“Anak saya kurus banget, nih. Lemaknya enggak kelihatan sama sekali.”
Sebelum menilai anak kurus, simak dulu penjelasan dari penulis buku What To Expect The Second Year.
Menurut Heidi Murkoff dan Sharon Mazel, kurus maupun gemuknya tubuh anak biasanya lebih pada persepsi orang tua. Daripada bergantung pada mata meter alias mengukur berdasarkan penglihatan Ibu sendiri, sebaiknya konsultasikan ke dokter soal angka persentil pada kurva pertumbuhan anak.
Ada anak dengan bawaan kurus
Sebagian balita memang tergolong langsing secara alamiah karena memiliki tubuh tinggi, sangat aktif, atau dipengaruhi faktor genetik. Namun, jika si kecil memang tergolong underweight atau memikiki berat terlalu rendah berdasarkan kurva pertumbuhan, orang tua sebaiknya bekerja sama dengan dokter anak untuk mencari penyebab juga solusi yang harus dijalankan. Kabar baiknya, kebanyakan faktor penyebab anak underweight dapat diatasi dengan mudah. Berikut alasan-alasan yang mungkin menjadi penyebab si kecil kurus.
Terlalu banyak asupan cairan
Mungkin saja si kecil lebih banyak mengonsumsi cairan sehingga hanya ada sedikit ruang untuk makanan padatnya. Ibu bisa menghentikan sesi menyusu dari botol dan membatasi konsumsi air putih untuk membuat anak lebih berselera makan juga menerima lebihi banyak asupan makanan.
Kekurangan nutrisi
Mungkin si kecil yang begitu aktif kurang mendapatkan cukup kalori untuk menggantikan asupan yang hilang karena berlarian ke sana ke mari. Selain itu, bisa saja makanan yang Ibu sediakan untuk buah hati mengandung rendah lemak maupun kalori. Kemungkinan lainnya, anak Ibu kekurangan nutrisi lainnya untuk memenuhi pertumbuhan dan berat badan optimal. Salah satunya zat besi.
Anemia defisiensi besi
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, anemia defisiensi besi merupakan masalah defisiensi nutrien tersering pada anak di seluruh dunia terutama negara berkembang seperti Indonesia, lho. Pemberian suplemen zat besi pun disarankan oleh IDAI. Ibu bisa mengonsultasikan kebutuhannya pada dokter anak kepercayaan.
Selain itu, periksalah kembali diet si kecil dan pastikan masih ada ruang untuk lebih banyak asupan kalori dalam bentuk yang sehat (bukan junk food).
Terlalu memaksakan
Kewajiban Ibu adalah menyediakan makanan sehat, sementara kewajiban si kecil adalah makan dengan cukup untuk memuaskan selera makannya. Upaya memaksa buah hati untuk menghabiskan makanannya hanya akan menuai protes lebih jauh. Hargai anak jika tidak mau makan.
Stres atau penyakit
Terkadang anak yang stres tidak makan dengan baik. Jika ada sumber pemicu stres yang jelas pada anak (atau Ibu, anak sensitif dengan orang tuanya, lho), cobalah menghilangkannya atau berikan perhatian dan kenyamanan ekstra untuk mengimbangi.
Jika si kecil dalam keadaan baik-baik saja, namun selera makannya masih rendah, sebaiknya Ibu membawanya ke dokter untuk memastikan kemungkinan adanya penyakit yang memerlukan penanganan khusus.
Ingat, untuk mengevaluasi pertumbuhan si kecil, selalu andalkan kurva pertumbuhan ya!
(Febi/ Dok.Pixabay)