Parents, Mammin Rolen mau sharing nih.. Kali ini tentang mengenalkan literasi pada anak usia dini. Kita semua udah tahu lah ya, kids jaman now lebih cenderung ke gadget. Tapi kan itu punya banyak dampak negatif, walaupun memang terasa menyenangkan.
Buktinya, karena gadget banyak anak yang mengalami terlambat bicara atau speech delay. Selain itu, anak jadi sulit berempati terhadap lingkungannya. Nah, berbeda dong, kalau si Kecil lebih kenal dengan literasi yaitu membaca buku dan menulis.
Buaannyak banget manfaat dari membaca terutama bagi si Kecil. Mengenalkan literasi pada anak menjadi dasar untuk bisa belajar banyak hal seperti membaca, menulis, dan semua ilmu. Sehingga anak akan memiliki pengetahuan bahasa yang kaya dan umumnya nggak ngalamin speech delay juga.
Masalahnya, berdasarkan laman Perpustakaan Kemendagri, Indonesia menempati ranking 62 dari 70 negara yang berkaitan dengan literasi. Tepatnya berada di 10 negara terbawah yang punya tingkat literasi rendah. Itu diungkapkan menurut Program Penilaian Pelajar Internasional pada 2019, program ini merupakan penilaian tingkat dunia yang diselenggarakan tiap tiga-tahunan.
Kenapa literasi Indonesia masih rendah? Salah satunya kurang adanya dukungan keluarga dalam menciptakan budaya di rumah, jadi anak-anak kurang memahami kalau buku bisa menjadi rujukan untuk mendapatkan informasi. Belum lagi, susahnya akses untuk mendapatkan buku yang menarik bagi anak-anak maupun umum.
Nggak cuma itu aja, nanti ke depannya kebiasaan membaca akan berpengaruh pada kemampuan akademis si Kecil. Terdapat penelitian, buku bisa membuat anak lebih memiliki rasa empati, itu semua karena ia terbiasa merasakan dan berpikir apa yang orang lain alami melalui karakter-karakter yang ada di buku. Makanya Mammin semangat banget deh ngenalin buku ke si Kecil.
Lagi pula, Mammin Rolen emang suka banget baca dari mulai playgroup sekitar usia tiga tahun. Dari situ mulai baca komik punya kakak, ternyata seru juga ya, baca buku. Ngerasa punya ‘dunia sendiri’, bisa tahu banyak hal, imajinasi juga berkembang. Kadang takjub dan terpana sama kekuatan kata-kata yang ada di buku. Baca juga punya mimpi yang nggak terbatas sekaligus media untuk improvisasi diri 🙂
Maka itu Mammin juga mau ngenalin buku ke si Kecil sedari dini. Selain bisa ngerasain pengalaman yang berbeda pada setiap buku, ada banyakk lainnya manfaat membaca terutama bagi si Kecil yang lagi penasaran sama banyak hal.
Melansir Healthline, Mammin sebutin dan jelasin apa aja manfaat membaca buku dari usia sedini mungkin.. Yuk, dibaca, yukk…
Kemampuan mendengar
Ketika anak masih belum bisa membaca, si Kecil akan menggunakan pendengarannya untuk mendengarkan apa yang Parents ceritakan. Jadi sebelum membaca, mendengarkan adalah keterampilan yang harus dimiliki.
Bonding
Biasanya ‘kan kalau weekend itu main games atau screen time, tapi cobain deh baca buku bareng sama anak. Menurut penelitian di tahun 2008, membaca dapat mendukung hubungan orang tua dan anak yang solid.
Jadi membaca buku itu menciptakan suasana positive vibes, si Kecil merasa tenang saat dibacakan, orang tua juga menyampaikan isi cerita dengan cara yang positif.
Membantu perkembangan kognitif dan bahasa
Berdasarkan studi tahun 2013, bayi yang sering dibacakan dan diajak bicara, punya skor lebih tinggi dalam keterampilan bahasa dan perkembangan kognitif seperti pemecahan masalah.
Para peneliti bilang, interaksi verbal seperti membaca dan berbicara antara orang tua bisa meningkatkan kemampuan bahasa dan skor IQ sampai umur 14 tahun. Waa.. keren ya.
Memperluas kosakata
Para ahli dari National Center on Early Childhood Development, Teaching and Learning menjelaskan membaca buku untuk si Kecil membantu memperbanyak jumlah dan variasi kosakata yang mereka gunakan.
Bayangin deh, buku-buku kan nggak selalu menggunakan kata-kata yang biasa dipakai dalam sehari-hari. Jadi membaca sangat baik untuk memperbanyak kosakata dan pengetahuan si Kecil.
