Artikel ini merupakan lanjutan dari Gairah Seks Terjun Bebas Setelah Melahirkan.
Setelah melahirkan dan saat menyusui, kadar hormon yang mempengaruhi libido perempuan terjun bebas. Meski begitu, Ibu ternyata bisa, lho, mengatasi lesunya gairah seks saat menyusui. Menurut Psikolog Klinis Dewasa Nuran Abdat, salah satu caranya adalah dengan memperbaiki keseimbangan hormon secara alami. Yakni, dengan gaya hidup sehat setelah masa nifas dan adaptasi, sekitar tiga bulan pascamelahirkan.
“Coba deh, konsumsi makanan yang kaya nutrisi, lemak sehat dan protein, serta vitamin yang dapat meningkatkan produksi hormon. Yuk, pelan-pelan paksa diri untuk berolahraga karena ini nih, kunci refreshment dan penyeimbang hormon dalam tubuh. Banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa wanita akan lebih menikmati seks ketika teratur berolahraga,” jelas Nuran pada Parentalk.
Komunikasikan gairah seksual pada pasangan
Tak hanya mengusahakan gaya hidup sehat, demi kenyamananmu dan pasangan, jangan diam saja ya, Bu. Komunikasikan perasaan Ibu pada si Ayah bila diperlukan. Jika Ibu kelelahan untuk berhubungan seksual menjelang tidur malam, bilang saja. Sebagai alternatif, kalian bisa bermesraan di pagi hari atau ketika si kecil tidur siang.
Diskusikan juga kebutuhan kalian akan we-time tanpa kehadiran si kecil untuk sementara untuk membuat hubungan kalian greget kembali sebagai suami-istri. Ingat, ada ‘bayi besar’ yang juga membutuhkan kamu dan sebaliknya.
“Sediakan waktu dengan pasangan tanpa mengurus si kecil. Sebentar juga enggak apa-apa, saat anak tidur atau dititipkan ke orang terpecaya. Tujuannya agar Ibu dan Ayah bisa ngobrol, bisa manja-manjaan, dan bisa berduaan sesaat,” terang Nuran.
Keintiman tanpa seks
Why not? Hingga Ibu merasa siap untuk berhubungan badan kembali, kamu dan pasangan dapat menjaga keintiman dengan cara lain. Misal, saling memijat menggunakan minyak beraroma dengan pasangan. Namun, sepakati dulu bahwa kalian tak mengharapkan seks setelahnya. Ibu dan Ayah juga bisa meluangkan waktu untuk berciuman atau making out di sofa. Saling bersentuhan dengan mata tertutup kain juga bisa menjadi ide menarik.
Jika kamu merasa tidak terbantu lewat komunikasi dengan pasangan, waspadai gejala depresi pascamelahirkan. Seperti mudah tersinggung dan marah, kelelahan yang luar biasa, rendahnya rasa bahagia dalam hidup, dan kesulitan menciptakan ikatan dengan buah hati.
Pastikan Ibu cukup istirahat dan me-time
Tak kalah penting menurut Nuran, Ibu juga harus bisa menikmati waktu sendiri. Kalau memungkinkan, kamu bisa ‘kabur’ sebentar untuk ke salon, pijat refleksi, atau belanja kebutuhan, sementara si kecil dititipkan pada orang tua ataupun pengasuh. Jangan lupa untuk beristirahat sebanyak yang kamu bisa, ya! Dengan begitu, urusan ranjang tak lagi jadi urusan belakangan.
Kapankah gairah seks akan kembali?
Seiring berjalannya waktu, hormon-hormon yang diperlukan untuk siklus menstruasi yang teratur mulai beredar kembali, begitu juga gairah seksmu. Namun, waktu persisnya berbeda-beda antarperempuan dan dipengaruhi beberapa faktor. Sebut saja, frekuensi menyusui juga penggunaan botol dot atau empeng, konsumsi susu formula, dan asupan makanan padat pada bayi.
Saat tubuh berovulasi kembali, kamu akan menyadari bahwa kamu lebih bergairah di masa-masa subur. Gairah seks pun akan pulih sepenuhnya ketika kamu menyapih si kecil.
(Febi/Dok. Pixabay)
Referensi:
- “Labor and delivery, postpartum care” pada Mayo Clinic
- “Breastfeeding Causing Diminished Sexual Desire” pada Healthy Women
- “Libido and Breastfeeding – Where Did My Sex Drive Go” pada BellyBelly.com.au