Kita sudah sama-sama mengetahui kalau zaman sekarang, informasi beredar begitu cepat. Hal ini dikarenakan kemajuan teknologi. Bagaimana tidak? Mencari informasi sekarang ini hanya tinggal mengeluarkan smartphone, dan kita bisa tenggelam berjam-jam di aktivitas tersebut.
Masih banyak lagi kemajuan teknologi yang memudahkan urusan manusia.
Tapi, khususnya di Indonesia, walau kemajuan teknologi sudah begitu pesat, ada nilai-nilai kebudayaan yang begitu melekat. Bahkan, sebagian masyarakat masih percaya atau menganut nilai-nilai budaya yang ada.
Mungkin, bagi mereka yang percaya, nilai-nilai tersebut ada benarnya. Tetapi, tidak patut disalahkan juga jika ada sebagian yang tidak percaya dengan nilai-nilai kebudayaan. Ketidakpercayaan biasanya muncul dari penjelasan-penjelasan ilmiah yang sifatnya begitu empiris.
Jadi, penjelasan ilmiah akan selalu bertolak-belakang dengan nilai kebudyaan?
Bukan begitu, ya.
Penjelasan ilmiah dan nilai kebudayaan sepertinya sudah seperti sisi di satu keping koin. Artinya, akan selalu berdampingan. Perspektif dan pemahaman kita lah yang harusnya bisa menyatukan berbagai persamaan atau perbedaan yang ada.
Sebentar deh, kita mau bahas apa sih?
Kali ini, kita akan membahas salah satu bentuk nilai-nilai kebudayaan, yaitu mitos. Mitos, seperti aturan yang tidak tertulis dan bahkan kadang bertolak-belakang pemahamannya dengan penjelasan ilmiah, tetapi sebagian masyarakat kita masih percaya akan mitos.
Banyak sekali mitos berseliweran di kehidupan kita, salah satunya di kehamilan.
Coba, mitos apa saja yang pernah disampaikan ke kita saat hamil? Eh..eh…sebentar, sudah sejauh ini tapi sepertinya lupa untuk sapa Parents semua, ya. Halo Parents, apa kabar hari ini? Semoga selalu dalam kesehatan yang baik dan segala urusan selalu dipermudah dan diperlancar, ya.
Parents, kita mau bahas soal mitos saat hamil, nih. Tepatnya di bentuk perut ibu yang sedang hamil.
Memangnya, ada mitos apa sih tentang bentuk perut ibu hamil? Daripada penasaran, yuk Parents kita ikuti ulasan kali ini ya!
Bentuk Perut Pengaruhi Jenis Kelamin Bayi
Parents, mitos pertama yang akan coba kita telisik lebih dalam adalah bentuk perut ibu hamil yang menonjol atau maju mengartikan kelamin bayi adalah laki-laki.
Kemudian, jika bentuk perut ibu hamil melebar, mengartikan kelamin bayi adalah perempuan.
Pernah tahu mitos seperti ini, Parents?
Menurut Dokter Kandungan dari Santa Monica California, Sherry Ross, MD bentuk perut ibu hamil yang menonjol itu dikarenakan oleh tinggi badan ibu yang lebih tinggi. Dilansir dari Kumparan, ibu hamil yang tinggi memiliki banyak ruang naik-turun antara tulang kemaluan dan bagian atas perut daripada ibu yang memiliki tinggi badan lebih rendah.
Nah, ibu yang memiliki tinggi badan relatif lebih rendah, maka ada kemungkinan bentuk perut menonjol di bagian bawah, karena tidak banyak tempat untuk bayi bertumbuh.
Alasan lain soal bentuk perut ibu hamil melebar adalah ada bayi sedang berbaring dengan posisi melintang. Kondisi ini sering dialami saat usia kehamilan sebelum minggu ke 26. Tapi, ketika memasuk minggu ke-35, bayi sudah berpindah posisi, yaitu kepalanya ke bagian bawah untuk bersiap keluar lewat jalur lahirnya.
Bentuk Perut Berkaitan Dengan Tingkat Kebugaran
Mitos selanjutnya adalah bentuk perut ibu hamil yang tidak menonjol mengartikan kebugaran ibu hamil tidak baik.
Parents, kalau menurut Direktur Layanan Perinatal Lincoln Medical and Mental Health Center di New York City, sebenarnya bentuk perut berkaitan dengan kekencangan otot perut itu sendiri.
Bentuk perut yang kencang sebenarnya mengartikan bahwa ibu hamil tengah dalam kondisi yang bugar. Katie Page, CNM, PACNM – seorang bidan bersertifikat menambahkan perut yang kencang akan membuat tonjolan perut tampak lebih kecil dan tidak terlalu menonjol.
Jadi, jika perut ibu hamil cenderung melebar dan rendah, itu artinya otot perut ibu tidak kencang.
Ukuran Perut Ibu Hamil Merepresentasikan Ukuran Janin
Masih dari Katie Page, menurutnya baby bump yang besar tidak serta merta menandakan janin di dalamnya juga berukuran besar.
Page mengatakan bahwa ukuran baby bump berkaitan dengan berat bayi yang sebenarnya.
Jadi, jika ukuran perut lebih besar, memungkinkan karena otot perut yang lebih lemah, atau tinggi badan ibu hamil relatif pendek.
Jadi, Ibu Hamil Harus Bagaimana Terkait Ukuran Perutnya?
Parents, salah satu langkah fundamental yang perlu dilakukan ibu hami terkait ukuran perutnya adalah fokus terhadap kesehatan dirinya dan janin.
Ukuran perut secara tidak langsung, tidak mengartikan berbagai mitos yang sudah disebutkan di atas sebelumnya. Hal ini bisa dibuktikan dengan berbagai kemajuan teknologi yang ada. Misalnya, USG. Dengan melakukan USG, sederhananya kita bisa mengetahui kondisi yang sebenarnya.
Lalu, bagaimana merespon berbagai mitos tersebut?
Mendengarkan, tetapi tidak menjadi pikiran yang kurang baik – atau bahasa Jermannya sih unek-unek, ya.
Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa fokus kepada kesehatan dan memastikan tumbuh kembang janin sesuai dengan milestone seharusnya adalah salah satu langkah yang tepat.