Katanya rasa cemburu itu timbul karena adanya cinta. Tapi ada juga istilah yang namanya terbakar api cemburu. Rela ngelakuin apapun karena udah kepalang jealous. Hmm.. kira-kira cemburu yang pernah kita alamin ke pasangan itu sehat nggak, ya?
Sebenarnya rasa cemburu itu normal dialami kok, Parents. Fungsi dari emosi ini agar kita nggak kehilangan hal-hal yang kita cintai. Makanya begitu melihat pasangan agak deket sama lawan jenisnya, kita jadi cemburu. Ini jadi tanda kalau kita nggak mau kehilangan orang yang kita sayangi.
Dari penjelasan psikolog klinis Ega Alfath, M.Psi, cemburu itu seperti alarm peringatan, ini nggak beda jauh dengan rasa cemas. Rasa jealous atau cemburu bisa terjadi karena adanya kebutuhan menjadi spesial pada diri kita dan ini umum terjadi.
“Seseorang yang cemburu lebih sensitif terhadap hal-hal yang mengancam relasi dengan pasangan,” katanya.
Mbak Ega menambahkan, biasanya cemburu yang sehat itu sifatnya sementara. Kita bisa menemukan lagi hal-hal yang bikin diri kita merasa aman, seperti melihat kontribusi pasangan untuk berkomitmen dalam relasi, kita juga punya upaya untuk mendekatkan diri dengan pasangan.
Masalahnya nih, nggak semua rasa cemburu itu wajar dan sehat. Salah satu tanda cemburu nggak sehat itu, ketika secara sadar atau nggak sadar rasa jealous itu terus bertahan dalam diri kita. Intinya sih, jadi suka cari masalah karena curigaan banget sama pasangan.
“Dengan melakukan perilaku impulsif, ada kemungkinan kita menghabiskan semua waktu yang kita miliki mencari bukti untuk memperkuat kecemburuan,” jelas Ega.
Pada akhirnya, cemburu berkembang menjadi paranoid dan obsesi. Kita sulit menghentikan rasa cemburu karena terus merasa nggak aman dalam hubungan, malah bisa merasa nggak puas secara terus-menerus.
Kalau sudah terbakar api cemburu begini, bukannya kita melindungi orang yang kita cintai, tapi membuat pasangan menjauh dari diri kita dan dapat meregangkan hubungan. So Parents, mari kita berikan pasangan ruang dan kepercayaan, dibanding terus memantaunya karena termakan api cemburu.
Yuk, belajar saling terbuka dengan pasangan, banyak memperbaiki diri supaya nggak ada lagi rasa cemas dan jealous berlebihan dalam hubungan kita 🙂