Waktu anak saya masih di masa ASI ekslusif, saya sempat galau. Stok ASIP menipis, sementara saya harus kerja dan enggak mau memberikan susu formula. Sempat terpikir, daripada susu formula apa dikasih air putih aja ya? Akhirnya saat itu saya ngotot pumping dan harus kejar setoran kirim ASIP dari kantor ke rumah. Karena saya yakin di usia itu, ASI adalah nutrisi terbaik dan belum waktunya mengenalkan air putih ke bayi.
Sekarang, saya enggak menyesali keputusan kejar setoran ASIP. Karena menurut dr. I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A., MARS atau biasa dipanggil dokter Tiwi, tidak ada aturan tepat kapan saatnya mengenalkan air putih ke bayi. Tapi sebaiknya hindari pemberian air putih ke anak sebelum usianya 6 bulan.
“Air atau kebanyakan orang bilang air putih, tidak disarankan dan juga tidak dilarang untuk bayi. Hanya perlu dipastikan, agar air atau cairan tidak menggantikan ASI, karena air tidak memiliki nilai kalori,” jelas dokter Tiwi di klinikdrtiwi.
Risiko air putih bagi bayi di bawah 6 bulan
Pemberian air putih sebelum usia 6 bulan dapat berisiko bagi tubuh bayi. Dilansir dari Baby Center, konsumsi air putih di usia tersebut, dapat mengganggu penyerapan nutrisi dari ASI atau susu formula. Air juga dapat membuat perut bayi terasa penuh sehingga mengurangi keinginannya untuk makan atau minum susu.
Pada beberapa kasus (yang jarang terjadi), bisa juga menyebabkan water intoxication (keracunan air). Terlalu banyak konsumsi air putih mengganggu keseimbangan elektrolit di tubuh bayi dan membuat jaringan tubuhnya membengkak.
Kalau usia bayi masih kurang dari 6 bulan dan kamu khawatir Si Kecil kehausan, kamu bisa menambah pemberian ASI. Yakinlah kalau ASI yang kamu produksi bakal cukup memenuhi kebutuhannya.
Atau misalnya bayi mengalami diare dan menunjukkan gejala dehidrasi, biasanya dokter memberikan cairan elektrolit buat memenuhi kebutuhan cairan di tubuh bayi. Jadi sebaiknya sabar dulu buat enggak memberikan air putih sampai bayi selesai menikmati masa ASI ekslusif.
Kapan bisa mengenalkan air putih ke bayi?
Bayi bisa mulai dikenalkan pada air mineral atau air putih setelah dia memasuki masa MPASI. Tapi menurut dokter Tiwi, jumlah air yang diberikan enggak langsung banyak.
“Berikan air sedikit demi sedikit menggunakan sendok, cangkir atau dicampur di makanan bayi. Jika perlu, konsultasikan ke dokter anak tentang jumlah dan jenis air yang akan diberikan ke bayi,” jelas dokter Tiwi.
Pembatasan jumlah diperlukan agar bayi tidak cepat kenyang karena air. Apalagi air putih tidak mengandung kalori yang penting bagi tumbuh kembang bayi. Setelah anak berusia 1 tahun dan mulai memakan makanan padat, baru deh bisa minum air putih sebanyak yang dia mau.
Cara mengenalkan air putih ke bayi
Dokter Tiwi berbagi tips mengenalkan air putih ke bayi. Pertama isi cangkir bayi dengan sedikit air matang. Lalu tempatkan bayi dalam posisi duduk, misalnya dipangku atau diletakkan di kursi bayi.
Kedua, arahkan cangkir ke mulut bayi terus sentuhkan ke bibirnya. Kalau bayi membuka mulut, miringkan cangkir agar ada sedikit air yang masuk ke mulutnya. Lakukan pelan-pelan agar bayi punya waktu buat menelan.
Kalau bayi menangis saat diberikan air, sebaiknya stop dulu. Letakkan cangkir dan kenalkan lagi dengan air putih sekitar 2-3 hari kemudian. Di sisi lain, ada juga bayi yang doyan air putih karena sensasi rasanya yang segar. Pastikan Si Kecil tidak minum berlebihan ya. Agar perutnya tidak cepat kenyang dan bayi tetap nafsu makan.
Jika bayi kamu penasaran mau memegang cangkirnya, beri dia kesempatan buat belajar minum sendiri. Awalnya mungkin kamu bakal sibuk menyiapkan lap karena air minum Si Kecil yang tumpah-tumpah. Tapi tetap sabar ya parents. Sama seperti proses lainnya, awal belajar minum jadi hal menantang bagi Si Kecil. Nantinya semakin dia besar, kebiasaan minum air putih bakal jadi kebiasaan yang menyehatkan tubuhnya.
(Dyah/ Dok: Pixabay)