Kecerdasan yang perlu digali dalam diri seorang anak tak melulu bersifat akademis. Soalnya, ada banyak jenis kecerdasan yang dapat membuat buah hati menjadi versi terbaik dari dirinya. Terlebih, cerdas yang relevan dengan zaman now adalah kemampuan untuk mempelajari sesuatu, mengolah masalah terkait sesuatu, berpikir tajam terkait sesuatu, dan menghasilkan produk/solusi relevan untuk mengatasi permasalahan yang dipelajarinya.
Nah, masalah yang akan dipecahkan dan solusi yang ingin dicapai kan, bukan soal-soal matematika atau percobaan ilmiah saja, tetapi juga mencakup hal-hal di bidang lainnya. Seperti penyusunan cerita, penciptaan suatu koreografi tarian yang indah, memelihara hewan, dan sebagainya. Hal ini pun didukung pendapat Ahli Psikologi Pendidikan Howard Gardner. Ia berpendapat, ada sembilan jenis kecerdasan majemuk yang perlu diekspos semaksimal mungkin pada anak.
Pada artikel sebelumnya, kita berkenalan dengan jenis kecerdasan musikal, visual spasial, bahasa, dan logika matematika. Kali ini kita ulas lima jenis kecerdasan lainnya seperti kinestetik, interpersonal, intrapersonal, naturalistik, dan eksistensial. Apakah si kecil punya 5 jenis kecerdasan ini? Berikut contoh kegiatan sederhana yang bisa kamu terapkan di rumah sebagaimana dirangkum oleh Psikolog Anak dan Keluarga Monica Sulistiawati untuk #MilennialParents.
Bodily-kinesthetic (kecerdasan kinestetik)
Kecerdasan yang meliputi kemampuan untuk menggunakan tubuh dan gerak tubuh untuk mengekspresikan ide, gagasan, maupun perasaan.
Contoh kegiatan:
- berenang,
- berjoget bersama,
- lompat-lompatan,
- dan tebak perilaku.
Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan yang meliputi kepekaan terhadap perasaan, dorongan, watak, temperamen, dan perilaku orang lain.
Contoh kegiatan:
- play date dengan teman sebaya,
- mengajak anak untuk berbagi makanannya dengan individu lain, dan
- mengenalkan anak dengan berbagai profesi seperti, “Itu bapak satpam. Tugasnya, mengamankan lingkungan tempat tinggal kita.”
Kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan yang meliputi pengetahuan dan pemahaman terhadap diri sendiri serta mampu bertindak secara adaptif berdasarkan pengalaman diri, mampu berefleksi, juga membentuk keseimbangan diri.
Untuk mengasah kecerdasan ini, orang tua dapat menanyakan beberapa hal ini ketika anak mengalami emosi tertentu, misalnya saat menangis (sedih):
“Apa yang kamu rasakan?”
“Kamu sedih?”
“Apa yang membuat kamu sedih?”
“Apa yang bisa Mama lakukan supaya kamu tidak sedih lagi?”
Contoh kegiatan yang bisa orang tua fasilitasi:
- mendongeng,
- melakukan flash back tentang pengalaman anak sebelumnya,
- meminta anak menggambar dirinya dan menjelaskan apa yang sedang dilakukan, serta
- memajang foto bersama sekaligus mendekorasinya.
Kecerdasan naturalistik
Kecerdasan yang meliputi kemampuan untuk terlibat, menjaga, dan menikmati keindahan serta kekayaan alam, termasuk pemahaman terhadap flora maupun fauna.
Contoh kegiatan:
- mengajak anak berkebun,
- memberi makan binatang,
- mengunjungi kebun binatang,
- bermain kejar kupu-kupu,
- menyirami tanaman,
- memasak,
- berbelanja buah dan sayur, dan
- mencicipi juga meracik bumbu dapur.
Kecerdasan eksistensial
Kecerdasan yang meliputi kemampuan seseorang untuk menjawab dan menemukan solusi dari persoalan-persoalan terdalam mengenai keberadaan atau eksistensi makhluk hidup.
Contoh kegiatan:
- beribadah,
- melibatkan anak melakukan kegiatan amal/bakti sosial, dan
- mengajak anak berdoa bersama.
Ada banyak jenis kecerdasan yang perlu orang tua kenalkan sejak dini. Tapi, kita sebaiknya mulai dari mana, ya? Simak juga Tips Mengasah Kecerdasan Majemuk di sini.
(Febi/ Dok. Pixabay)