Parents, siapa di antara kita yang sedang berjuang menurunkan berat badan di tengah kesibukan mengurus anak dan rumah tangga?
Menyempatkan olahraga tentu jadi tantangan tersendiri. Dua pilihan paling praktis dan murah yang sering jadi andalan adalah lari dan jalan kaki.
Tapi, mana yang lebih efektif untuk menurunkan berat badan?
Jalan Kaki: Ringan Tapi Konsisten
Jalan kaki termasuk olahraga yang rendah dampak (low impact), artinya tidak terlalu membebani sendi, terutama lutut dan pergelangan kaki.
Ini cocok untuk parents yang baru mulai olahraga, punya riwayat cedera, atau sudah cukup lama tidak aktif.
Meski terlihat ringan, jalan kaki bisa membakar cukup banyak kalori jika dilakukan secara rutin. Berjalan cepat selama 30 menit bisa membakar sekitar 150–200 kalori, tergantung berat badan dan intensitas.
Manfaat lainnya, jalan kaki bisa dilakukan kapan saja—misalnya sambil dorong stroller, saat antar anak ke sekolah, atau di sela waktu menunggu.
Lari: Lebih Efektif Bakar Kalori
Lari tentu membakar kalori lebih banyak dibanding jalan kaki. Dalam durasi dan jarak yang sama, lari bisa membakar sekitar dua kali lipat kalori dibanding jalan kaki.
Ini menjadikannya pilihan tepat bagi parents yang ingin menurunkan berat badan lebih cepat.
Namun, perlu diperhatikan bahwa lari termasuk olahraga yang lebih berat untuk sendi dan membutuhkan kondisi tubuh yang lebih siap.
Jika baru memulai, sebaiknya kombinasikan dengan jalan kaki terlebih dulu, lalu tingkatkan intensitas secara bertahap.
Jadi, Pilih yang Mana?
Jawabannya tergantung pada kondisi dan preferensi masing-masing. Jika Parents baru memulai dan ingin membangun kebiasaan sehat tanpa terlalu membebani tubuh, maka jalan kaki adalah pilihan yang tepat.
Tapi jika ingin membakar lebih banyak kalori dalam waktu lebih singkat dan tubuh cukup fit, lari bisa jadi solusi.
Yang terpenting, konsistensi dan kenyamanan. Olahraga yang terasa menyenangkan dan mudah dijalani cenderung lebih bertahan lama dibanding olahraga yang terlalu memaksa.
Tips agar Berat Badan Cepat Turun
- Gabungkan olahraga dengan pola makan sehat. Kalori yang masuk tetap harus diperhatikan.
- Pakai alat bantu seperti smartwatch atau pedometer untuk memantau langkah dan kalori terbakar.
- Cari teman olahraga agar lebih semangat dan tidak bosan.
- Jadikan rutinitas harian, misalnya olahraga pagi sebelum anak bangun atau sore setelah pekerjaan rumah selesai.
Parents, apapun pilihan olahraganya—lari atau jalan kaki—kuncinya ada di konsistensi dan niat untuk hidup lebih sehat.
Yuk, gerakkan badan sedikit demi sedikit demi tubuh yang lebih bugar dan pikiran yang lebih segar!