Buat saya, salah satu tantangan sebagai orang tua adalah mengelola emosi. Salah satunya waktu berhadapan sama perilaku anak yang suka bikin geregetan. Entah itu enggak mau makan, enggak melakukan seperti yang saya harapkan atau penyebab lainnya. Rasanya mau marah ke anak.
Di sisi lain, saya sadar enggak boleh “meledak” di depan anak. Ibu saya juga sering mengingatkan, “Sabaar…yang sabar kalau lagi ngadepin anak.” Walaupun kedengarannya simpel, tapi sebenarnya enggak gampang juga buat meng-handle emosi.
Sampai akhirnya, saya menemukan bahasan menarik tentang ini di situs Raising Children. Yaitu tentang mengelola rasa marah biar enggak berdampak buruk ke orang tua dan anak.
Boleh enggak sih kita marah?
Marah itu normal kok karena merupakan salah satu emosi yang ada dalam diri kita. So it’s ok to feel angry. Termasuk ketika berhadapan sama anak yang rasa ingin tahunya besar dan mereka pun masih berlatih mengelola emosinya sendiri.
Tapi apa kita bisa bebas marah ke anak? Sebagai orang dewasa yang sudah lebih bisa mengontrol emosi, kita lah yang mesti mengendalikan diri. Boleh merasa marah, tapi usahakan untuk enggak berteriak, membentak atau mengeluarkan kata-kata yang menyakiti anak.
Menurut penjelasan di Raising Children, saat lagi marah, sebaiknya kita enggak terbawa emosi. Untuk itu, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan.
Tenangkan diri
Setelah sadar kalau kamu lagi marah, coba deh buat menenangkan diri. Apalagi saat kamu ada di depan anak-anak. Kamu bisa melakukan beberapa cara seperti:
– Ambil napas dalam-dalam terus lepaskan.
– Pergi sejenak dari anak. Misalnya, Si Kecil lagi sibuk di kamar. Kamu bisa ke ruang tamu atau ke dapur buat minum. Intinya, menjauh sebentar dari anak, biar kamu enggak makin emosi. Saat melakukan ini, pastikan anak kamu aman. Artinya tidak ada sesuatu yang membahayakan di sekitarnya. Atau titipkan ke orang terdekat yang lagi ada di rumah, sementara kamu menenangkan diri.
– Lakukan sesuatu yang kamu suka. Seperti menyetel musik, nonton tv, ambil cemilan favorit, bikin kopi atau hal lain yang bikin kamu merasa rileks.
– Mandi. Bagi sebagian orang, cara ini dapat membuat emosi mereka lebih teredam. Kalau enggak sempat, kamu bisa cuci muka biar lebih segar dan enggak emosi lagi.
Berpikir rasional
Kalau kamu sudah merasa tenang dan emosi lebih terkontrol, coba pikirkan lagi kenapa tadi kamu marah. Buang jauh-jauh pikiran negatif yang bisa memperkeruh suasana. Terus pikirkan solusi buat berdamai sama masalah yang tadi kamu hadapi saat bersama anak.
Misalnya, kamu emosi karena anak enggak mau makan. Coba berpikir rasional, “oh, mungkin dia memang belum lapar. Nanti deh coba tawarin makanan beberapa menit lagi.’
Atau kamu kesal karena Si Kecil berantakin mainannya lagi padahal tadi sudah dirapikan. Kalau begitu, orang tua lah yang mesti belajar mengerti dunia anak yang memang lagi senang-senangnya main. Atau supaya mereka belajar rapi, kamu bisa mengajak mereka buat bermain ‘membereskan mainan’.
Beri contoh yang baik
Berhubung marah adalah salah satu emosi yang normal kita rasakan, orang tua pun perlu memberi contoh mengendalikan rasa marah dengan baik.
Apalagi kalau Ayah dan Ibu kelepasan pakai nada tinggi ke anak. Atau mengatakan sesuatu yang kamu rasa enggak baik, jangan gengsi buat minta maaf ke Si Kecil.
Misalnya, “Ayah minta maaf ya tadi udah marah. Lain kali Ayah usahain buat enggak gampang emosi ya.” Atau, “Maaf sayang tadi Ibu ngomongnya keras ke kamu. Harusnya tadi ibu bilang baik-baik biar kamu tenang dulu.”
Ayah dan Ibu enggak perlu malu buat mengakui kesalahan. Dengan menunjukkan perilaku seperti ini, Si Kecil akan belajar mengelola rasa marah dengan baik.
Ada satu hal lagi yang penting buat mengingatkan kita sebagai orang tua nih. Marah enggak selalu disebabkan sama tingkah laku anak yang enggak sesuai sama yang kita harapkan.
Enggak jarang juga kita jadi emosi karena sudah capek, ada tanggungan kerjaan atau faktor lain di luar anak. Jadi jangan lupa buat perhatikan diri kamu sendiri ya. Agar bisa lebih tenang dan enggak menjadikan anak sebagai pelampiasan emosi kita.
(Dyah/ Dok: Shutterstock)