Masalah umum dalam pernikahan dari versi Parents apa? Hmm… kalau udah ditanya kayak gini rasanya pengen jawab pakai emosi apa malu-malu? Hihi. Yap, betul sekali setiap pernikahan pasti ada aja masalahnya dari mulai yang internal sampai eksternal, tapi itu semua tergantung dari bagaimana kita dan pasangan menyikapinya.
Ada masalah-masalah yang sering dianggap wajar dalam pernikahan karena hampir setiap pasangan mengalami hal itu. Rasanya lumrah kalau ada masalah dalam pernikahan, namanya juga dua kepala dijadiin satu, it’s not easy 🙂
Jadi memang kehidupan pernikahan itu nggak kayak fairy tale ya, nggak selalu pula berjalan mulus. Untuk menyadarkan Parents bahwa pernikahan itu memang bukan suatu hal yang mudah dijalankan, berikut Bumin sebutkan masalah umum pernikahan.
Masalah keuangan
Stres menghadapi masalah keuangan merupakan salah satu masalah yang paling sering dihadapi pasangan. Umumnya, ini akan dimulai ketika kita dan pasangan mempunyai kebutuhan yang berbeda dan cara mengatur uang yang berbeda pula.
Nggak semua masalah keuangan disebabkan oleh karakter pasangan, terkadang kondisi ekonomi yang sulit, tekanan finansial yang sebenarnya dapat meningkatkan stres. Ketika salah satu pasangan stres karena uang dan kurang bisa mengendalikan emosi, maka bisa memicu pertengkaran yang justru nggak menyinggung soal finansial.
Komunikasi yang buruk
Masalah yang paling sering ditemui adalah komunikasi yang buruk, ini akan semakin merusak hubungan pernikahan. Menurut profesor psikolog John Gottman, memprediksi pasangan mana yang nantinya akan bercerai, berdasarkan dinamika komunikasi pasangan selama beberapa menit.
Masa depan pernikahan bisa diprediksi dari kualitas komunikasinya, lho. Jadi pastikan Parents menerapkan komunikasi yang baik dalam pernikahan, ungkapkan bila merasa ada yang keliru, dan dengarkan isi hati pasangan.
Saling memiliki jadwal yang sibuk
Biasanya ini dialami oleh pasangan yang sama-sama bekerja, tetapi salah satu pasangan yang memiliki jadwal padat juga cukup bikin bete ya, Parents. Pengen jalan bareng keluarga, mau quality time, atau bahkan staycation selalu tertunda karena adanya kesibukan.
Hmm.. nggak usah muluk-muluk deh, kadang mau ngobrol intens aja susahnya minta ampun. Nah, yang seperti ini lama-kelamaan akan menimbulkan masalah dan semakin berkurang pula keharmonisan rumah tangga.
Masalah pengasuhan anak
Kehadiran Si Kecil memang memberi kebahagiaan, namun kita dan pasangan harus bisa menyesuaikan diri sebagai orang tua. Tentu, prosesnya nggak mudah. Ibu menjadi lebih fokus pada anak, mulai dari sini keadaan bisa berubah.
Ibu yang kelelahan mengasuh anak dapat menurunkan kualitas seksnya, belum lagi hampir seluruh waktu dan tenaga tercurah untuk mengurus Si Kecil sampai kesulitan untuk quality time. Masalah finansial karena bertambahnya tanggung jawab dengan adanya kehadiran anak bisa menjadi pemicu.
Perbedaan kepribadian
Masalah umum dalam pernikahan ini sudah paling sering terjadi, Si Ibu yang sukanya suasana sepi dan cenderung tertutup, sedangkan Si Ayah lebih suka nuansa ramai dan mudah bergaul. Hal ini sedikit banyak bisa memicu pertengkaran karena beda selera atau pendapat.
Sekali lagi, ini wajar terjadi karena perbedaan itu bisa menyempurnakan hubungan. Sesekali ayah mencoba sesuatu yang baru disukai ibu atau sebaliknya.
Dari yang Bumin sebutin tadi, apakah ada yang pernah dialami sama Parents? Atau malah lagi ngalamin? Heheh. Tenang ya, Parents, setiap masalah pasti ada jalan keluarnya asalkan kita dan pasangan ada kemauan besar untuk menyelesaikan problem yang ada. Yuk, kita belajar untuk saling melengkapi.