sikap orang tua yang berpotensi melemahkan mental anak. Mulai dari membuatnya gak percaya diri sampai merasa rendah diri. Kalau sudah begini, akibatnya bisa menjalar kemana-mana seperti mengalami kesulitan belajar dan bersosialisasi.
Bisa aja selama ini kita gak menyadari sikap apa aja yang berdampak pada kondisi mental si Kecil. Mari kita perbaiki diri dengan memahami sikap-sikap apa saja yang perlu dihindari sebagai orang tua.
Meremehkan emosi anak
Hindari meremehkan perasaan anak dengan menyatakan bahwa apa yang dialaminya bukan hal besar. Akibatnya, seiring berjalannya waktu anak lebih memilih memendam pikiran dan emosinya. Memendam emosi bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik.
Berekspektasi terlalu tinggi
Wajar aja kalau kita sebagai orang tua mempunyai harapan yang baik pada anak. Namun kita harus mengerti, bukan berarti anak harus selalu menjadi yang terbaik sesuai yang kita inginkan. Menetapkan ekspektasi yang tinggi pada anak bisa memicu masalah harga diri dan kepercayaan diri anak.
Membandingkan dengan anak lain
Dibandingkan itu gak enakkk banget. Bayangin aja, kita udah berusaha maksimal dan mati-matian, tapi tetap aja kita dibandingin sama orang lain. Coba deh, sebelum membandingkan anak, kita pikir dan rasakan, “Apa aku senang diperlakukan seperti itu?”
Mengungkit jasa dan biaya yang diberikan ke anak
Mengungkit apa yang kita berikan, anak hanya merasa bahwa orang tuanya gak tulus dalam mengeluarkan segala sesuatu untuk anaknya. Sehingga anak merasa bahwa itu adalah hutang yang harus dibayar atau digantikan. Karena begitu, anak jadi gak mengenal arti ketulusan.
Perlu diingat, anak bukanlah investasi masa depan orang tua. Kelak, anak akan belajar ketulusan dari orang tuanya dan melakukan yang terbaik untuk kita.
Terlalu memanjakan anak
Rasanya pengin banget bisa memberikan apapun yang terbaik buat anak, apapun yang diminta pengin bisa wujudin. Parents pernah merasa begitu? Perlu diketahui nih, terdapat penelitian terlalu menuruti semua keinginan anak akan menghilangkan kemampuan mental disiplin diri.
Nah, kalau sudah begitu, anak jadi memiliki mental yang lemah. Begitu menghadapi tantangan dirinya cenderung lebih ingin menyerah dan menghindari kegagalan.
Pernahkah Parents bersikap seperti yang disebutkan di atas? Kalau pernah, mulai sekarang kita perbaiki diri lagi agar menjadi orang tua yang lebih baik. Gapapa, semuanya kan butuh proses kadang belajar dari kesalahan itu perlu, lho 🙂
Semangat ya, Parents! Kita pasti bisa memberikan yang terbaik untuk si Kecil.