Keseharian Hendriko Andreas Josep alias Rico mungkin berbeda dengan pria Indonesia kebanyakan. Usai mengantarkan si sulung Darren (10 tahun) sekolah, ia lanjut mengurus rumah tangga. Mulai dari belanja ke pasar, bersih-bersih, sampai mencuci dan menjemur pakaian keluarga. Saat ini, Rico beserta istri dan anak sulungnya tinggal di rumah sang ibu untuk sementara waktu.
“Di rumah, kita enggak pakai ART (asisten rumah tangga), jadi saya kadang-kadang menggantikan orang tua saya. Mama saya sudah lanjut usia,” jelas Rico kepada Parentalk.
Sepulangnya Darren dari sekolah, Rico biasanya mendampingi buah hati yang kini duduk di kelas 5 SD itu mengerjakan pekerjaan rumah.
Istri bekerja kantoran, suami lebih banyak di rumah
Berbagai tugas tadi Rico kerjakan di sela-sela rutinitasnya sebagai pekerja lepas bidang pajak sekaligus pengusaha pupuk. Dua profesi yang memungkinkannya lebih fleksibel mengatur waktu.
“Paling kalau ada PO (purchase order), saya bikinin dari sini. Kerjanya via e-mail. Sama satu lagi, usaha pupuk itu. Pelanggannya hanya beberapa bulan sekali, terkadang usaha besar aja,” jelas pria berusia 41 tahun ini.
Pada waktu tertentu, ia datang ke kantor rekannya dari siang hingga sore hari bila ada proyek yang harus diselesaikan. Namun, Rico pasti lantas segera pulang bila Darren membutuhkan bimbingannya dalam belajar.
“Kalau seandainya sampai siang enggak ada kerjaan, saya mungkin bantu urusan rumah,” tambahnya.
Sementara, sang istri, Hon Nie (35 tahun), lebih banyak menghabiskan waktu di kantor pada hari-hari kerja. Bila dibandingkan dengan istrinya, Rico memang lebih banyak terlibat dalam urusan rumah tangga. Sebuah pembagian peran yang belum populer di kebanyakan keluarga Indonesia.
Banyaknya perubahan dalam berkeluarga
Sekitar tiga hingga empat tahun yang lalu, Rico bekerja penuh waktu untuk beberapa perusahaan di bagian sales dan technical support. Saat itu, Rico dan Hon Nie masih memiliki satu orang anak. Sementara di rumah, ibunya juga terbantu oleh kehadiran ART.
Akan tetapi seiring berjalannya waktu, Rico dan Hon Nie mengalami banyak perubahan dalam berkeluarga. Awalnya, mereka mempertimbangkan pelajaran sekolah Darren yang mulai berat.
“Kami berdua sebisa mungkin mendampingi Darren saat belajar sepulang ngantor, tapi ternyata enggak efektif. Baik kami, orang tua maupun Darren, sama-sama sudah lelah,” jelas Hon Nie saat dihubungi Parentalk secara terpisah.
Selain itu, keduanya kemudian dikaruniai seorang putra lagi, yakni Dre yang kini berusia 2 tahun. Dengan begitu, salah satu dari mereka harus memilih antara keluarga atau tetap berkarier.
“Jujur saja, secara prospek karier, saya lebih berpotensi. Suami pun mengalah setelah melalui diskusi yang cukup alot,” terang Hon Nie yang merupakan Finance and Accounting Manager sebuah perusahaan perkakas rumah tangga asal Jerman.
Meski ada pro dan kontra di antara keluarga mereka, pembagian peran tersebut berjalan hingga kini. Terlebih, menurut Rico, kondisi finansial keluarganya sudah tercukupi. Namun, ia tetap berupaya agar keluarganya mendapatkan penghasilan lebih, yakni dengan menjadi pekerja lepas maupun berwirausaha.
“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih karena suami mau mengesampingkan ego untuk mendukung saya,” jelas Hon Nie.
Tak hanya rasa saling pengertian di antara pasangan, dukungan orang-orang terdekat ternyata turut andil dalam pembagian peran ini. Selengkapnya dalam artikel Manfaat Ayah Lebih Sering di Rumah.
(Febi/Dok. Hon Nie & Pixabay)