Sunat di usia bayi memiliki banyak manfaat sebagaimana dijelaskan pada artikel Usia Terbaik Sunat Anak Laki-laki. Namun, keputusan tersebut kembali lagi pada masing-masing keluarga dengan mengacu pada sejumlah pertimbangan sunat saat bayi.
Kepercayaan agama dan budaya
Menurut data publikasi yang diterbikan World Health Organization, praktik sirkumsisi pada neonatus (28 hari kehidupan bayi) umum dilakukan di Israel, Amerika Serikat, Kanada, Australia, Selandia Baru, sebagian besar negara Timur Tengah, Asia Tengah, dan Afrika Barat.
Namun, sunat pada bayi laki-laki belum lumrah di Timur dan Asia Selatan. Kebanyakan praktik sunat di wilayah ini bervariasi, mulai dari masa kanak-kanak, akhir remaja, atau usia 20-an.
Sebagian umat Islam menyunat anak laki-laki saat masa baligh, namun ada pula yang menjalankannya saat masih bayi atau di hari ketujuh pascakelahiran.
Sementara pada masyarakat Yahudi, sirkumsisi dijalankan segera setelah bayi lahir.
Alasan medis menjalankan sirkumsisi
Menurut situs kehamilan dan tumbuh kembang bayi, Baby Center UK, dokter sangat jarang menjalankan sirkumsisi untuk anak balita dengan alasan medis. Sirkumsisi mungkin dapat membantu sejumlah kasus pada bayi seperti infeksi berulang pada kepala penis atau adanya jaringan parut di bagian kulup. Namun, masalah-masalah yang memerlukan sirkumsisi jarang terjadi dan dokter cenderung memprioritaskan pengobatan lainnya dahulu.
Tipe anestesi yang direkomendasikan
Akademi Dokter Anak Amerika (AAP) merekomendasikan sirkumsisi hanya dilakukan pada bayi baru lahir dengan kondisi stabil dan sehat. Sementara bayi prematur harus menunggu hingga berat badannya memadai. AAP juga sangat menyarankan penggunaan bius lokal karena studi fisiologis membuktikan sirkumsisi sangatlah menyakitkan pada bayi baru lahir.
Berdasarkan penelitian lain, anak-anak di atas setahun membutuhkan bius umum saat menjalankan sirkumsisi. Sementara, masalah pernapasan setelah bius umum dapat meningkat pada sirkumsisi anak di bawah setahun.
Prosedur sirkumsisi
Sirkumsisi dapat melalui prosedur operasi kecil dan haruslah dijalankan oleh dokter. Menurut situs Baby Center UK, pada kasus yang amat jarang (kurang dari dua persen), bayi dapat mengalami pendarahan, rasa nyeri ringan, atau luka pada penis selama sirkumsisi.
Meski begitu, dokter Spesialis Anak Arifianto berpendapat metode sunat konvensional tergolong aman. Begitu juga metode sunat cincin dan smart klamp.
Kesiapan mental Ayah dan Ibu pascasirkumsisi
Siapa yang tahan melihat buah hati nan mungil itu mengalami rasa sakit? Dengan keputusan menyunat buah hati saat ia masih bayi, orang tua harus siap mental kala berhadapan dengan kondisi tersebut.
Ayah dan Ibu juga harus ekstra hati-hati menangani si kecil pascasirkumsisi. Selain rasa nyeri, ia mungkin mengalami iritasi dan pembengkakan pada penisnya. Pastikan Ayah atau Ibu mengarahkan penisnya ke arah bawah saat mengganti popok untuk mengurangi gesekan dengan kain.
Kamu juga perlu memastikan penis bayi kering sebisa mungkin dalam beberapa hari ke depan. Hindari penggunaan produk berpewangi untuk memandikannya. Selain itu, biarkan penisnya terpapar udara sesering mungkin selama penyembuhan. Luka sirkumsisi biasanya sembuh dalam waktu 7 hingga 10 hari.
Jika Ayah dan Ibu menemukan pendarahan atau tanda infeksi (bengkak berkepanjangan pada area yang disunat), segera hubungi dokter, ya.
Jadi, sudah siapkah si kecil disunat dengan berbagai pertimbangan tadi?
Referensi:
- “At What Age Range Should Children Be Circumcised?” oleh Senol Bicer, dkk. (NCBI)
- “American Academy of Pediatrics Policy Statements on Circumcision and Urinary Tract Infection” oleh Ellen Shapiro (NCBI)
- “Circumcision” pada Baby Center UK
- “Male circumcision: Global trends and determinants of prevalence, safety and acceptability” oleh WHO
(Febi/ Dok. Pixabay)