Misalnya untuk nama-nama binatang nggak cuma ayam dan kucing yang biasa ada di lingkungan, tapi juga ada leopard, mirkat, juga zebra yang tinggal di habitat yang berbeda. Sedangkan untuk bahasa, mungkin si Kecil hanya tahu, “Mau minum.” Namun dengan adanya cerita yang mengajarkan tata krama, mungkin si Kecil jadi kenal dengan kalimat “Boleh aku minta air minum?”
Rentang perhatian
Biasalah ya, Parents.. Anak-anak suka susah banget buat diem apalagi untuk perhatiin sesuatu. Nah, coba deh mulai dibiasain buat baca buku atau dibacain. Menurut Dinah Castro, pendidik kesejahteraan keluarga bilingual Cornell Cooperative Extension, membaca buku bisa membantu si Kecil untuk mengembangkan konsentrasi dan keterampilan disiplin diri.
Emang waktu kita pertama kali ngenalin si Kecil buku, nggak selalu berjalan mulus. Nanti lama kelamaan, anak akan mulai mau diam untuk mendengarkan dan memahami isi cerita pada buku. Sambil diam memperhatikan cerita, pasti otaknya juga jalan untuk menciptakan imajinasi dari kisah yang sedang diceritakan.
Pelajaran hidup
Buku memberikan si Kecil tentang situasi dunia nyata dengan cara yang sesuai dengan usianya. Maka itu anak-anak suka banget sama cerita yang mengisahkan anak seusia mereka, Parents.
Membaca buku tentang subjek yang ditargetkan dapat membantu si Kecil nggak ngerasa sendirian ketika menghadapi sesuatu baru. Misalnya takut ke dokter gigi, pada buku anak-anak tentang gigi, tentu akan dijelaskan kenapa kita harus ke dokter gigi dan merawat gigi. Jadi buku membuka sudut pandang si Kecil lebih luas lagi.
Jujur deh, Mammin Rolen tuh ngerasain banget dampak positif dari ngenalin anak sama buku. Anak mammin yang berusia tiga tahun jadi lebih imajinatif dan kaya akan ilmu. Sampai sekarang udah banyak buku yang Mammin bacakan buat dia.
Nih, ya, dari edukasi seks, etika berteman, etika sama orang tua, dll. Jadi si Kecil lebih mudah untuk diarahkan atau diingatkan hal-hal baik. Pastinya udah kaya kosakata juga. Oh iya, kan sekarang banyak juga buku impor, nggak apa-apa kok anak juga dikenalin bahasa Inggris, jangan takut nanti dia akan nggak ngerti atau bingung. Anak-anak lebih cerdas dari yang kita pikir 😀
Dari pengalaman Mammin sendiri, anak ngerti-ngerti aja kok dibacain buku bahasa Inggris, walaupun nggak fasih tapi setidaknya mulai paham alur cerita. Udah gitu mulai berani ngomong bahasa Inggris, yaaa walaupun ada yang ngarang sih 😀 tapi setidaknya itu tetap jadi hal baik karena anak bisa percaya diri dan mulai punya kemampuan berbahasa asing.
Oh iya, kalau si Kecil sudah mampu menulis, Parents bisa membiasakan anak untuk menulis buku harian. Ceritakan kembali kegiatan apa aja yang si Kecil sudah lakukan hari ini. Selain itu, bisa juga lho, meminta anak untuk meringkas buku yang telah ia baca ke dalam tulisan.
Kegiatan menulis buku harian atau jurnal dapat meningkatkan kecerdasan emosional, meningkatkan IQ, hingga keterampilan komunikasi. Dengan menulis, si Kecil akan belajar mengeksplor bahasa yang sangat berpengaruh dalam berkomunikasi.
Menurut penelitian yang pernah Mammin baca, membaca dan mengajak si Kecil ngobrol dari sejak dini akan mempengaruhi perkembangan bahasanya. Itu merupakan dasar untuk bisa belajar banyak hal seperti nantinya membaca, menulis, dan semua ilmu.
Bisa banget diskusi tentang buku yang sedang si Kecil baca. Kita tanyakan pendapat dia tentang buku yang dibacanya. Sehingga anak terbiasa berpikir kritis.
Sebenarnya yang akan menjadi tantangan Parents, ketika awal mulai mengenalkan buku. Nggak semua anak langsung suka sih, ada yang bukunya dicuekin dulu, kadang malah ada yang ngerusakin bukunya. Intinya sabar, apapun itu respons si Kecil adalah sebuah proses untuk dia kenal dengan buku. Melihat warna dan bentuk yang ada di buku, itu aja udah jadi proses membaca, kok. Cuma aja usia si Kecil belum mampu membaca buku dengan ideal.
Udah tahu ‘kan tadi manfaat ngenalin si Kecil buku apa aja… Yuk, sekarang kita ajak si Kecil dekat dengan buku. Ini dia, tips mengenalkan buku pada anak ala Mammin Rolen.
- Start early
Mammin mulai ngenalin buku ke anak sejak dari hamil, sambil ngelus-ngelus perut, Mammin bacakan buku atau bercerita. Nah, begitu si Kecil lahir, Mammin kenalkan dengan buku atau kartu kontras, terus ke cloth book, board book dan seterusnya.
