Ngobrol sama anak itu harus bisa santai, jangan sampai kayak lagi ngajak ribut 😀 apalagi pas nanya sesuatu nggak perlu seperti lagi interogasi. Please, usahakan lebih santai ya Parents, tentunya gestur ngobrol yang bersahabat bikin Si Kecil nyaman saat dekat dan ngobrol sama kita.
Parents bisa praktikan gestur ngobrol yang bersahabat ke Si Kecil dengan cara yang sederhana. Nggak perlu terlihat berlebihan, yang penting santai dan bisa makin akrab sama anak.
Pak Min udah menerapkan gestur ngobrol yang positif. Hasilnya pun nyata, anak jadi lebih dekat sama kita dan lebih terbuka, sebab Si Kecil merasa nyaman untuk berbagi cerita karena dia tahu kita nggak akan galak 😀
Sekarang, saatnya Parents perbaiki gestur ngobrol dengan anak agar bisa lebih dekat dengannya. Pak Min kasih tahu ya, caranya. Berikuuut 🙂
Eye level yang sejajar
Saat mengobrol dengan anak, usahakan kita sejajar dengannya dan melakukan eye contact. Ini menghindari Si Kecil dari rasa terintimidasi, saat bercerita hindari menatap Si Kecil dari atas ataupun dari bawah.
Coba deh posisikan diri kita, misalnya lawan bicara kita terlihat galak, pasti merasa nggak nyaman, ‘kan? Si Kecil pun merasakan hal yang sama. Jadi ketika mengajak anak mengobrol kita bisa menyiapkan posisi yang nyaman agar mendapatkan eye level yang sama.
Pandangan mata kita saling bertemu, komunikasi menjadi efektif, Si Kecil pun merasa nyaman dan dihargai.
Menunjukkan rasa sayang
Saat mengobrol dengan Si Kecil, gestur yang kita lakukan nggak hanya tatapan aja. Namun juga disertai gestur yang menunjukkan rasa sayang. Misalnya memangku, memeluk, atau mengelus rambutnya.
Gestur ini merupakan komunikasi dari gerakan tubuh yang mengungkapkan rasa sayang tanpa melalui perkataan. Ini membuat Si Kecil merasa disayang dan semakin nyaman saat mengobrol dengan Parents.
Hanya fokus ke anak
Saat sesi berbincang dengan anak ini dimulai, pastikan Parents hanya fokus ke Si Kecil. Hindari sambil bermain hp atau menonton, jadikan kehadiran Si Kecil untuk mengobrol bersama itu penting.
Saat anak merasa diperhatikan ketika bicara, ia pasti akan senang bahwa Parents peduli pada apapun tentangnya. Sama seperti kita yang dewasa kok, kalau ada yang fokus mendengarkan cerita pasti merasa senang dan dihargai 😀
Menyesuaikan gestur tubuh sesuai dengan emosi anak
Ketika topik obrolan Si Kecil menceritakan hal yang sedih, kita bisa memeluknya sebagai rasa empati. Ikut tertawa ketika ia menceritakan kejadian lucu, nggak langsung memberikan respons marah saat ia jujur mengenai hal yang sebenarnya kita kurang suka.
Tujuan memberikan gestur tubuh sesuai dengan emosi anak untuk menunjukkan rasa empati dan perhatian. Bayangkan kalau kita lagi cerita sedih atau senang, lawan bicara kita cenderung memberikan respons datar pasti akan terasa aneh atau kita merasa nggak didengarkan.
Selain hal yang Pak Min sudah sebutkan tadi, jangan lupa untuk memperhatikan nada suara kita biar adem didengar Si Kecil. Mimik muka yang santai dan gestur tubuh yang positif, menunjukkan pada anak bahwa kita siap mendengarkan segala ceritanya.
Parents, yuk kita berikan suasana yang sejuk dan positif pada anak agar ia merasa nyaman dengan kita. Terutama, mau terbuka berbagai hal pada orang tuanya. Jangan sampai nanti anak mencari kenyamanan di luar, cerita sama orang yang salah, amit-amit kalau jadi terjerumus.
Semangat mempraktikan gestur ngobrol yang positif ke Si Kecil ya, Parents!