Suasana menjelang berbuka puasa, identik dengan membeli takjil. Selain enak, takjil ini harganya murah meriah dan banyak sekali pilihannya ada yang dingin atau asin sampai manis.
Meskipun memburu takjil ini sudah menjadi budaya Indonesia saat berpuasa, jangan sampai kita jadi keliru dalam membeli maupun mengonsumsi takjil.
Bagaimanapun tujuan kita menikmati hidangan buka puasa ini untuk menggantikan energi tubuh, serta menambah kenikmatan. Alih-alih kita mengonsumsi takjil dengan cara yang keliru, yuk kita pahami apa yang perlu dihindari saat membeli takjil dikutip dari berbagai sumber.
Membawa kantong belanja sendiri untuk mengurangi penggunaan plastik
Ada banyak pilihan takjil yang terjangkau dan nikmat, sehingga mendorong kita untuk membeli sedikit lebih banyak. Maka pastikan kita membawa kantong belanja sendiri untuk mengurangi penggunaan plastik.
Kebutuhan berbuka puasa maupun sahur dengan membeli takjil yang dikemas dalam wadah plastik atau styrofoam, tentu akan menambah volume sampah. Usahakan juga untuk membawa wadah sendiri, ya.
Tidak mengonsumsi takjil manis secara berlebihan
Takjil memang bisa menggantikan energi yang digunakan seharian, namun bukan berarti terlalu banyak mengonsumsi takjil manis secara berlebihan. Apalagi biasanya takjil menggunakan pemanis yang berlebihan seperti sirup, gula, susu kental manis, hingga pemanis buatan.
Kurangi gorengan
Gorengan menjadi makanan khas saat berbuka, pastikan lagi kalau kita mengonsumsinya dalam jumlah terbatas dan gak berlebih. Mengingat tingginya asupan lemak dari minyak dan tepung. Terlalu banyak mengonsumsi gorengan dapat menimbulkan risiko naiknya kadar kolesterol darah.
Disarankan mengonsumsi buah-buahan saat berbuka puasa
Tubuh yang sehat dan bugar selama menjalani ibadah Ramadan, air putih sangat disarankan untuk berbuka karena mencegah dehidrasi. Buah-buahan dan karbohidrat seperti gandum juga baik untuk berbuka, buah dan jus bisa menjadi alternatif menu takjil yang sehat untuk berbuka puasa.