- Buat lingkungan yang ramah baca
Pada dasarnya anak-anak penasaran banget sama banyak hal. Jadi, coba deh, Parents bikin sudut baca yang nyaman dan mudah diakses. Rak buku sesuai tingginya, lampu kesukaannya, kursi dan bantal yang nyaman buat si Kecil mengenal buku.
- Selalu ada kegiatan baca buku setiap hari
Biasanya Mammin dan anak baca buku bareng di setiap sore, dia bisa pilih buku yang mau dia baca. Kalau misalnya pagi dan sore nggak sempat, sebelum tidur kita baca buku, atau mungkin baca bukunya cuma sebentar. Pokoknya soal durasi nggak perlu dipusingin ya, yang penting si Kecil ada waktu dengan buku setiap harinya.
- Role model
Ini nih, penting, Kita pengen anak bisa A,B,C,D sedangkan kita sendiri nggak memberikan contohnya. Kalau Parents jarang baca buku, si Kecil juga kesulitan untuk beradaptasinya. Lagian dengan baca, orang tua juga ikut menambah wawasan dan jadi jarang main gadget 😀
Terkadang anak-anak maunya mainnn terus, padahal kita pengen ngenalin dia ke buku. Coba deh, Parents baca buku depan si Kecil, terus afirmasi dengan “Ibu butuh waktu sendiri dan ingin baca, setelah selesai Ibu main lagi sama kamu”. Lama kelamaan anak akan paham dan suka ikutan baca buku di sebelahku, nggak jarang nanya Mammin baca buku tentang apa. Hihii, berhasil deh.
- Fleksibel
Jangan pernah paksa si Kecil untuk menyukai suatu hal. Salah satunya dengan membaca ini, kita nggak perlu memaksa, tapi cukup dengan biasakan. Jadikan waktu membaca itu menyenangkan dan rileks. Sesuaikan buku dengan usianya, baca buku beda gender juga nggak apa-apa untuk memperluas pengetahuannya.
Kalau biasanya pergi selalu bawa mainan, coba diganti dengan buku. Tapi kalau anak lagi bosen sama buku, nggak perlu dipaksa, yang penting kita selalu biasakan membaca buku dengan suasana yang menyenangkan tanpa adanya tekanan. Jangan lupa untuk sesuaikan kebutuhan fisiknya, nggak mesti baca buku seharian sambil rebahan, anak juga butuh gerak.
Ituuu lah, Parents, serba-serbi Mammin Rolen mengenalkan buku pada anak. Kelihatannya udah fasih banget ya, dari soal milih buku, sampai ngenalin ke si Kecil. Padahal ada aja kendalanya kok, baik itu buat Mammin pribadi atau Parents yang mau ngenalin buku ke anak.
Mammin pribadi ngerasa buku anak yang impor emang tergolong masih dikategorikan mahal, dan nggak semua bisa mampu untuk mendapatkan itu. Banyak sih buku lokal yang bagus-bagus, tapi kan baca buku dari negeri lain bisa menambah pengetahuan si Kecil.
Padahal di negara asalnya buku bisa cuma 2 sampai 3 dolar aja, yang kalau dirupiahin yaa nggak terlalu mahal banget, bisa di bawah Rp 50 ribu. Rasanya suka iri aja gituuu pengen beli buku dengan akses mudah tanpa bea cukai. Hehehe.
Udah gitu kalau Mammin ngeliat perpustakaan yang khusus anak-anak di negara-negara lain, bisa pinjam buku sepuasnya, seandainya yaa.. di sini ada akses yang lebih banyak seperti itu.. 🙁
Sejauh ini, Mammin juga suka minjem buku sih, selain harganya yang affordable dan nggak sayang kalau si Kecil lagi bosenan. Tempat langganan Mammin sewa buku anak biasanya di @binarbaca.
Begitulah Parents, banyak sekali manfaat yang bisa diberikan pada si Kecil dari kegiatan literasi. Nggak harus memberikan buku yang harganya mahal, sewa ‘kan juga bisa, yang penting moral cerita dari buku yang bisa diajarkan ke si Kecil.
Sediakan juga waktu untuk membaca bersama si Kecil. Ingat kita itu role model anak, kalau kita malas bacain buku, gimana si Kecil juga mau rajin. Biasakan isi quality time bersama anak dengan buku, walaupun cuma 10 menit, dariadapa nggak sama sekali, ‘kan?
Semoga dengan membiasakan membaca sejak dini bisa membantu anak mudah menonjol dalam bidang akademik. Mudah-mudahan si Kecil bisa melestarikan budaya membaca dan memiliki wawasan yang luas. Aaminnn
Jadikan membaca adalah waktu yang menyenangkan dan bermanfaat ya, Parents. 🙂