Parents, ketika ada orang ketiga dalam hubungan pasti kita marah banget, ya. Rasanya dia telah menghancurkan hubungan kita dengan pasangan. Namun, apa benar sepenuhnya begitu?
Ada banyak penyebab yang membuat orang ketiga hadir dalam hubungan kita. Bisa karena pasangan kita yang membuka hati, orang ketiga yang terus menggoda, atau bisa juga karena sikap kita terhadap pasangan.
Menurut konselor pernikahan Indra Noveldy, pihak ketiga bukan penyebab utama retaknya hubungan. Tetapi, pihak ketiga bisa hadir karena sudah ada masalah dalam pernikahan kita.
Jadi sebelumnya sudah ada masalah sepele yang sering terjadi dalam hubungan kita. Masalah sepele ini bila terus terjadi dan didiamkan akan menjadi besar seperti bola salju. Lantas, apa saja problem rumah tangga yang dapat menimbulkan adanya perselingkuhan?
Silent treatment
Pasangan sering kali melakukan silent treatment saat adanya masalah. Bagi yang melakukan ini mungkin gak terlalu merasakan, tapi bagi yang menerimanya bisa sangat merasakan.
Terutama bagi pasangan yang memiliki luka masa kecil. Dulunya merasa gak dihargai, saat mendapat perilaku ini makin merasa jatuh perasaan dan harga dirinya. Apalagi kalau ini dilakukan dalam jangka panjang dan terus-menerus.
Awalnya pasangan bisa menerima, tapi apakah akan terus menerima keadan seperti itu? Mas Indra menambahkan, jika masalah ini terus berlangsung maka bisa membuat perasaan pasangan jadi berubah.
“Dengan begitu, lama-lama akan terjadi degradasi penurunan ‘rasa’ oleh pasangan. Ngambek sekali pasangan masih tahan, kedua masih tahan, seterusnya gak tau. Jadi apakah kita mau sibuk melakukan pembenaran atau menjadi benar?” jelasnya dalam video Youtube bertajuk ‘Yang Membahayakan Dalam Pernikahan‘.
Breaking the silence dengan cara yang salah
Kalau suasana udah bikin bete banget, biasanya emang diem-dieman, sih. Namun normalnya hanya sebentar, cuma untuk menetralkan pikiran dan emosi kita. Ketika kita mau menyudahi momen diem-dieman ini, cara ngelakuinnya agak kurang tepat.
Menurut Mas Indra, untuk melakukan breaking the silence, jangan langsung menanyakan tentang masalah yang sedang terjadi. Misalnya hindari bertanya;
“Kenapa sih, apa yang bikin kamu sebal sama aku?”
“Gitu aja kamu marah, udahlah gak usah diperbesar. Mau kamu apa?”
Apalagi kalau ungkapan dan pertanyaan yang diberikan terdengar merendahkan pasangan, tanpa disadari kita sudah menjadi pelaku berdarah dingin. Kalau memang mau berdiskusi dengan pasangan setelah ada perselisihan, cobalah dengan membuatnya nyaman terlebih dahulu. Mulai buka obrolan ringan dengan topik yang disukainya.
“Kalau pasangan sudah gak merasa nyaman, jadinya yang ada cuma penolakan. Pintu yang sudah ditutup pasangan, malah makin kita gedor alias makin ditambah kritiknya,” katanya.
Suka mengungkit kesalahan
Mengungkit kesalahan pasangan, membuatnya merasa gak nyaman dan direndahkan. Bagaimanapun mengungkit kesalahan seakan kita kembali membuka tempat sampah yang sudah disingkirkan.
Bukannya membuat pasangan semakin sadar, justru bisa membuatnya gak nyaman dengan dirinya sendiri dan kita sebagai pasangannya. Kondisi seperti ini akan membuat keadaan makin runyam.
Kalau pasangan masih melakukan kesalahan yang sama, tentunya kita harus menyampaikan hal itu dengan tepat dan tidak mengungkit.
Membandingkan pasangan dengan orang lain
Dibandingin itu rasanya gak enak banget, ‘kan? Begitu juga dengan pasangan. Mau dibandingkan dengan siapapun, pasti pasangan akan berada di posisi kalah. Sebab pasangan dibandingkan dengan orang yang lebih baik darinya. Tanpa disadari kita membandingkannya dengan orang terdekat, teman, bahkan mantan pasangan.
Parents, dengan kondisi rumah tangga seperti itu, besar kemungkinan pasangan bisa berbagi cerita ke teman yang lawan jenis. Maka semakin lama, timbulah perselingkuhan. Awalnya sih gak berniat ke sana, tapi karena kondisi di rumah terus-terusan gak nyaman dan di luar ada yang bikin dirinya nyaman. Bisa bahaya.
Ada banyak penyebab perselingkuhan ya, Parents, setiap kondisi rumah tangga itu berbeda. Alangkah baiknya kita dan pasangan bisa berusaha saling menghindari sikap negatif tersebut dalam hubungan. Tujuannya agar terus saling merasa nyaman dan mencegah masuknya orang ketiga 🙂