Parents, selamat ya atas kehamilannya! Wajar kalau kita merasa panik karena jarak kehamilan terlalu dekat, sebaiknya Ibu nggak terlalu overthinking karena semua pasti ada solusinya.
Bumin juga pernah ngerasain ada di posisi itu kok, rasanya emang kaget dan panik banget. Pada akhirnya yang bisa kita lakukan terlebih dahulu adalah menerima apa yang kita rasakan. Mau itu sedih, stres, ataupun trauma beri diri kita untuk menerima emosi yang dirasakan saat itu.
Selanjutnya, Parents memikirkan rencana ke depannya dong. Bagaimanapun anak itu amanah dan kita diberi kepercayaan untuk membesarkannya. Yuk, coba ikutin saran Bumin yang punya pengalaman sama seperti Parents.
Terima dulu perasaan kita
Rasa sedih, stres, dan trauma ketika melihat hasil test pack garis dua sebaiknya kita terima aja ya, perasaan itu. Nggak perlu kita pura-pura tenang apalagi senang, kalau yang kita rasakan sedih maka bersedihlah dulu.
Setelah lega mengekspresikan emosi yang kita rasakan, tulis apa aja hal yang bikin trauma atau menakutkan saat kehamilan dan kelahiran sebelumnya. Ini dilakukan supaya kita tahu solusi seperti apa yang harus dilakukan.
Waktu itu Bumin merasa kehamilan pertama itu berat karena dibarengi dengan kerjaan yang menumpuk, sedangkan perut bertambah besar dan berat. Nah, jadi solusinya harus lebih bijak lagi dalam melakukan pekerjaan saat hamil nanti.
Kesampingkan pikiran anak akan kurang perhatian
Wajar banget kok, apalagi kalau jaraknya deket banget, Si Kecil baru mulai merangkak, Ibu udah hamil lagi. Tenang, kita perlu punya pemahaman kalau nggak ada perasaan orang tua yang terbagi.
Nggak mungkin kan, setelah melahirkan Si Adik terus kita udah nggak mau lagi untuk memberikan yang terbaik ke Si Kakak. Justru yang ada rasa sayang kita ke anak-anak semakin bertambah.
Nantinya pas udah ngelihat mereka main bersama, besar bersama, pastinya kita akan jadi orang tua yang paling bangga dengan anak-anak kita.
Tanggapi kondisi kita dengan baik
Baru punya anak itu rasanya capek banget ya, apalagi udah nambah satu aja dalam waktu dekat. Duh… kayaknya bakal nggak sanggup.
Sebentar dulu, anak adalah amanah. Itu berarti waktunya kita membuat support system. Jadi mulai dipikirin nih, setelah melahirkan siapa aja yang akan bantu kita? Dari suami yang siaga, mbak atau pengasuh bergantian jaga, mertua atau orang tua yang bisa diandalkan buat nemenin si Kakak bermain.
Jarak kehamilan terlalu dekat biasanya akan berpengaruh pada psikis si Kakak, dia bisa merasa kurang diperhatikan atau jadi kurang terurus. Makanya support system adalah kunci.
Bicara baik-baik dengan pasangan
Jangan semuanya dipendam sendirian ya, Ibu. Nggak ada salahnya berbagi cerita dan perasaan dengan pasangan terkait jarak kehamilan yang terlalu dekat.
Kita ungkapin apa aja sih, yang harus disiapkan dan diperbaiki dalam proses kehamilan dan melahirkan dari anak sebelumnya. Bahas juga kerjasama seperti apa yang diinginkan supaya bisa tetap kompak.
Jangan lupa tetap berdaya
Kalau baru punya anak, ilmu kehamilan dan melahirkan masih nempel banget, cara ngurus bayi baru lahir juga udah dipraktekin. Tapi nggak ada salahnya kita belajar lagi, lho.
Yuk, ajak Ayah untuk ikut kelas-kelas orang tua seperti kelas breastfeeding, hypnobirthing, dll. Pelajari juga nih, apa aja yang harus diperhatikan baik itu dalam kehamilan, melahirkan, dan pengasuhan untuk Ibu yang mengalami jarak kehamilan terlalu dekat.
Jadi begitu Ibu, semoga tips dari Bumin ini bisa menenangkan hati dan menjadi solusi yang pas buat Parents. Semuanya akan terlewati dengan baik kok, asalkan selalu ada support system dan solusi yang efektif, dinikmati juga prosesnya.
Sekali lagi, Bumin ucapin selamat dan semangat ya, Parents!