Pendidikan seks mungkin menjadi topik yang selalu dihindari sebagian besar orang tua. Di sisi lain, kita ingin menjadi sumber utama bagi anak untuk mengetahui lebih jauh tentang seks. Sebenarnya, pendidikan seks untuk balita sudah dapat diperkenalkan.
Gunakan istilah ilmiah
Selain belajar berjalan dan berbicara, anak-anak juga mulai mengeksplorasi tubuh mereka. Inilah saatnya Anda untuk membekali pendidikan seks kepada si kecil, yaitu dengan mengajarkan nama bagian-bagian tubuh secara tepat.
Para pakar sepakat untuk menggunakan istilah-istilah ilmiah untuk memperkenalkannya. Menurut situs seputar parenting dan kehamilan Baby Center, contohnya adalah penggunaan istilah “penis” dan “vagina,” bukan “wee-wee” atau “pee-pee” dalam keseharian anak. Penggunaan istilah yang benar akan mengurangi anggapan bahwa topik seputar seks adalah hal memalukan bagi anak.
Kenalkan juga bagian tubuh lainnya bersamaan
Pendidikan seks berupa pengenalan bagian-bagian tubuh bisa Anda lakukan saat memandikan si kecil. Pengenalan tak hanya berfokus pada organ vitalnya, tapi juga bagian-bagian tubuh lainnya.
“Ini tangan, perut, penis, dan kaki…”
“Ingat ya, Dek, bagian dada, perut, vagina, bokong, dan paha hanya boleh disentuh Mama, Ayah, dan dokter…”
Ini kesempatan yang baik untuk memperkenalkan bagian-bagian tubuh yang bersifat pribadi dan tak boleh disentuh oleh orang lain. “
Anak prasekolah sudah dapat belajar tentang area yang bersifat pribadi dan hanya orang tertentu yang boleh menyentuhnya kecuali ayah, ibu, dokter, atau suster. Itupun untuk pendampingan ke toilet atau pemeriksaan kesehatan saja,” tulis situs Baby Center.
Sikapi pertanyaan dengan serius
Jika anak bertanya tentang perbedaan tubuhnya dengan sang adik atau Anda. Jangan tertawa atau gugup. Sikapi pertanyaan tentang seks dengan serius dan jawablah dengan terus terang, namun sesuai umurnya.
Hal yang sering menjadi pertanyaan anak
“Bayi asalnya dari mana?”
Pertanyaan itu mungkin akan terlontar dari balita Anda. Menurut situs Baby Center, orang tua dapat menjawabnya dengan berkata, “Kamu berasal dari perut Ibu sampai akhirnya siap untuk dilahirkan.”
Sebagian anak mungkin ingin penjelasan lebih rinci seperti, “benih dari Ayah dan telur dari Ibu bercampur menjadi satu membentuk seorang bayi. Lalu bayi ini tumbuh dalam kantung khusus bernama rahim yang adanya di perut Ibu.”
Situs parenting What To Expect punya penjelasan untuk anak yang lebih kecil seperti, “Karena Ayah dan Ibu saling menyayangi, kami mendekat untuk menciptakan bayi.”
Jika ia belum puas dengan jawaban tersebut, kamu bisa menjelaskan, “Ayah dan Ibu mendekat seperti keping-kepingan puzzle yang menempel untuk menciptakan bayinya.”
Biasanya anak tidak akan bertanya lebih jauh, namun jika ia terus bertanya, menurut Murkoff, tak ada salahnya memberikan jawaban yang sebenarnya.
Penis dan vagina bukan ‘kata kotor’
Heidi Murkoff mengingatkan orang tua bahwa penis atau vagina bukanlah kata-kata kotor, melainkan istilah ilmiah.
“Anak bukan menanyakan atau tertarik dengan topik seks. Ia memikirkan ilmu pengetahuan tentang prosesnya. Anak-anak lebih kecil sangat ingin tahu tentang hal-hal ilmiah dan pendidikan seks merupakan bagian dari topik menarik tersebut,” jelas Murkoff.
Orang tua hanya perlu menjawab jika anak bertanya, tidak lebih dan tidak kurang. Poinnya adalah memulai langkah kecil secara bertahap untuk membicarakan pendidikan seks. Kejujuran yang sesuai usia anak adalah sikap terbaik dalam menyikapi pertanyaan anak.
Referensi:
- Baby Center
- What To Expect
- Mayo Clinic
(Febi/Dok. Pixabay)