Sedih banget rasanya ketika Si Kecil mengalami bibir sumbing. Namun begitu, kelainan bawaan yang ditandai dengan adanya celah pada bibir ini, bisa kita deteksi dari masa kehamilan.
Menurut dr. Prasetyanugraheni Kreshanti, SpBP-RE (KKF) yang berpraktik di RSCM, Jakarta Pusat, salah satu penyebab bibir sumbing dikarenakan kekurangan asam folat. Maka sebaiknya para Ibu hamil jangan lupa untuk mengonsumsi vitamin yang sangat dibutuhkan janin.
Bibir sumbing nggak langsung terdeteksi pada kehamilan awal, melalui pemeriksaan USG sumbing baru bisa terlihat pada kehamilan trimester kedua atau ketiga. Sayangnya saat diperiksa, Si Kecil dalam perut dalam posisi yang kurang optimal jadi nggak ketahuan deh.
Seandainya Si Kecil mengalami sumbing, sebaiknya Parents nggak langsung berkecil hati. Menurut dr. Heni, sapaan akrabnya, menjelaskan sumbing bukan suatu kelainan yang langka jadi banyak kasus yang sudah ditangani dengan cukup baik dan berhasil.
“Perbandingannya ‘kan 1:1000 nggak banyak tapi juga nggak jarang. Sumbing juga nggak masalah dengan akademik, jadi yang penting dukungan moril dari keluarga. Mulai mencari informasi di buku atau bisa berbagi cerita dengan orang tua lain yang anaknya sumbing,” jelas dr. Heni.
Mammin paham, pasti akan syok sih, saat pertama kali tahu Si Kecil mengalami sumbing. Parents kasih waktu diri sendiri dulu untuk bisa menerima, setelah itu mulai banyak belajar dan cari masukan dari para ahli.
Parents juga bisa curhat sama orang tua yang memiliki anak sumbing, jadi nggak merasa sendirian dan bisa saling kasih dukungan.
Menyiapkan banyak ilmu untuk anak sumbing membuat diri kita merasa lebih tenang. Umumnya rasa panik dan khawatir muncul karena ketidaktahuan kita akan suatu hal.
Lantas, bagaimana cara menanganinya?
Berdasarkan obrolan Mammin dan dr. Heni di Live Instagram ‘Pentingnya Deteksi dan Penanganan Sumbing Lebih Dini’, saat Si Kecil lahir dengan bibir sumbing dokter anak akan meninjau seberapa jauh kelainan sumbing yang dialami Si Kecil.
Bagaimana anak mengisap dan menelan ASI, bila Si Kecil memerlukan alat bantu seperti selang maka akan dipakaikan. Parents perlu tahu, anak yang lahir dengan bibir sumbing nggak bisa langsung dioperasi.
Kita baru bisa memberikan tindakan operasi setelah Si Kecil berusia 3 sampai 6 bulan. Memang agak cukup panjang prosesnya, setelah pulang dari rumah sakit Si Kecil harus kembali lagi dalam waktu yang ditentukan dokter untuk peninjauan.
Semuanya tergantung dari kondisi sumbing anak karena sumbing juga ada banyak jenis dan tentu berbeda pula penanganannya. Seandainya Si Kecil memiliki kelainan sumbing sampai ke langit-langit, penting untuk ditindaklanjuti lebih dalam karena dapat mengganggu proses bicaranya kelak.
Selain itu, sumbing yang cukup parah akan membutuhkan terapi bicara. Mempunyai anak sumbing menjadi kesulitan tersendiri ya, Parents. Belum lagi untuk masalah biaya yang nggak kecil.
Tenang, RSCM yang merupakan rumah sakit nasional menerima pembayaran dengan BPJS Kesehatan, kok. Namun ada beberapa alat yang belum ditanggung salah satunya kawat gigi. Jika Parents atau ada kerabat yang membutuhkan penanganan bibir sumbing, bisa dapatkan informasi lebih lanjutnya di Pusat Layanan Sumbing dan Kraniofasial Terpadu RSCM Kinanti- FKUI . Di sini ada berbagai informasi mulai dari cara deteksi, penanganan hingga pemulihan untuk mereka yang mengalami bibir sumbing.
Dari itu semua, Mammin mau berpesan pada Ibu hamil untuk selalu mengonsumsi makanan dan minuman yang bergizi bagi janin. Rutin melakukan USG dengan dokter spesialis kandungan.
Semoga Si Kecil lahir dengan keadaan sempurna dan tumbuh dengan sehat, ya!