Kalau bayi punya makanan favorit atau mungkin minuman favorit, sepertinya hal ini masih wajar saja ya – atau setidaknya hal ini umum terjadi. Tapi, apa jadinya kalau bayi punya kecenderungan lebih suka ke salah satu orang tuanya saja?
Antara suka ke Bapak, atau ke Ibu.
Ada yang pernah mengalami seperti ini? Coba absen dulu yang bayinya hanya mau dekat ke Bapak atau ke Ibu saja.
Salah satu hal yang membuat ruang diskusi untuk topik ini adalah konstruksi sosial yang terbangun sejak lama. Konstruksi sosial yang terbentuk dari bahasan bayi lebih suka salah satu orang tua adalah salah satu orang tua lainnya cuek.
Padahal, belum tentu sepenuhnya benar.
Penjelasan dari konklusi salah satu orang tua lainnya cuek terkadang juga mengiris ke idealisme Patriarki, di mana orang tua laki-laki sibuk di luar sana, sehingga bayi cenderung lebih dekat dengan orang tua perempuan.
Tapi, bagaimana kalau bayinya cenderung lebih dekat dengan orang tua laki-laki? Bagaimana jika orang tua perempuan dari bayi tersebut juga bekerja?
Dari pada kita bertanya-tanya sendiri, kita simak saja bahasan kali ini ya. Tapi, sebelum itu kita mau sapa Parents dulu nih. Halo, Parents! Apa kabar? Semoga hari ini selalu dalam kesehatan yang baik dan segala urusannya selalu diperlancar dan dipermudah, ya.
Kok Bisa Bayi Lebih Suka ke Salah Satu Orang Tua?
Parents, dilansir dari Kumparan, banyak ahli yang menilai kalau bayi yang bisa memilih untuk lebih dekat dengan salah satu orang tua adalah hal yang normal atau wajar terjadi. Tetapi, catatannya adalah preferensi ini kerap berubah seiring berjalannya waktu.
Jika kita telisik lebih dalam, ada beberapa alasan kenapa bayi menunjukan kedekatan yang lebih kuat ke salah satu orang tua saja.
Beberapa alasan ini berkaitan dengan kedekatan, rutinitas, dan juga keakraban. Secara empiris, bahkan ada beberapa penelitian yang menunjukan kedekatan bayi terhadap salah satu orang tua saja juga bisa terkait dengan genetika.
Akan tetapi, yang menjadi catatan kita bersama adalah fenomena ini tetap membawa dampak baik untuk anak. Ada penelitian yang menunjukan bahwa bayi yang memiliki keterikatan yang kuat dengan orang tuanya dalam dua tahun pertama cenderung memiliki kesehatan mental yang lebih baik.
Ini yang Bisa Parents Lakukan
Parents, menjadi orang tua favorit dari bayi cenderung akan menguras banyak energi, salah satu alasannya karena bayi tidak mau lepas atau jauh dari Parents. Kalau seperti ini terus, ada kecenderungan Parents akan kelelahan sampai stress.
Nah, untuk menghindari hal-hal tersebut, ada beberapa hal yang Parents bisa lakukan, seperti:
Buat Jadwal
Pembuatan jadwal untuk bergantian menjaga anak. Bayi kerap bangun tengah malam, entah karena ingin menyusu, atau popoknya yang harus diganti. Sebaiknya atau disarankan Bapak dan Ibu bergantian atau bersama-sama mengurus bayinya.
Bisa dibuatkan jadwal, dengan catatan mesti consent di mana dua pihak mesti dalam kesadaran penuh dalam pembuatan jadwal. Sehingga, harapannya Parents melakukannya dengan senang hati atau antusias.
Bergantian Untuk Ajak Main
Hal selanjutnya yang bisa Parents lakukan adalah bergantian saat menemani bayi bermain. Bermain yang dimaksudkan adalah cenderung ke menjaga bayi tersebut ya Parents. Misalnya, mengajak bayi bicara positif atau membuatnya tertawa dengan mainan.
Parents bisa bergantian untuk melakukan ini. Hal ini pun cenderung akan membuat bayi juga akan merasakan kasih sayang yang sama dari kedua orang tuanya – sehingga, ada kecenderungan bayi akan memilih kedua orang tuanya sebagai orang tua yang disuka.
Well, jadi seperti itu Parents – memang pada akhirnya orang tua idealnya bekerja sama agar tumbuh kembang anak atau bayi diketahui bersama. Mungkin, dengan seperti itu, bayi tidak lagi memilih antara Bapak atau Ibunya. Walaupun ya Parents, kalaupun anak tetap memilih – hal ini adalah kondisi yang wajar, ya.