Jika Ayah dan Ibu punya anak balita yang sangat aktif, bersyukurlah. Meski badan kalian menjadi sering kecapekan, ternyata ada banyak nilai plus di balik gerak-gerik si kecil. Parentalk telah membahas berbagai manfaatnya dalam artikel Manfaat Anak Balita Sangat Aktif.
Terlebih, Pakar Pendidikan Anak Usia Dini Elvina Lim Kusumo menjelaskan, anak-anak baru dapat duduk diam mulai usia enam tahun. Ini karena anak balita memiliki rentang konsentrasi yang masih rendah sekali, yakni hanya beberapa menit saja.
Ciptakan suasana yang tenang
Meski begitu, orang tua bisa kok, menciptakan suasana yang menenangkan bagi si kecil yang aktif. Contohnya sebagai berikut.
- Saling berpelukan atau membelai anak di tempat tidur atau sofa
- Berikan pijatan pada tubuh si kecil
- Putar musik lembut, baik dengan lirik maupun tanpa lirik
- Mendongeng atau membacakan cerita yang ringan
- Anak mandi air hangat
- Bermain puzzle (pilih jenis puzzle yang tidak menimbulkan frustrasi pada anak)
- Membuat istana dari balok-balok
- Mencorat-coret kertas, melukis dengan kuas atau jemari, menggambar dengan krayon atau kapur
- Bermain clay atau tanah liat khusus mainan anak
- Membelai boneka binatang
- Memandangi ikan-ikan di akuarium
- Berbaring di rumput sambal menikmati awan
- Bermain air
Ketika anak bermain dengan tenang, jangan lupa untuk memuji usahanya sesekali waktu. ya.
Ayah atau Ibu juga bisa menantang si kecil lewat permainan “adu diam.” Katakanlah padanya, “Coba kita lihat, siapa yang berhasil duduk diam sampai alarmnya berbunyi…”
Selain alarm handphone, kamu juga bisa memperdengarkan sebuah lagu singkat sebagai penanda waktu.
Anak tiba-tiba terlalu aktif
Namun, ada kalanya si kecil terlalu aktif dibandingkan hari-hari biasanya. Ada apakah gerangan? Ayah atau Ibu dapat melakukan sedikit penyelidikan dan mengupayakan beberapa strategi di bawah ini.
Minimalkan frustrasi
Terkadang rasa frustrasi mendorong perilaku yang begitu aktif pada anak balita. Karena itulah, orang tua perlu membantunya menghadapi berbagai tantangan yang ia hadapi sehari-hari. Misal, si kecil berusaha menjaga susunan baloknya agar tidak jatuh atau ia berupaya menyampaikan kebutuhan dasarnya seperti makan dan buang air.
Pastikan si kecil cukup tidur
Terkadang, anak yang terlalu aktif mengindikasikan kelelahan. Jika si kecil tidak berkesempatan untuk tidur siang, pastikan ia tidur cukup di malam hari. Jika perlu, tetapkan jadwal rutin tidur siang dengan menciptakan suasana tenang menjelangnya.
Pantau asupan makanannya
Makanan tertentu ternyata dapat membangkitkan energi berlebih pada sebagian anak balita jika dikonsumsi lebih dari cukup. Misalnya saja, makanan yang terlalu banyak gula juga pewarna dan perisa buatan. Jika Ibu menyadari ia begitu bertenaga setelah mengonsumsi banyak gula atau pewarna buatan, cobalah untuk menghilangkannya dari konsumsi makanan si kecil.
Seiring bertumbuhnya kemampuan anak untuk mengendalikan diri dan berkonsentrasi, tingkat keaktifannya pun akan menurun. Namun, bukan berarti ia tak lagi menjadi pribadi yang aktif. Ia hanya akan mengurangi aktivitas fisiknya menjadi tidak seintens dulu.
Jadi, pahamilah, Ayah dan Ibu. Anak sangat aktif karena merupakan hal yang tumbuh secara natural dari dalam dirinya.
Referensi: What To Expect The Second Year oleh Heidi Murkoff dan Sharon Mazel
(Febi/Dok. Pixabay)